11

2.7K 308 0
                                    

Like sebelum baca ya kak. Thanks

"Aku tahu....kau berkencan dengan Cha In Ha bukan?"

Seorang Min Yoongi memang selalu diluar dugaan. Kalimat yang diucapkan Kim Seokjin barusan ternyata tak membuat Yoongi bingung atau terkejut. Yang ada justru wajah datar dengan seringai di bibirnya.

"Lalu apa masalahmu, hyung?"  Tanya Yoongi yang malah membuat Seokjin menyeringit heran.

"Kau bertanya apa masalahnya?" Yoongi mengangguk dengan senyum liciknya.

"Min Yoongi sadarlah! Ini semua tidak akan berhasil untukmu dan In Ha!!"

Yoongi mengeraskan rahangnya mendengar perkataan Seokjin, "apa maksudmu, hyung? Apa hak mu berbicara seperti itu tentangku dan In Ha?"

Seokjin tak langsung menjawab pertanyaan Yoongi. Ia berdiri angkuh menjejalkan tangannya pada saku hodie, "hentikan sebelum kau melukai perasaanmu dan perasaan In Ha!" Ucap Seokjin tanpa memandang Yoongi.

Yoongi yang merasa geram dengan ucapan Seokjin pun ikut berdiri. Ia menarik kasar tangan Seokjin sehingga tak elak keduanya saling berhadapan, "katakan padaku apa maksud semua perkataanmu itu hyung, sebelum aku melupkan fakta dan membuang semua rasa hormatku padamu!"

Seokjin yang emosinya ikut memuncak pun meraik kasar kerah kaos yang digunakan Yoongi, "hey bodoh, sadarlah apa yang telah kita lalui hingga mencapai tempatmu berpijak ini! Kau bisa menghancurkan semuanya, termasuk impian seorang Cha In Ha." Ucap Seokjin dengan kilat mata geram yang membuatnya berubah 180 derajat dari sikap hangatnya.

"Hyung, apa yang sedang kalin lakukan?" Suara Jung Hoseok yang baru saja masuk keruang rekaman menjadi pemecah panasnya atmosfer Yoongi dan Seokjin. Keduanya saling membuang wajah. Pun Seokjin melepaskan cengkramannya pada Yoongi.

Empat orang lain yang tengah berada didalam bilik rekamanpun ikut keluar saat menyadari ada sesuatu yang tidak beres diluar sana.

"Waeyo hyung? Ada masalah?" Tanya Jungkook penasaran.

Seokjin mengalihkan suasana dengan memberikan senyuman pada maknae kesayangannya itu, "tidak. Tidak ada apa-apa."

Ketujuh orang itu pun hening. Tak ada yang berani bersuara, atau mungkin tepatnya tengah berasumsi dalam benak masing-masing tentang situasi apa yang tengah terjadi antara dua hyung tertuanya itu, karena member lain bukannya bodoh meskipun Seokjin sudah mengatakan tidak ada yang terjadi. Namu atmosfer diruang itu sungguh berkebalikan.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita lanjutkan rekamannya besok? Hari ini kita sudahi dan pulang kerumah saja, bagaimana?" Namjoon, leader bijaksana yang begitu paham situasinnya mencoba menghentikan tensi panas, meskipun ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Oh, benar hyung. Sebaiknya kita pulang dan beristirahat dirumah. Mungkin kita jadi terlalu sensitif karena terlalu lama berada diruang ini." Jimin meng-amini usulan Namjoon.

Dan pada akhirnya semua sama-sama setuju untuk menunda pekerjaan mereka esok hari. Pun mereka memang sudah terlalu lama mendekam dalam studio rekama bersama kelumit-kelumit masalah yang membuat pikiran dan tubuh mereka pastilah terasa lelah.

Hoseok yang telah bersiap untuk pulang kembali duduk di sofa saat melihat Yoongi yang masih tak beranjak, "Hyung, ayo pulang! Sangjin hyung sudah menunggu di parkiran." Ujarnya.

Yoongi malah merebahkan tubuhnya diatas sofa, membuat Hoseok menarik nafas sedalam-dalamnya, "hyung, ayolah. Kita tidur dirumah saja."

Miracle Of Jealousy  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang