16

2.3K 265 1
                                    

Min Yoongi dan Cha In Ha tengah berdiri tertunduk di sebuah ruangan. Perasaan beredebar sekaligus takut bercampur menjadi satu. Menunggu ultimatum dan cacian apa yang akan didapat dari laki-laki tambun yang masih sibuk dengan panggilan pada ponselnnya.

In Ha sesekali meremas tangannya kuat-kuat. Wajahnnya berpeluh yang kadang ia seka dengan bar-bar. Matannya hanya fokus pada satu titik di lantai. Pikirannya sudah morat marit dengan degup jantung yang tak beraturan.

Begitupun dengan Min Yoongi. Ada gurat resah pada wajahnnya yang coba ia tutupi lewat ekpresi datar andalannya. Beberapa kali coba meraih tangan kekasihnnya untuk membantu menenangkan, namun berakhir dengan penolakan. Tidak mau cari mati dihadapan orang yang memeregoki mereka sedang bercumbu panas di studio tadi.

Si laki-laki tambun tadi menyelesaikan panggilan telepon nya. Ia memutar kursinya untuk berhadapan dengan dua insan mabuk kepayang dihadapannya. Wajahnnya memerah menandakan tengah murka. Tangannya terkepal turut menahan buncah amarahnnya. Namun syaraf pikirannya sedang coba dinetralisir agar tetap bisa menyikapi masalah dengan bijaksana. Karena begitulah sifat seorang Yoon PD. Produser sekaligus pimpinan Big Star dan Big Light Entertaiment.

"Jujur padaku, sejak kapan kalian punya hubungan?" Tanya Yoon PD to the point.

In Ha dan Yoongi tak langsung menjawab. Masih ada ketakutan dalam diri mereka. Takut-takut salah bicara dan menimbulkan masalah, padahal masalahnya memang sudah timbul.

"Tidak mau bicara?!" Ujar Yoon PD yang merasa pertanyaannya tak digubris.

Yoongi berdehem sekali sebelum angkat bicara, "sekitar dua bulan yang lalu." Ucap Yoongi dengan nada suara yang tenang. Sedangkan In Ha justru semakin mengeratkan genggaman pada tangannya sendiri.

Yoon PD menghela nafas sangat dalam. Ingin rasanya berteriak, mencak memaki dua orang dihadapannya ini. Namun tahu tak akan menyelesaikan persoalan. Pun lebih memilih kembali menarik nafas dalam meredakan amarahnya, "kalian tahu betul bukan peraturan agensi ini?"

"Ne." Jawab Yoongi dan In Ha bersamaan.

"Lalu, apa manusia sedewasa kalian belum paham apa makna dari peraturan?" Suara Yoon PD semakin meninggi ditambah dengan nada menekan pada ucapannya. Lagi-lagi membuat Yoongi dan In Ha semakin menegang.

"Maafkan kami, PD-nim." Kata Yoongi turut mewakili In Ha.

In Ha sendiri masih tertunduk dengan cengkraman kuat pada tangannya. Ia tengah sadar betul sekeras apa membela diri, pada akhirnya In Ha menyadari bahwa dirinnyalah disini yang salah. Maka memilih tetap diam menerima setiap amarah dari pimpinan agensinya.

"Min Yoongi, kau sadar apa yang kau lakukan sekarang? Ingat, karirmu bahkan baru seumur jagung! Kau mau karirmu hancur sebelum kau mencapai puncak?"

"---dan kau Cha In Ha. Apa kau lupa dengan niat awalmu berada disini? Kau lupa akan keinginan debutmu? Mau membuang jauh-jauh semua cita-citamu?" Cecar Yoon PD yanh berhasil membuat air mata In Ha lolos.

"Maaf, sajangnim." Ucapnya lirih sambil menyeka air mata yang masih bercucuran meski dipaksa berhenti.

Yoon PD kembali menghela nafasnya berat, entah sudah jadi helaan nafas berat yang keberapa kalinya, "semua ada waktunya, Min Yoongi, Cha In Ha," ucapnya dengan nada melunak, "aku tahu kalian hanya manusia yang punya nurani dan naluri untuk saling memberi rasa suka. Aku pun tak punya wewenang untuk melarang. Tapi kalian yang tahu betul dunia seperti apa yang tengah kalian jalani,"

"---satu skandal saja akan membuat karir yang selama ini kalian perjuangkan hancur." Ujar Yoon PD dengan nada bijaksana yang memang jadi pembawaannya.

Miracle Of Jealousy  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang