15

2.4K 238 3
                                    

Yoongi berada dibalik kursi kemudi. Melajukan mobil sedan BMW X6 birunya dengan kecepatan tinggi namun dalam batas normal. Wajahnya sedikit cemas namun tekesan terkendali. Yoongi memang buka tipikal yang akan larut dalam kecemasan. Disebelah kemudi, seorang pria yang merupakan crew drama terlihat duduk dengan raut wajah cemas, sesekali menengok kebelakang---melihat bagaiman kondisi dua orang wanita yang duduk dikursi belakang. Seorang crew yang tengah memangku kepala wanita lain yang tengah berbaring hilang kesadaran---Park Min Hye.

"Apa masih jauh?" Tanya Yoongi pada crew laki-laki disampingnya.

"Tidak. Tempatnya sedikit lagi dari lampu merah didepan sana." Tunjuk si crew mengawang jauh kedepan pandangan Yoongi. Yoongi hanya mengangguk paham.

Kembali fokus Yoongi tertuju pada jalanan. Berhenti ketika lampu lalu lintas yang dimaksud crew tadi telah berada dihadapannya. Matanya mencelong jauh kearah papan space besar bertuliskan 'Hawon Medical Center'. Kemudian melesat cepat ketika lampu lalulintas berubah hijau, menuju tempat yang sejak tadi dituju.

Tiba di depan pintu masuk, Yoongi segera turun. Membuka pintu mobil bagian belakang. Si wanita yang sadarkan diri menyingkir, membiarkan Yoongi membawa tubuh Park Min Hye dalam gendongannya. Yoongi berlari tergesa sambil berteriak pada seorang perawat berpakaian serba putih, "suster tolong!" Ucap Yoongi yang langsung disambut gerak cekatan dari si perawat.

Tubuh Min Hye dibaringkan pada trolly bad kemudian didorong kencang menuju ruang tindakan, "apa yang terjadi?" Tanya seorang dokter yang dengan sigap menghampiri Min Hye.

"Tidak tau dok. Tadi tiba-tiba dia pingsan dan sempat menggigil kedinginan" Ucap Yoongi mencoba menjelaskan keadaan.

Dokter laki-laki tersebut segera melakukan pemeriksaan. Yoongi dan crew yang berada disana diminta untuk keluar dan menunggu hasil pemeriksaan yang akan dilakukan dokter.

Diluar, Yoongi dan dua crew tadi duduk dengan wajah lelah bercampur was-was. Si crew laki-laki sejak tadi tak henti mendapat panggilan dari ponselnya dan berkali-kali pula diabaikan, membuat Yoongi sedikitnya penasaran, "apa terjadi sesuatu? Sepertinya sejak tadi kau mendapat banyak panggilan." Tanya Yoongi pada si crew laki-laki.

"Ah ini, sutradara meminta kami untuk segera kekantor, sepertinya masalah dengan pihak PH semakin membesar, jadi semua crew diminta kembali kekantor."

Yoongi diam sejenak, "kalau begitu pergi lah, aku yang akan menemani Min Hye sampai manajer nya tiba."

Si crew laki-laki itu pun menggeleng dengan cepat, "tidak Yoongi-ssi. Mana mungkin kami membiarkanmu mengurus Min Hye sendiri. Sutradara juga pasti bisa mengerti,"

"---atau nanti biar Jun Hee saja yang akan kekantor, aku akan disini sampai manajer Min Hye datang."

Plak

Si crew wanita yang sejak tadi hanya duduk dengan wajah gelisa sambil terus berkutat dengan ponselnya memukul kepala si crew laki-laki, "yaa!!! Kau gila? Mau kehilangan pekerjaanmu? Lihat ini!!!" Ucap si crew wanita sambil menunjukan pesan dalam ponselnya yang berisi makian dari sang sutradara, "jadi bagaimana?" Tanya si crew wanita resah.

"Sudahlah, lebih baik kalian kembali kekantor. Tidak ada pilihan bukan? Lagi pula mungkin sebentar lagi manajernya akan segera tiba." Ucap Yoongi meyakinkan.

Si crew laki-laki merasa tidak enak meninggalkan Yoongi. Pun mereka tak punya pilihan selain kembali kekantor sebelum mereka kehilangan pekerjaan, "kalau begitu kami akan kembali kekantor. Aku akan mencoba menghubungi manajer Min Hye supaya ia bergegas datang,"

Miracle Of Jealousy  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang