Cam's POV
"Are u serious bruh?"
Nash bisikin gue kata-kata itu dengan nada bingung serta ekspresi muka bingungnya pas gue minta nomor teleponnya Alice.
Cewek yang gue temuin di pesawat. Dia anaknya asik walaupun canggung gitu soalnya dia mikir gue sama Nash itu orang asing. Gue juga suka sama asian accentnya. Gatau kenapa gue mikir kalau dia itu menarik.
How stupid are you Cam
Pikir gue dalam hati. Gue gak habis pikir kenapa gue bisa mikir kalo dia itu menarik. Padahal gue udah punya pacar di Cali.
"Well,okay."
Jawab Alice sambil ngambil iphone gue dan ngetik nomor telepon dia.
"Here." Kata Alice sambil ngembaliin iphone gue.
"Thankssss." Kata gue sambil senyum.
"Your welcome. Well, okay.I gotta go. Bye guys. Nice to meet the both of you. And have a nice day!" Ujar Alice terburu-buru.
Akhirnya gue sama Nash ngucapin salam perpisahan ke Alice.
"Bye Alice!"
Kayaknya gak kedengeran deh soalnya Alice gak nengok ke belakang. Gue sama Nash pun keluar bandara dan masuk ke dalam mobil gue.
Di dalam mobil, Nash langsung nyerbu gue dengan kata-kata dia.
"Mann, lo seriusan tadi nanyain nomor telepon si Alice? Gila lo. Udah punya pacar juga. Nakal banget yah Cam."
"Berisik lo ah. Guekan cuma mau temenan doang sama Alice. Dia juga anaknya asik gitu." Jawab gue.
"Boong ah. Masa cuma mau temenan." Cibir Nash sambil mainin iphone dia.
"Beneran Nash. Gue gamungkin suka sama dia. Gue kan masih sayang sama Katie." Jawab gue sambil ikutan mainin iphone.
"Here,gue udah kenal sama lo lamaaaa banget. Kita udah kaya saudara beneran. Gue juga udah hafal gerak-gerik lo Cam. Gue tau kok pasti lo ada rasa sama Alice. Kalo enggak, mana mungkin lo langsung minta nomor telepon dia. Tatapan mata lo ke dia juga udah nunjukin kalo lo tertarik sama dia." Kata Nash sambil nepuk pundak gue.
Dia bener. Gue mungkin ada rasa sama dia. Tapi, ah gak. Gak boleh. Gue kan masih punya pacar. Gak boleh. Gue gak boleh suka sama Alice.
"Terserah lo Nash." Jawab gue sambil nepis tangan dia dari pundak gue. Gue denger dia malah ketawa kecil.
Gue emang udah kenal lama banget sama Nash. Dia udah tau semuanya tentang hidup gue. Gue juga udah tau semuanya tentang dia. Dia udah gue anggap seumuran. Udah gue anggap saudara. Dia pokoknya sahabat gue banget deh.
Akhirnya setelah perjalanan membosankan dari bandara, kita pun sampai di rumah gue. Setelah masuk ke dalam rumah. Mama gue udah nyapa kita berdua.
"Hii, Hows your holiday? Seru kan?" Tanya mama gue setelah meluk gue sama Nash.
"Seru banget lah Tan. Ohiya tadi di pesawat. Cam ketemu sam- Aduh. Sakit woy." Ucap Nash sambil megang lengan tangannya yang gue cubit.
"Nashh, ive told u many times. Kamu bisa manggil aku Gina aja. Gak usah pake tan!" Kata mama gue sambil senyum ke Nash.
"Taunih anak. Udah dibilangin juga" Kata gue sambil melototin Nash.
"Hehehe iya Gina." Jawab Nash nyengir gajelas.
"Ohiya lanjutin kata-kata kamu tadi. Cam ketemu siapa di pesawat?" Kata mama gue lagi.
"Itu Gina. Dia ketemu sam-"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Neighbour // Cameron Dallas
FanfictionKebayang gak sih rasanya jatuh cinta dan jatuh sakit di saat yang sama? Alice Evans, telah merasakan itu. Semuanya berawal dari pertemuannya dengan dua orang laki-laki di pesawat. Dia gak pernah ngerasa kalau pertemuan mereka itu berarti sesuatu sam...