Yoongi Pov
"Eomma? Abeoji? " jujur aku senang mereka datang.
"Yoongi?!! Bagaimana keadaanmu? Apa ada yang sakit sayang? " tanya nyonya Min dengan lembut. Dan mengelus surai lembut Yoongi.
"Aku baik-baik saja eomma"
"Eoh.. Tadi abeoji bertemu dengan dokter yang menanganimu, dia mengatakan hari ini kau boleh pulang Yoongi" jelas tuan Min
"Ne abeoji "
•
•
"Kookie-ya?! Apa kau sudah sarapan eum? " tanya nyonya Min."Belum eomma.. " jawab jungkook sambil menyuapkan bubur pada Yoongi.
"Kajja kita sarapan bersama ne?!.. Yoongi-ya, apa kau bisa makan sendiri? Eomma, abeoji dan kookie akan sarapan sebentar ne?!! "
DEGG
Jujur, hati Yoongi merasa teriris mendengar perkataan eommanya.
Ia hanya bisa mengangguk dan tersenyum (terpaksa). Lagi pula Jungkook memang harus sarapan, aku tidak ingin kookie sakit karna terlambat sarapan.
"Tapi eomma, Yoongi hyung masih lemas eom~" "tidak apa Kookie, pergilah.. " potongku meyakinkan jungkook.
"Kajja sayang" ajak nyonya Min.
"Yoongi-ya aboeji tinggal sebentar ne?!! "
"Ne abeoji "
Seperti biasa, Yoongi sendirian. Sedih, benci, iri, semuanya menjadi satu dan menyebabkan sesak pada dada Yoongi.
Dia lebih memilih merebahkan tubuhnya dan menghentikan sarapannya yang hanya 2 sendok bubur. Yoongi tidur menyamping dengan tubuh yang bergetar.
Apakah Yoongi menangis? Yoongi menahan isakan dalam diam. Bantal yang ia tiduri kini basah akibat kristal bening yang jatuh dari matanya.
Orang tua nya lebih perhatian pada adiknya, bahkan saat Yoongi membutuhkan perhatian mereka, mereka hanya mencurahkan semua perhatiannya pada adiknya, Kookie.
Yoongi Pov End
Tubuh Yoongi bergetar kuat menahan isakkanya. Sampa seseorang menyentuh punggung Yoongi. Ia mengusap air matanya dan membalikkan badanya.
"Seokjin hyung.. Hikss... "
Seseorang yang dipanggil 'Seokjin' langsung memeluk erat namja pucat didepannya.
'Seokjin' dia adalah kakak sepupu Yoongi dan Jungkook. Yoongi sangat dekan dengan Seokjin. Ia adalah salah satu dokter ahli gizi.
Dan Yoongi selalu mengeluarkan kelemahannya pada hyungnya itu. Hanya Seokjin yang mengerti Yoongi.
Seketika tangis Yoongi pecah di pelukan Seokjin."Hikss...hiks.. Hyung.. "
"Yonggi-ya?!! Ada apa eum? Kenapa kau menangis? Ceritakan pada hyung ne?!!.. " tanya Seokjin.
"Hiks... Hikss.. A-aku.. Aku lelah hyung-hikss..." lirih Yoongi dengan isak tangisnya.
"Sttt.. Tenangkan dirimu Yoongi-ya"
Tiba-tiba kepala Yoongi semakin sakit, pandangannya kabur, dan hidungnya mengeluarkan darah. Yoongi berusaha mempertahankan kesadarannya, tapi ia tidak sanggup lagi. Dan ia tidak sadarkan diri di pelukan Seokjin.
Merasa pelukan yang kini makin melonggar dan suara isakkan yang hampir tidak terdengar, Seokjin mengelus kepala Yoongi.
Berniat melepaskan pelukannya, Seokjin malah dikagetkan dengan keadaan Yoongi yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah segar yang mengalir deras keluar dari hidungnya dan membasahi pundak Seokjin.
"YOONGII?!! Waeyo? Waeyo Yoongi??" panik Seokjin dan segera menekan tombol merah di belakang tiang infus.
Tidak lama kemudian Dr. Namjoon datang bersama beberapa perawat.
"Namjoon.. Adikku? Ada apa dengan nya? Namjon selamatkan dia" panik Seokjin.
"Seokjin hyung tenanglah.. "
Dengan cekatan Namjoon memasang alat-alat medis dan memasang semuanya pada tubuh Yoongi. Dan membersihkan darah yang segar yang masih mengalir.
Seokjin sangat menghawatirkan adik sepupunya itu.
Beberapa jam kemudian
Orang tua Yoongi dan Kookie memasuki ruangan Yoongi.
Saat mereka mendekati Seokjin dan Yoongi, betapa terkejutnya Nyonya dan Tuan Min saat melihat alat-alat medis yang kini menempel pada tubuh putra sulung nya.
"Yonggi-yaa?!! Seokjin? Apa yang terjadi? Yoongiii?!! Hikss... " isakkan demi isakan keluar dari nyonya Min. Dalam lubuk hatinya, jujur Nyonya Min sangat menghawatirkan Yoongi, putra yang ia sayangi.
"Yoongi?!! Yeobo ada apa dengan Yoongi? " panik tuan Min dan menggenggam tangan putih nan mulus putranya. Jujur hati nya rasanya hancur saat melihat putra sulung nya terbaring lemah dengan alat-alat mengerikan.
"Tadi aku tidak sengaja melihat Yoongi menangis,, saat aku memeluknya tiba-tiba Yoongi tidak sadarkan diri, dan hidungnya mengeluarkan darah samchon" jelas Seokjin dengan mata nada yang sedikit bergetar
Jungkook, ia memilih untuk keluar dari ruangan Yoongi dan berlari menuju taman di belakang rumah sakit. Ia menjatuhkan tubuhnya di atas rumput hijau dan menangis tersedu-sedu.
"Hyungg!! Hikss.. Apa yang sebenar terjadi padamu? Hikss... Apa yang kau sembunyikan?... Mian hyung.. Hikss.. Aku tidak bisa menjagamu... " tangis jungkook pecah, sambil memukul-mukul dadanya yang sesak mlihat keadan hyung kesayangannya.
Hingga seseorang mengusap punggung Jungkook dan memeluknya dari samping.
"Jimin hyung?!! " lirih Jungkook
"Tenang Kookie,, jangan menyalahkan dirimu.. Yoongi hyung orang yang kuat.. Kau harus tenang Kookie" terang jimim berusaha menenangkan adik spupu kesayangannya.
Kim Seokjin as
Dr. Kim Seokjin (24 th)
Dr. Ahli Gizi
Sahabat dekat Dr. Kim Namjoon
Kakak kandung Kim Jimin
Park Jimin as
Kim Jimin
(18 th)
Adik kandung Dr. Kim Seokjin
Sepupu Yoongi dan Jungkook
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness [YOONKOOK]
FanfictionHidup seorang namja bernama Min Yoongi yang penuh dengan kegelapan, dan sandiwara. Bertahan hidup demi orang yang ia sayangi. ~ ~ "saranghae hyung~" Main Cast ~ Min Yoon Gi ~ Jeon Jungkook |•| Member BTS |•| Brothersip ❤