2

2.8K 265 33
                                    

aku bilangin lagi. sebelum baca buku ini, baca yg selir dulu.
.
.
.













"Bunda bunda jeslyn pengen donat" jeslyn menarik narik ujung sweater yang dikenakan nana.

"Glen mau ikan bun" sahut glen.

"Nanti malem ya, keluar sama ayah juga. Kita jalan jalan" ucap nana tidak lupa dengan menanggalkan senyuman.

"Kita jalan jalan sama ayah? Beneran ya bun?"

Nana tersenyum lalu mengangguk. Sontak kedua anaknya juga ikut tersenyum dan mengangkat tangannya, mereka senang.

"Nanti jeslyn mau pake rok"

"Nanti ikannya warna merah ya bunda"

"Ayah nanti gak boleh pegang handphone!"

"Makan roti bakar sama susu pisang!"

"Iya iya"

_______

Hari sudah menjelang sore, jam jam dimana jaemin pulang dari mengajar.

Drrrrt drrrrt

Handphone nana bergetar, tanda telfon masuk.

"Jaemin" gumamnya. Lalu ia menggeser tanda hijau keatas dan menempelkan bagian atas handphone di telinga.

"Halo jaemin?"

"Halo na, malem ini agak telat maaf. Ada urusan, mungkin jam delapan baru pulang"

Nana terdiam sebentar.

"Hh iya gapapa, aku minta izin keluar sama anak anak boleh? Glen mint—"

"Gak, jangan keluar. Tetep dirumah, nanti pulang bakal aku bawain makanan"

"Tapi masalahnya glen minta ikan, jeslyn minta don—"

"Aku bilang jangan ya jangan. Gak denger?"

"Na? Aku matiin."

"Halo? Yaudah, aku sayang kamu"

Tut.

Nana meletakkan handphone-nya diatas meja.
"Glen gak butuh ikan, Jeslyn juga gak butuh donat ataupun susu pisang. Mereka butuhnya lo jaemin"

Ting Tong

Nana berjalan menghampiri pintu utama, ia meletakkan sapu yang ia pegang sedari tadi. Cklek, suara pintu dibuka.

"Mama?" mata nana membulat tak percaya.

Halusinasi nana tentang mama yang berkunjung untuk sekedar menjenguk keluarganya, terkabul.

"Nak, apa kabar?"

"Ma ma"

"Mana anakmu? Siapa namanya?"

"JESLYN!!! KEMBALIKAN KAKI ROBOTKU!!"

GUBRAK

"AHAHAHAHAHH!!! RASAIN!"

"mereka?" tanya mama.

Nana tersenyum.

"HEY, NENEK DISINI"

hening.

"Kamu dengar?"

"shhtt, aku pernah dengar ceritanya neta. neneknya jahat loh"

"nenek itu bundanya bunda ya?"

Mama menghela nafas lalu berjalan kedalam rumah. Nana mengikutinya dari belakang.

Sampai di ruang tengah, nana dan mama melihat glen di sebelah pot bunga yang berantakan karena jatuh dan jeslyn berdiri diatas sofa.

"Halo" sapa mama ramah.

Keduanya tak bergeming menanggapi ucapan mama.

"Kemarilah anak manis" mama menghampiri jeslyn yang sedang berdiri diatas sofa.

"Nenek jahat?" tanya jeslyn polos.

Mama tersenyum, "sini kenalan sama nenek dulu"

Mama duduk di sofa, lalu jeslyn ikut duduk disamping mama. Glen berjalan dan berdiri disamping nana.

"Dia kalo panggil jaemin gimana?"

"Ayah jaemin" sahut jeslyn.

"Ah, dimana ayahmu nak? Dan, rena?"

Nana terdiam ditempat. Tidak mungkin jika nana menceritakan semuanya sekarang, disaat glen dan jeslyn masih bersamanya.

"Em, mama. Jeslyn sama glen minta jalan jalan. Tapi jaemin pulang telat dan mama mau ikut?"

Mama memiringkan kepalanya. Melihat itu, nana mengedipkan sebelah matanya. Sampai akhirnya mama menghela nafas, mengerti.

"Ayah nggak bisa bun?" glen menatap nana sedih. Nana menggeleng menanggapinya.

"Ayah kerja terus" keluh jeslyn.

"Kalo gitu, ayo berangkat sekarang. Keburu malem. Nanti, nenek beliin eskrim deh" kata mama.

"Beneran ya oma?" tanya glen senang.

"Oma?" heran nana.

"Deon manggil neneknya oma bun" kata glen polos.

"Kalo gitu, ayo oma ke kamar jeslyn. Jeslyn mau pake rok" jeslyn menarik tangan mama.

"Glen mau pake sepatu biru" glen berlari menuju rak sepatu di sebelah dapur.

Nana terkekeh pelan, lalu ia berjalan ke kamar untuk bersiap.

______

08.07 p.m

"Ayah pulang"

"Sepi" gumam jaemin.

Jaemin menelusuri seluruh ruangan rumah. Dan nihil, ia tak menemukan nana
ataupun glen dan jeslyn.

"Padahal udah gue larang keluar masih bandel keluar"

"Keluarnya besok aja kenapasi?! Biar besok anak anak yang les gatau kalo gue udah punya anak."









;♥
Maaf telat update, jgn lupa vote.

[2] Baby -  Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang