9

748 70 0
                                    

malam hari tiba, jeslyn sadar dan diperbolehkan pulang. kata dokter, ia hanya luka kecil di kepala dan sedikit gangguan psikis. maka dari itu, dianjurkan untuknya menjalani terapi di psikiater.

"jangan dipegangin, nanti malah sakit" ucap jaemin.

jeslyn terus saja memegangi perban di dahinya, "mau dilepas!!" rengeknya.

"besok baru bisa dilepas, jesslyn denger kata dokter kan?" tanya nana. bukannya mengangguk, jeslyn justru menangis mendengarnya.

jaemin tanggap dan segera menepuk-nepuk punggung jeslyn pelan agar ia menjadi tenang. "aku yang nyetir ya."

nana mengeluarkan mobil dari tempat parkir dan mengendarainya menuju rumah. jeslyn sedikit tenang dan tidak menangis lagi karena nyaman di pangkuan ayahnya.

"glen kemana?" tanya nana. "aku titipin ke renjun." jawab jaemin.

setibanya di rumah, kami bertiga melupakan urusan masing-masing dan beralih untuk menidurkan jeslyn.

jeslyn tidak sulit untuk tidur karena ia sudah cukup lelah karena menangis seharian.

"mau makan apa?"

"makan kamu."

"jae!"

jaemin tertawa, "terserah kamu."

nana tampak berpikir sebentar lalu segera berkutat dengan alat-alat dapur.

"aku mandi dulu ya." pamit Jaemin lalu mencium pipi kanan nana.

setelah selesai memasak dan jaemin sudah selesai mandi, mereka duduk bersama dan makan malam.

"jae."

"hm?"

"enak ngga?"

"enak, semua yang kamu masak kan enak."

nana tersenyum di sela makannya.

"nana." panggil jaemin, tangannya ter-ulur untuk mengelus punggung tangan istrinya. "jadi ayah bunda yang baik yuk? usaha bareng-bareng."

nana menatap jaemin penuh. "maaf ya gara-gara hormon gila gua, cita-cita mama gagal." kata jaemin.

"cita-cita apa?"

"yah.. lo aja sampe belum ngerti, maafin gua ya?"

"jangan kode-kodean deh gue gak pernah ikut pramuka."

"lo dibesarin bukan untuk ngebesarin anak orang lain, itu cita-cita semua ibu."

"tapi jaemin, lo bukan orang lain."

jaemin tersenyum, "setelah sejauh ini, makasih ya?"

"gak perlu makasih, jeslyn sama glen itu juga anak gue."

"iya, eh sepakat ya jadi ayah bunda yang baik?"

nana menarik tangannya kasar, "gue udah baik ya selama ini, lo aja yang kasar."

"makanya ditegur."

"lah gue tegur malah jawab kelewatan lu anjir."

"beEgiItChuU?"

"jaemin kalo pengen tidur di ruang tamu ngomong aja sih."

"nanaaaaaa jangan gitu dong???"








"hati-hati yaa!" teriak nana saat melihat mobil jaemin keluar dari pekarangan rumah. hari ini glen berangkat bersama jaemin.

"selamat jadi ayah.."

[2] Baby -  Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang