10

828 59 4
                                    

"biii! jeje berangkaat!"

"iya non! hati-hati!"

sebelas tahun berlalu dengan begitu cepat, banyak pelajaran yang diambil jaemin dan nana selama membesarkan glen dan jesslyn.

jesslyn tumbuh menjadi perempuan cantik dan pintar, mirip rena. ia tidak mau dipanggil jesslyn, terlalu ribet katanya. sebab itu jesslyn dikenal dengan sebutan jeje di sekolah.

glen tumbuh semakin tinggi dan ia pun menjadi sangat tampan melebihi jaemin. glen berkali-kali menjalin hubungan spesial dengan lawan jenisnya, nana menegurnya berkali-kali agar tidak melebihi batasan tapi anak itu selalu saja membuat perempuannya menangis dan memilih untuk putus.

seiring berjalannya waktu, nana memutuskan untuk pergi bekerja. ia mempekerjakan asisten rumah tangga untuk menjaga rumah dan kedua anaknya.

nana pergi kuliah saat glen dan jeje berusia 9 tahun, beruntungnya nana bisa lulus dalam kurun waktu 3,5 tahun dan kini ia berprofesi sebagai apoteker di rumah sakit universitasnya.

bagaimana dengan jaemin?

jaemin juga ikut pergi kuliah setahun setelah nana masuk, dan sekarang dia udah berhasil dengan gelar magister dan menjadi dosen.

glen dan jeje sekarang kelas 11, mereka ber-sekolah di tempat yang sama namun tidak satu ruang kelas.

"jeeee!" panggil zura saat menyadari jeje baru memasuki gerbang sekolah.

jeje menoleh, ia mendapati temannya baru saja menutup pintu mobilnya dan berlari ke arahnya.

azzura christiane, anak dari menteri perhubungan republik indonesia. jeje dan zura berteman sejak mpls di sekolah ini, tapi mereka sangat akrab dan terlihat seperti saudara kembar.

keduanya lalu berjalan menuju ruang kelas, tak lupa dengan gandengan tangan yang tak pernah lepas.

"glen mana? kok gak keliatan?" tanya zura.

"oh iya! ikut gue ke kelasnya cepet, ngasihin ini keburu dia di alpha." seru jeje lalu berlari menuju kelas glen.

hari ini glen izin tidak masuk sekolah karena sakit, tapi nyatanya ia sedang bersantai di kamarnya dengan game online yang sudah ia mainkan sejak 30 menit yang lalu.

padahal baru masuk empat hari setelah dua minggu libur semester, tapi glen tetaplah glen yang suka membuang waktu dan melakukan apapun yang ia inginkan.

"vano!" panggil jeje. setelah sang pemilik nama menoleh, jeje langsung berlari menghampiri vano dan memberikan buku penghubung milik glen. "nitip ya." kata jeje.

vano menerima buku dari tangan jeje dan mengangguk, setelah itu jeje berpamitan dan segera masuk kelas bersama zura.

"lo kemarin beneran ke sapporo?" tanya zura. "iyalah! ngapain bohong?" kata jeje.

"kok gak ngomong pas disana sih?! gue kemarin tuh sempet mampir di tokyo sebelum ke berlin!" sahut zura kesal.

selama 1,5 tahun mereka berteman, mereka tidak pernah menghabiskan waktu bersama di luar negeri. padahal sering sama-sama di satu negara hanya berbeda kota, tapi mereka terlalu menikmati liburan hingga tak sempat bertukar kabar dan itu selalu ber-ujung penyesalan.

"gak mau tau! nanti liburan semester lagi harus berdua ke sidney!" tukas zura.

"boleh! berdua aja kan?!" tanya jeje semangat.

"emang mau ngajak siapa?" kata zura bertanya balik. jeje tampak berfikir sebentar, "gimana kaloo kita ajak glen sama temen-temennya? lumayan kan kalo di traktir sesuatu." kata jeje.

zura mengerutkan keningnya, "chandra, gatra, brian, devano, sama atlas?"

jeje tersenyum lalu mengangguk antusias. "eh! gimana kalo ke shanghai?!" tawar jeje.

"shang—?! oMG JEJE AYOOOOOK."


"jeje!" panggil atlas lalu berlari menghampiri jeje dan zura di bibir lapangan. "glen gak bilang keluar kemana-mana kan?" tanya atlas.

jeje menggeleng, "nanti samperin aja ke rumah pasti lagi nge-game."

atlas mengangguk mengerti lalu beralih menatap zura, "mau kantin?"

zura mengangguk, "sekalian?"

"boleh." jawab atlas lalu memanggil teman-temannya untuk bergabung.

pagi ini jam 9.30 kelas jeje sudah menyelesaikan jam olahraga, kini semua teman-teman sekelas jeje beralih memenuhi kantin dan menyerbu makanan.

"jus melon." kata jeje. "dua." sahut zura.

"makan?" tanya ares, jeje dan zura menggeleng.

"makan." titah atlas. "ngga mau atlaaaas!" seru jeje dan zura bersamaan. atlas menyerah lalu membiarkan ares berangkat.

"di jepang gue naik sekilo setengah huh sebel banget." kata jeje. "gue di tokyo terus ke berlin naik dua kilo je!" sahut zura.

"gue aja gak pede pake seragam sekolah, takut pinggangnya gak muat." sambung zura.

"sama." kata jeje.

setelah itu mereka berbincang banyak hal bersama yang lain. dari mulai liburan hingga ke dunia perkuliahan.

jeje dan zura sama-sama ingin ber-kuliah di luar negeri, cape di indo terus katanya. jeje merupakan penggemar nomor satu ekonomi sedangkan zura penggemar nomor satu seni.

"lo dimana?" tanya zura ke atlas.

"palingan binus." jawab atlas.

"binus not bad sih, mau ngambil apa?" tanya jeje. "emm manajemen kali? gatau deh." jawab atlas.

sedetik kemudian ares datang membawa pesanan mereka, "gua beliin roti bakar buat lo berdua." kata ares lalu memberikan piring ke jeje dan zura.

"ih ares! lo tuh tau gak kalo roti bakar pake mar—"

"ssstttt udah makan aja." potong ares.

jeje dan zura mengalah, mereka memakan roti bakar pemberian ares. sebenarnya perut kedua gadis itu terasa sedikit nyeri karena belum memakan apapun sejak pagi kecuali satu buah apel.

oh ya, glen dan jeje sekolah di private school gitu. ini usulannya nana dan jaemin iya-iya aja, soalnya ini juga cita-cita nana. dia pengen nyekolahin anaknya ke sekolah paling mahal di jakarta, biar anaknya tau kalo mamanya itu sukses dan bisa motivasi mereka juga.

jeje gak punya temen selain zura, begitupun sebaliknya. jadi mereka sering keliatan sama geng nya atlas.

karena sekarang hari jum'at, sekolah jeje pulang 4 jam lebih awal dari biasanya.

jeje pulang sekolah bareng atlas sama temen-temen glen yang lain, mau jenguk glen sih katanya.

jenguk apaan orang glen aja gak sakit.

"judulnya kan jenguk, jadi kita mampir beli buah tangan dulu." celetuk gatra. "jenguk apaan bawa americano anjing." sahut chandra.

"lah ini gua beliin bread." kata vano.

"orang sakit mana makannya tiramisu???" tanya jeje.

"udah ah palingan juga lo makan." sahut brian. "gak ya lagi diet." tukas jeje.

"lo apa je?" tanya atlas. "emm americano juga deh." jawab jeje.

"buat jeje no coffee, matcha tlas." sahut brian.

"ih apasih?! mau americano!" seru jeje. "oke caramel macchiato." kata atlas lalu pergi memesan.

jeje melengos lalu tidak sengaja menangkap toko favoritnya, miniso. "brian temenin ke miniso!" seru jeje.

"beli apa?" tanya brian. jeje menekuk wajahnya, "apa ya?"

"kamar lo udah cukup sesak ya sama barang miniso, mending beli makan." kata brian.

"ngatur banget, emang lo siapa?!"

[2] Baby -  Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang