15

616 46 5
                                    

glen memarkirkan sepedanya di sembarang tempat dan berlari menyusul yang lain, "WOI!" panggilnya.

vano dan yang lain menoleh, "lama lu." gerutu vano. glen cengengesan terus ngeliat atlas yang lagi balapan di dalam sirkuit, namun tak lama arah mata glen terganggu karena seorang perempuan pembawa bendera berjalan di depannya. cantik, tidak ada hal lain yang terlintas di otak glen.

"liat apa?" tanya vano.

glen menyunggingkan senyumnya lalu kembali melihat ke dalam sirkuit.

clara tetaplah clara, di mata glen dia tetap sama seperti yang dulu. cantik, asik, dan tentunya sedikit nakal. ingat nama seseorang yang pernah dipakai jeje untuk meledek glen? iya clara, dia orangnya.

glen dan clara pacaran selama lebih dari empat bulan. sebenarnya hubungan mereka sangat baik-baik saja, namun rasa bosan glen membuatnya melakukan hal bodoh hingga akhirnya mereka putus. putus di satu pihak, glen percaya kalau saat ini clara pasti sangat membenci dirinya.

vano menyipitkan matanya, "itu atlas aman?"

glen dan yang lain segera mengamati lekat-lekat gerakan motor atlas, "oLENG WOI REM BLONG KAYANYA ANJING!" teriak chandra.

atlas berkali-kali menginjak remnya tapi nihil, sama sekali tak berfungsi. dia yang melihat teman-temannya memberi kode untuk segera lompat dari motor pun segera melompat, tapi semua gagal.

"WOI KOK DITABRAK?!"



"gua gak minta satu peser pun uang lo buat tanggung jawab, gua cuma mau lo minta maaf ke atlas."

mata vano memerah penuh emosi saat berbicara kepada ketua tim lawan, begitu juga glen dan yang lain.

"urusannya sama evan bukan sama gua." kata dika.

"MANA EVAN?! GAADA KAN!" bentak vano yang membuat beberapa perawat shift malam menoleh. tak lama kemudian, evan datang bersama yang lain. dika menoleh lalu menyeret evan ke sampingnya, "nih daritadi ngemis minta maaf lu, sana minta maaf keburu rusak kuping gua."

kemudian dika dan yang lain tertawa mengejek.

evan tersenyum remeh dan memasuki igd untuk menemui atlas, "sorry gak sengaja."

atlas menghela nafasnya, "gimana? enak? eh maksudnya udah enakan?" tanya evan.

dika menyusul evan dan segera membawanya pergi karena merasa permintaan maaf evan sudah terlalu berlebihan, "cabut." kata dika ke yang lain.

vano, ares, glen, chandra, dan gatra duduk di kursi depan ruang igd. malam sudah semakin larut, jadi mereka memutuskan untuk menemui atlas. "ngapain masih disini? sana balik." kata atlas.

"lo sendirian?" tanya ares.

"iya, udah sana lo pada balik. eh ya res, besok pagi ambil buku penghubung gua ya, izinin." kata atlas.

ares mengangguk lalu meninggalkan ruang igd bersama yang lain.

"langsung pulang lo pada?" tanya gatra. vano melihat apple watch miliknya, "masih jam setengah satu, nongkrong dulu lah."

"gua langsung balik." sahut glen.

"tumben?" celetuk ares.

glen tertawa kecil lalu pamit kepada teman-temannya dan bergegas pulang. setelah sampai di tempat parkir, ia melihat notifikasi yang baru masuk di handphone-nya.

jeje : pulang.

glen segera memasukkan handphone-nya ke dalam saku celana dan bergegas pulang. beberapa meter dari rumah sakit, ia melihat gerai martabak masih buka dan kebetulan udah sepi. glen meminggirkan motornya untuk membeli martabak manis keju kesukaan jeje.

[2] Baby -  Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang