Saat ini Fannia berada di kamar rumah sakit dengan selang merah yang mengalir ke sebuah kantung darah, dia terkapar dengan sadar diatas bankar ruang donor darah.
Dia benci saat saat seperti ini, setelah diantar Andre, dia langsung mencari taxi dan menuju ke rumah sakit secepatnya.
Melakukan transfusi untuk orang tak tau diri yang membuat nya tak dianggap dan membuat seseorang yang amat sangat berarti bagi Fannia terancam keselamatannya.
Fannia keluar dari ruang transfusi, langsung saja ada seorang laki-laki paruh baya berjas hitam melemparkan sebuah botol minum 600ml
Fannia yang masih lemas karena habis di sedot darah nya pun kesakitan, pasalnya botol itu pas mengenai bekas jarum dan perut nya yang dari tadi sudah meronta-ronta karena tidak di isi sejak pagi.
"Sudah, kamu boleh pulang sekarang" ucap laki laki paruh baya di depan Fannia.
Fannia tidak menjawab, dia hanya berjalan menjauh dari laki-laki itu, urusan nya sudah selesai dan dia tidak di butuhkan lagi.
Wajah nya pucat pasi, bahkan bibir Fannia memutih, tapi dia masih kuat untuk berjalan, sedikit sempoyongan memang
tapi kalau tidak berjalan seperti ini mau bagaimana lagi, dia harus segera berjalan ke kantin rumah sakit dan pulang secepatnya.
Di sisi lain, Andre langsung melajukan motor pak satpam ke rumah sakit karena mendengar kabar Raga kecelakaan
sesampainya di rumah sakit Andre pun berjalan dengan terburu-buru melewati lorong rumah sakit yang sepi
sampai ia sadar, bahwa dia melewati sesuatu yang tak asing bagi nya.
Andre pun berbalik badan, dan menemukan seorang gadis berambut hitam lurus sebahu lengkap dengan seragam sekolahnya sedang berjalan dengan sekuat tenaga.
"Fannia" ucap Andre lantang, tapi si gadis tak kunjung membalikkan badan, dia malah terus berjalan seolah tidak mendengar apapun.
Tak butuh waktu lama, Andre langsung menyusul gadis itu dan memastikan bahwa itu benar gadis yang ia kira.
"Fannia" ucap Andre sambil membalikkan badan Fannia dengan menarik pundak Fannia dengan halus, tapi yang ada Fannia malah pingsan, botol air mineral yang ia bawa pun jatuh menggelinding, Fannia pingsan di tangan Andre.
💨💨💨💨💨
"Gimana dok?"
"Menurut pemeriksaan saya, teman kamu habis melakukan donor darah yang seharusnya tidak boleh ia lakukan karena kondisinya kurang baik, mungkin dia harus menyelamatkan nyawa seseorang, maka dari itu teman kamu nekat melakukannya, dan akibatnya ya jadi seperti ini
Teman kamu hanya perlu istirahat dan banyak makan makanan yang bergizi, oiya mungkin juga dia belum makan dari pagi, tadi waktu saya periksa, asam lambungnya naik, ini resep obatnya, nanti bisa langsung di tebus ya"
"Baik dok, terimakasih"
Tak lama setelah Andre kembali dari kantin rumah sakit dan menebus obat untuk Fannia, Fannia terbangun, kepala nya pusing, Andre membantu Fannia untuk berposisi duduk.
"Kenapa gue disini?" Tanya Fannia yang masih memegang kepalanya dengan satu tangan
"Tadi Lo pingsan waktu di lorong rumah sakit, terus gue bawa kesini, kata dokter Lo belom makan, jadi gue beliin makanan sama obat biar Lo cepet sembuh"
"Oh, makasih"
"Iya, terus juga kata dokter Lo abis donor darah ya, buat siapa?"
"Bukan urusan Lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASSIKAL (HIATUS)
Teen FictionBaca aja dulu Kalo nggak coba, kamu gabakal tau gimananya:)