19# Masih sama?

73 13 1
                                    

Zidan dan Fannia sedang seru seru nya bercanda, mereka terlihat sangat akrab, bahkan terlihat seperti sepasang kekasih. Mungkin. Mungkin dimata Andre begitu.

Saat ini Andre berada dalam jarak 5 meter tepat di depan Fannia dan Zidan, dia bisa melihat dengan jelas zidan yang sedang menyibakkan anak rambut Fannia. Membuatnya menjadi uring-uringan ditempat saat itu.

Andre harus menghentikan keromantisan itu, tapi dengan cara apa? Dia masih berfikir keras untuk itu

Hanya karena seorang Fannia Farhana dia rela membuang waktunya untuk hal yang seharusnya tidak perlu dia lakukan seperti ini.

Lalu saat Andre memutar badannya, tatap nya bertemu dengan indah.

"Lo pengen makan bareng gue kan!" Tanya Andre dengan suara beratnya, indah pun masih mengangguk untuk memberikan jawaban, mengingat apa yang telah Andre lakukan tadi.

"Yaudah lo beli makanan lo, gue beli makanan gue, terus balik kesini cepetan gapake lama" kata Andre, Indah mengangguk mengerti

"Kita mau duduk dimana?" Tanya indah setelah mereka berdua membawa nampan makanannya

Andre menjawab tanpa suara, dia langsung melangkahkan kakinya menuju bangku yang ditempati Zidan dan Fannia

"Weh bro, boleh gabung gak nih?" Tanya Andre

"Yo.i gabung aja man" balas Zidan

"Kenapa nggak di tempat lain aja sih Ndre? Kenapa hatus disini? Bangku yang kosong kan ada" kata indah yang masih berdiri di samping Andre yang sudah duduk manis disamping Zidan

"Kalo nggak mau makan sama gue yaudah terserah lo" balas Andre cuek

"Yaudah deh" ucap indah lesu lalu duduk di samping Fannia, menciptakan jarak yang sangat-sangat​ jauh diantara mereka, membuat Andre dan Zidan saling pandang dengan heran

Fannia yang mendapat perlakuan seperti itu hanya bersikap seperti sebelumnya, seolah tidak terjadi apa-apa dan tidak ada siapa-siapa​, bagi Fannia keadaan nya masih sama. Dia tidak peduli.

"Kamus bahasa Mandarin? Ini kan buku referensi​, kok bisa di pinjem? Lo nyolong dari perpus yaaa?" Kata indah yang tiba-tiba sadar, melihat ada kamus Mandarin disamping Fannia

"Gue pinjem" kata Fannia datar sambil memakan chicken pop blackpepper nya dengan tenang.

"Nggak mungkin lah lo minjem, buku referensi kan gaboleh di pinjem, lo pasti pake' cara licik kan buat dapetin buku itu!" Kata indah yang semakin menggebu-gebu

"Terus kalo iya apa hubungannya sama lo sih nda?" Tanya Fannia dengan tenangnya menghadap ke arah Indah

Andre dan Zidan? Mereka masih menonton acara ini, jengkel dengan Indah dan gerget sekaligus takjub dengan Fannia yang mempunyai kekebalan pengendalian emosi luar biasa

Sebenarnya bisa saja Andre dan Zidan lansung menindak Indah yang kurang ajar itu, tapi entahlah, mereka lebih ingin melihat ekspresi si tomboy the most wanted girl SMA nya.

Indah tidak diam saja dengan pertanyaan telak yang telah dilontarkan Fannia, seberani itu indah untuk berdiri dan pergi tanpa permisi

Membuat Fannia yang hanya memandang nya merasa sangat bersalah terhadap indah karena ucapannya tadi

"Mau kemana dia?" Tanya Zidan kepada dua orang yang ada di bangku yang sama dengan nya
Dibalas Fannia dengan menaikkan bahunya dan...

"Tau tuh gajelas" kata Andre

"Nyadar dong,situ juga suka gajelas kali" balas Zidan lalu meledakkan tawa nya.

"Anjir lo Dan" balas Andre yang juga cengengesan bersama Zidan, sementara Fannia hanya terkekeh sekilas

KLASSIKAL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang