Pagi hari dimana semua memulai aktifitas hariannya, lain halnya dengan gadis remaja satu ini, waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 namun ia masih bergelut dengan dunia mimpi yang menurutnya sangat indah untuk ditinggalkan.
"Al,, Alyaaaaa,,, bangun nak, mau sampai kapan kamu tidur terus, nggak denger apa alarm kamu bunyi terus." teriak Rina, Bunda Alya. Sambil menarik narik selimut yang menutupi sebagian tubuh gadis itu.
"ihh,, Bunda. Ini masih pagi, Alya masih pengen ngelanjutin mimpi Alya ketemu Zayn malik." bantah Alya dengan mata masih tertutup.
"masih pagi katamu, lihat sana jam berapa!!, mentang mentang nggak sholat malah enak enakkan tidur terus. Lihat tuh!" tunjuk Rina pada jam dinding yang menunjukkan pukul 06.45.
"Apaa!!!,, kok Bunda nggak bangunin Alya sih, kan telat, masa baru pertama masuk Sma udah telat sih." gerutu Alya sambil masuk kedalam kamar mandi. Rina yang melihat kelakuan anaknya tersebut hanya geleng geleng kepala.
Ya, hari ini memang hari baru buat Alya. Gadis cantik, dengan wajah imutnya yang baru menginjak umur 15 tahun ini, duduk dibangku Sma. Biasanya para murid baru akan bangun pagi pagi bersemangat karena sekolah baru.
Tapi lain halnya. Dengan Alya, gadis yang bernama lengkap Alesya Ilmi Abdullah. Putri dari pengusaha tambang batu bara sukses seAsia, Ali Abdullah."Pagi Ayah,, Bunda,, kak Far." sapa Alya yang lari menuruni tangga dengan nafas terngangah.
"Pagiii,,!!" jawab mereka serempak.
"Ayah ayo berangkat Alya udah kesiangan nih!" ucap Alya kepada Ayahnya sampil mencomot roti dan susu yang ada dimeja makan.
"Salah sendiri bangun kesiangan, udah tau hari pertama masuk sekolah, malah ngebo mulu." jawab Ali tak mau kalah.
"Bun, kak, Alya berangkat dulu ya, Assalamualaikum!" salam Alya kepada Bunda dan kakaknya, sambil memcium punggung dan pipi bergantian.
"Wa'alaikum salam!" jawab Bunda dan kak Farah berbarengan.
*****
Alya turun dari mobil Ayahnya dengan cemas berharap gerbang belum dikunci, namun waktu sudah menunjukkan pukul 07.15. Dan benar saja dugaannya, gerbang sekolah sudah dikunci. Dan menampakkan dua orang yang satpam yang duduk dipos satpam.
"Selamat pagi pak satpam!!" sapa Alya kepada satpam sekolah yang terlihat menyeramkan itu. "maaf pak saya terlambat, apa saya boleh masuk pak? saya mohon pak, ini hari pertama saya masuk sekolah pak, kesannya tidak baik kalau saya berdiri terus disini pak. Saya mohon pak, kali ini saja, saya berjanji tidak akan terlambat lagi!" pinta Alya kepada satpam sekolah.
"Baiklah kamu boleh masuk, tapi ini peringatan karena kamu murid baru disini, dan kalau kamu terlambat lagi, tidak segan segan saya mengusirmu." jawab satpam tersebut dengan wajah dingin plus menyeramkan bagi Alya, Alyapun bergidik ngeri melihatnya, yang Alya tau namanya pak munif dari tag nama dibajunya.
Tanpa babibu Alya langsung berlari masuk, tak lupa mengucapkan terima kasih.
Hari ini memang hari pertama MOS, jadi belum ada perintah perintah membawa apa lah, memakai apalah, yang sangat menjengkelkan.
Dilapangan semua siswa siswi sudah berbaris rapi mengikuti upacara pembukaan MOS. Semua mata tertuju pada Alya yang baru datang. Alyapun yang menelan salivanya. Saat ia belum sempat melangkah untuk berbaris, tangannya berhasil ditarik seseorang yang dia ketahui kalau lelaki itu anak osis, karena terlihat dari jas yang digunakan."ihh,, apaan sih tarik tarik sakit tau!" bantah Alya sambil memegang pergelangannya yang terasa sakit.
Tak ada balasan, laki-laki itu langsung meninggalkannya didepan ruang osis. Laki-laki itu berbicara pada teman perempuannya.
"hei kamu sini!" suruh perempuan itu pada Alya yang ia duga juga anggota osis.
"saya kak?" jawab Alya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"iya, siapa lagi yang ada disini." Alya pun mendatanginya. "kenapa lo terlambat, lo tau kan kalau jam 7 tepat sekolah udah masuk, ini malah baru datang, niat sekolah nggak sih, oh ya nama lo siapa biar nanti bisa gampang carinya buat dihukum." omelnya sambil tersenyum miring.
"n,,nama aku Al,Alya kak". Jawab Alya yang pasalnya sedikit ketakutan. Cewek didepannya ini sangatlah menakutkan dan suaranya begitu tegas.
"Alya, oke, lo gue hukum bantuin anak osis selama mos, masih baik kan gue, kalo lo macem macem sama anak osis, gak segan segan gue hukum lo dengan hukuman yang gk akan lo lupa sampai kapan pun." tegas Anita, yang dia tau dari nama di jasnya.
"iya kak, ngerti." jawab Alya.
"oh iya Alya, lo bantuin Abizar aja, cowok yang bawa lo kesini. Lo harus ikutin kemanapun dia pergi, lo harus bantuin semua pekerjaan dia." sanggah Anita.
"hm, iya kak." jawab Alya seadanya.
"Dia nggak tau aja gimama dinginnya tuh orang, cewek manapun nggak ada yang berani natap dia walau sedetik, biar mampus tuh cewek, siapa suruh lebih cantik dari pada gue." batin Anita. "sekarang lo temuin Abizar, lo bantu apa yang dia kerjain, dan jangan berhenti sampai dia selesain pekerjaannya." perintah Anita
"Baik kak aku pergi dulu." ucap Alya lalu pergi meninggalkan Anita.
"iih,, sebel banget sih baru juga masuk sini, udah gini aja mana cewek tadi galak banget lagi, apa mungkin kakel disekolah ini pada galak galak ya." pikir Alya sambil ngomel ngomel gak jelas. "siapa juga tuh Abizar, perasaan tadi yang narik gue bukan orang deh, asal narik gak jelas, diajak ngomong diem aja, ngelirikpun nggak. Jadi penasaran sama tuh cowok." gerutu Alya. Sambil sesekali mencak-mencak kakinya ketanah.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Handsome
Teen FictionBeruang kutub kalau mencair jadi beruang madu yah.. Kok manis