"Aww..." ringis Alya kesakitan.
"upss.. Sorry!" ucap anak itu sok manis dengan tampang tanpa salah sedikitpun.
Alya jatuh tersungkur dilantai kantin karena sengaja ditabrak. Dan jus alpukat mengenai seragamnya, lengket dan basah.
"kalo jalan itu pakek mata." sinis Risa membela Alya.
"lo berani sama gue, dasar adek kelas gak tau diri." bentak Anita tak terima.
"siapa yang takut, gue tau lo sengajakan!"
Zida mencoba membantu Alya berdiri, dan Ava mencegah Risa berbuat yang tidak-tidak.
"ohh, mentang-mentang lo anak kepala sekolah jadi lo bisa ngaduin gue seenaknya gitu." Anita menatap manik mata Risa tajam, Anita tersenyum miring.
"bahkan gue bisa aja keluarin bokap lo yang sok bijak itu."Risa menatap Anita tak kalah tajam, "lo-"
"udah Ris tahan emosi lo, ini gak baik, masih diwilayah sekolah, kalau bokap lo tau.." cegah Ava sambil menepuk-nepuk bahu Risa mencoba menenagkan.
Seketika suasana kantin berubah mencekam, tak satupun angkat bicara, mereka tak mau berurusan dengan Anita, karena mereka tau Anita memang cewek yang nekat melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dia mau.
"karena gue punya sopan santun sama yang lebih tua, mending lo pergi." usir Risa.
"kenapa, lo takut sama gue, haha." Anita tertawa meremehkan.
"gue tegasin sama lo, gue gak pernah takut sama orang kayak lo, dasar badut Ancol."
"lo, bisa-bisanya lo ngatain gue." Anita mulai dilanda emosi yang berapi-api itu langsung menjambak rambut Risa.
Alya tersadar dengan tindakan Anita, mencoba mencegah agar masalah tidak menjadi semakin runyam.
"Risa udah, gue gak apa-apa, lepasin dia, dan kak tolong lepasin Risa!" pinta Alya kepada Risa dan Anita.
Anita dan Risa melepaskan tangan yang sedari tadi hinggap dikepala lawannya itu.
Anita beralih menatap Alya, "ini semua gara-gara lo, cewek gak tau malu."
"apa yang gue lakuin, lo yang nabrak gue dan lihat baju gue basah." bela Alya.
"itu bukan urusan gue, ini semua-"
"Alya!" panggil seseorang dari arah pintu kantin.
Alya dan orang-orang yang menyaksikan hal tersebut menoleh ke sumber suara.
Alya menoleh, "Defan!?."
Defan menghampiri Alya, "lo kenapa Al?, baju lo!"
"nggak apa-apa Fan, cuma ketumpahan jus."
"jangan bohong, pasti ulah lo kan." tunjuk Defan kearah Anita.
"iya kalau gue kenapa?" jawab Anita menantang.
"Kurang kerjaan banget jadi orang, denger ya, sekali lagi lo gangguin orang, gue gak segan-segan bikin lo angkat kaki dari sekolah ini."
"ck.. Siapa lo?, lama-lama males juga bicara sama sampah-sampa ini, guys yuk kita pergi dari tempat ini, bau sampah."
Anita dan kedua temannya, bukan, lebih pantas disebut pengikutnya itu melenggang pergi dari kantin.
"dasar badut ancol, bikin ulah terus." geram Ava.
"Al lo nggak apa-apa?" tanya Defan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Handsome
Teen FictionBeruang kutub kalau mencair jadi beruang madu yah.. Kok manis