8. Anak teman Ayah

1.7K 77 5
                                    

Sejak Abizar mengantarnya pulang, Alya tak henti-hentinya tersenyum. Dirinya tak pernah sebahagia ini sebelumnya. Entah seperti ada kupu-kupu yang memenuhi isi perutnya, rasanya begitu membahagiakan.

Alya memasuki pintuh rumah, tak lupa mengucap salam.

"Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam!" jawab Farah, kakak perempuan Alya.
"dari mana, jam segini baru pulang, main itu ingat waktu." tanya Farah sambil menatap tajam ke arah Alya.

"ih kakak itu gak ngerti orang seneng apa!? Bisa gak usah marah-marah, Alya capek."

"oh jadi ada yang lagi jatuh cinta ini ceritanya." selidik Farah.

"apaain sih, Alya capek mau istirahat." Alya berjalan menaiki tangga untuk kekamarnya.

"KENALIN DONG AL, LUMAYAN BUAT NAMBAH KOLEKSI!!" teriak Farah saat melihat Alya menuju kamarnya.

"dasar tante-tante suka brondong." ejek Alya sambil menutup pintu kamar keras, hingga mengeluarkan suara.

"APAA!?!!"

Rina yang mendengar teriakan anak-anaknya datang menghampiri.

"ada apa kak kok teriak-teriak, budek nih kuping bunda."

"itu tuh anak bunda, masak Farah dibilang tante-tante."

Rina terkekeh, "emang tante-tante."

"Bunda ih kok malah ikutan Alya sih, umur Farah masih 20 tahun, muka juga masih imut-imut kayak anak Sma, gak kalah sama Alya."

"imut-imut!?, yang ada amit-amit." Rina tertawa melihat ekspresi anaknya yang kesal.

"ih Bunda jahat." Farah pergi menuju kamar dengan merajuk.

*****

Makan malam keluarga ini selalu menggambarkan keluarga kecil yang amat bahagia dan harmonis, mereka makan dengan saling bercakap-cakap, bergurau dan membahas dari masalah sekolah, pekerjaan, rumah, sampai masalah kucing tetangga yang mati karena memakan racun tikus. Aneh memang tapi hal sekecil itu dapat membuat hubunga mereka semakin dekat dan harmonis.

"Ayah, Alya sudah besar rupanya." ucap Rina menggoda Alya.

"dari dulu Alya sudah besar Bunda." sahut Alya.

"besar dari mana kalau tidur masih minta temenin." Farah mengelak.

"ish, itukan dulu sekarang udah gak kok."

"Ayah gak tau ya, kalau Alya udah punya pacar." goda Rina.

Alya melotot, "enggak kok yah, Alya belum punya pacar."

"Bohong yah, dia tadi seharian jalan-jalan bareng pacarnya sampai gak kenal waktu." sahut Farah.

"benar Alya?" tanya Ali, Ayah Alya.

"enggak Ayah, dia bukan pacar Alya, dia kakak kelas Alya." bantah Alya.

"Ayah tau gak orangnya kayak apa, dia ganteng Ayah, tinggi, putih, hidung mancung, motornya bagus, tadi juga pakai mobil." tambah Rina.

"oh ya, kenalin sama Ayah, gantengan mana sama Ayah."

"ya ganteng kak Abizar lah,, ups."
Alya memukuli mulutnya sendiri, merutuki apa yang barusan ia ucapkan.

Kakel HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang