12. Keluarga

1.4K 69 2
                                    

Keluarga Alya memanglah keluarga yang sangat bahagia. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama, meskipun terkadang waktu tersebut tidaklah cukup tapi Alya selalu bisa memaklumi memang pekerjaan Ayahnya tidak lah sembarangan. Setiap bulan bahkan kadang setiap minggu Ali selalu pergi keluar kota untuk pekerjaannya, karena itu Alya lebih suka bermanja dengan Ali Ayahnya. Tapi bukan berarti tidak sayang kepada Rina dan kakak perempuannya Farah.

Seperti saat ini mereka berempat berkumpul bersama diruang keluarga menyaksikan acara televisi, meskipun tidak pernah akur antara Farah dan Alya, namun itulah saat-saat yang berharga, karena nanti pasti akan dirindukan.

Terkadang Rina juga melayangkan jurus tarik kuping alias jeweran-jeweran untuk kedua putrinya tersebut, tidak bisa menikmati acara televisi karena teriakan dan berebut remot tv.

Ali hanya bisa meredam amarah istri tercintanya untuk diam, toh nanti pasti berhenti.

"kak acara nggak seru, ganti nggak!" pinta Alya pada kakaknya, Farah.

Farah melengos, "nggak palingan kamu lihat sikembar botak."

"ih.. Udah berapa kali kubilang namanya upin & ipin, siniin nggak remotnya." Alya merebut remot dari tangan Farah lalu mengganti chanel televisi.

"gak penting, kembaliin nggak!" Farahpun mencoba mengambil kembali remotnya namun langsung ditepis Alya.

"nggak mau, aku pengen lihat ini."

Farah mendengus kesal, "dasar bocah, cepetan ganti chanel nya, gue mau liat drakor."

"gue gak suka." Alya melotot kearah Farah.

"kalian berdua berantem mulu,  kalo nonton tv itu diem yang tenang, budek telinga Bunda denger kalian ribut." Rina mencoba melerai kedua putrinya yang sama-sama tak mau mengalah.

"kak Farah nih Bun nggak mau ngalah sama yang lebih kecil, asik liat drakor mulu, Alya kan nggak suka." adu Alya.

"dari pada lihat sikembar botak, kamu itu udah gede bukan bocah lagi." bantah Farah.

Alya mendengus,  "yang namanya suka itu nggak perlu liat umur, situ juga kadang suka liat kucing sama tikus yang nggak pernah akur."

"ih.. Balikin nggak remotnya. " farah mencoba menggambil remot dari tangan Alya dan berhasil.

Namun kemudian remot tersebut langsung berpindah tangan ke Ali yang sejak tadi diam dan memperhatikan perdebatan putri-putri nya.

"biar Ayah yang menentukan lihat apa." Ali pun mengganti chanel nya, dan menampilkan pertandingan sepak bola yang gencar jadi pembicaraan apalagi kalo bukan piala dunia.

"AYAH!!" teriak kedua anaknya.

"apa, sekarang kan musim piala dunia jadi lihat ini saja, mumpung yang tanding tim favorit Ayah." ujar Ali sambil tersenyum bangga.

"males ah, nggak seru Alya tidur aja." Alya merengut, bangkit dari duduknya dan berjalan kearah tangga.

"Farah juga mau tidur." Farah pun pergi menuju kamarnya.

Ali bingung,  "loh kok pada tidur baru jam 8 loh." Ali melihat kearah istrinya yang duduk disebelahnya, "marah ya bun?"

"pikir aja sendiri. " Rina pun bangun dari sofa dan berjalan menuju kamarnya.

Ali menghembuskan nafas kasar dan menyenderkan punggungnya kesofa, "susah emang kalau satu rumah perempuan semua, gak ada yang bisa diajak nonton bola."

****

Pagi hari Ali terlihat duduk di meja makan dengan korang berada ditangan kirinya dan tangan yang lainnya terlihat menanting secangkir kopi panas.

Sedangkan didapur, Rina yang sedang bergelut dengan alat masaknya menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anaknya.

"Bun anak-anak masih marah yah?" tanya Ali dari tempat makan yang memang berada dekat dengan dapur.

"kayanya masih, mereka belum turun juga dari kamar." jawab Rina sambil mengoreng ayam.

Ali melihat Alya yang menuruni tangga dengan seragam lengkap sambil menekuk mukanya, mungkin masih marah karena semalam.

"selamat pagi sayang,  Ayah kira kamu masih tidur. " sapa Ali.

"hmm.. Ini sudah siang Ayah,  Alya nggak mau telat sekolah."

"baiklah.. Kamu terlihat masih marah sayang." Ali menatap Alya yang duduk sedikit berjarak dengannya.

"bukan marah Ayah tapi merajuk." Alya mengerucutkan bibirnya.

"sudahlah sayang Ayahmu ini memang pengen punya teman nonton bola. " bujuk Rina sambil menaruh makanan dimeja makan.

Alya mendengus, mengambil piring dan masi goreng kesukaannya.

"selamat pagi semua!" sapa Farah yang menuruni tangga dengan pakaian rapi.

"selamat pagi!" jawab serempak.

"wuih.. Pagi-pagi udah rapi mau kemana nih?" goda Ali.

Farah tak menjawab pertanyaan Ali.

"Bun. Farah nggak sarapan, Farah mau pergi kerumah Keyla." izin Farah.

"beneran kerumah kak Keyla?" tanya Alya.

"..."

"berangkat dulu yah Bun!" pamit Farah

"iya hati-hati. Jangan lupa sarapan. "

"sana pergi jangan pulang." teriak Alya.

Farah melangkah menuju pintu utama, saat membuka Farah terkejut melihat ada orang tepat didepannya.

"ya ampun siapa kamu,  kenapa berdiri didepan pintu? " tanya Farah sedikit berteriak.

"eh.. Maaf Alyanya ada?" tanya seseorang itu.

Tbc

Maaf Baru update, kali ini akhirnya gantung nya hehe.  Ditunggu siapa yang datang kerumah Alya.

Jangan lupa vote & comment

Kakel HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang