16. Terungkap

1.3K 57 7
                                    

Maaf baru bisa update lagi!!😥🙏

"lo, dasar cewek ganjen." Shofi mendorong dengan keras tubuh Alya. "lo masih gak mau ngaku."

Alya meringis "awh.. Gue gak pernah ngirim itu."

"guys kasih kejutannya sekarang." peritah Shofi pada pengikut nya.

para penggikut Shofi bersiap untuk menyiram Alya dengan air got,  namun saat ember itu hendak mengenai Alya, seorang laki-laki menahan nya, mengambil dan melemparnya jauh-jauh.

"hahh.. " Shofi terkejut mengetahui ada yang datang.

10 menit yang lalu.

Dilapangan.

"Va lo pulang sekolah ada acara ngga?" tanya Risa.

"ngga ada sih, kenapa?" jawab Ava.

"ke mall yuk, gue pengen ngilangin stres nih. " ajak Risa.

"gue mah ayuk aja lah. " jawab Ava.

"gue ngga diajak nih?" goda Zida.

"lo mah kalau acara gini sering ngga mau nya, eh bukannya itu kak Abizar yah? Alya mana?" seru Risa.

"eh iya, katanya Alya ketemu Kak Abizar. " ujar Zida.

"wah ada yang gak beres nih,  gue curiga,  ayo kita cari Alya!" ajak Ava.

"Ayo!"

"Ava, Risa, Zida!" panggil seseorang.

mereka yang merasa namanya terpanggil pun membalikkan badan. "Defan! Ada apa? Kita lagi buru-buru. "

"Alya mana? " tanya Defan.

"itu dia masalahnya, kalo mau tau ikut aja." jawab Risa.

"hey, gue masih belum ngerti, Alya mana? Woy tungguin!"

***

Atap

"Alya!  Lo nggak papa?" tanya Defan memeluk Alya yang menangis.

Alya hanya bisa menangis dipelukan Defan.

Defan mulai mendekati Shofi dan pengikutnya yang ketakutan, karena ada yang tau apa yang mereka perbuat.

"lo masih aja belum kapok-kapoknya gangguin Alya hm." marah Defan.

"kurang kerjaan banget sih jadi orang, sebenarnya lo mau apa dari Alya? " tanya Defan dengan emosi.

Risa, Ava dan Zida, tengah menenangkan Alya, sementara Defan mengintimidasi Shofi dkk.

"ini semua gara-gara nih orang, kalo dia ngga godain pacar gue, gue gk akan lakuin hal ini" ujar Shofi sambil menunjuk kearah Alya.

Risa mulai geram, ia angkat bicara, "lo, emang lo ada bukti?"

"ada" Shofi menunjukkan sebuah tangkapan layar di handphone nya.

Risa merampasnya dan melihat tangkapan layar yang isinya pesan antara Alya dan pacar Shofi, namun Risa menyadari ada yang tidak benar.

"lo yakin ini Alya yang ngirim? " tanya Risa.

"iya lah, lo liat sendiri tuh namanya. "

"lo ngga mikir yah, disini ada nama kontak Alya, berarti ini tangkapan layar dari pacar lo, kalau difikir-fikir laki-laki mana yang ngirim foto bukti kalau dia selingkuh ahaha..,  lagian ini bukan Alya lo liat sendiri (Risa menunjukkan kontak nomor Alya yang foto profil nya berbeda dengan yang tangkapan layar tersebut) bedakan!, dan lagi kalau diliat-liat pesan ini dikirim saat jam pelajaran, tanggal dan harinya tepat pada saat jam pelajaran matematika, waktu itu handphone kita dikumpulkan, termasuk milik Alya, sudah jelas ini bukan Alya, lagian Alya gak kenal sama pacar lo." jelas Risa panjang lebar.

Shofi tak berkutik mendengar semua penjelasan Rina.

"ckck.. Lo tau gak, sebenarnya lo ini kena jebak,  kasihan banget sih haha." jelas Risa.

Shofi mencoba mencerna kata-kata yang dilontarkan Risa,  "diem lo!"

"sekarang lo sendiri yang tau siapa pelakunya." ujar Risa.

Shofi sudah tak mampu berkata apapun dia langsung saja meninggalkan atap dengan geram. 'ishh.. Awas aja lo Anita, lo udah jebak dan permaluin gue' batinnya.

Rina dan Defan menghampiri Alya kembali. "lo hebat Ris" ujar Ava.

"santai aja kali, ini mah udah hal yang biasa buat gue." ucapnya dengan nada membanggakan dirinya sendiri.

"nyesel gue puji lo"

"yaudah yuk kita anter Alya pulang" ajak Zida.

"Al pokoknya setelah kejadian ini, lo kalo mau kemana-mana harus ada yang nemenin." ujar Ava.

"gue bukan anak kecil lagi Va, makasih yah kalian udah nolongin gue,  kalian emang sahabat terbaik." Alya bahagia dan memeluk teman-temannya, kecuali Defan menang banyak dong dia, padahal tadi udah menang banyak tuh meluk Alya, emang dasar si Defan.

"uluh..uluhh.. Jadi sayang" ucap Ava melanjutkan acara berpelukan ala teletubbies

"peluk terus yang erat." sindir Defan.

"huuhh.. Bilang aja mau ikutan." ejek Risa.

"emang boleh." tanya Defan.

"sini,  gue tendang haha" goda Ava.

"udah sore nih pulang yuk! kalian pulang aja, biar Alya gue anter pulang." ujar Defan.

"gapapa nih sendirian?" tanya Zida.

"hmm."

***

"Def, makasih ya udah nolongin gue." ucap Alya.

Defan mengusap puncak kepala Alya, "lo gak perlu bilang makasih sama gue, lo itu hanya perlu bersyukur karena punya teman-teman yang peduli sama lo, Ava, Zida, dan Risa adalah sahabat yang terbaik jadi jangan sampai kehilangan mereka."

"apaan sih Def, gue ngeri tau gak denger kata-kata lo, lo beneran Defan kan?" goda Alya.

Defan hanya tersenyum, "yaudah pulang yuk!"

"iya"


TBC

maaf kalau typo bertebaran🐣
jangan lupa vote and comment ❤🐦

Kakel HandsomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang