Kebahagiaan menyelimuti kedua remaja ini, senyuman tak pernah lepas dari keduanya.
Alya mulai nyaman berada didekat Abizar, entah mengapa ia sulit menetralisir jantungnya yang berdenyut kencang.
Dilain sisi Abizar, laki-laki dingin ini tiba-tiba menghangat hanya karena mata indah Alya. Entah apa yang sedang terjadi kepada Abizar, dia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, sama dengan Alya, gadis ini baru pertama kali merasakan cinta. Eh apa ini cinta?.Sedari tadi tidak ada pembicaraan, keduanya sama-sama bergelut dengan fikirannya masing-masing.
"rumah kamu dimana?" tanya Abizar membuyarkan lamunan dan keheningan.
"rumah aku di jl. Mawar kak."
'eh btw kok manggilnya aku kamu sih, jadi baper.' batin Alya
"didepan kak."
"hmm."
Alya turun dari motor Abizar dengan dibantu oleh Abizar.
'kok susah banget sih dilepasnya, suka banget ya dipake cewek cantik.' batin Alya yang kesulitan untuk membuka pengait helm.
"biar kakak bantu, modus ya biar dibukain." goda Abizar.
Alya mengerucutkan bibirnya, "siapa juga yang modus sama kakak."
"besok aku jemput."
"besokkan hari minggu kak, sekolah libur."
"sana masuk!"
"oh iya, makasih kak udah dianterin pulang, gak mau mampir dulu?"
"iya, lain kali aja kakak mampir."
"aku pulang."
"iya kak, hati-hati." ucap Alya malu-malu, Abizar tersenyum seraya mengacak-acak puncak kepala Alya.
'Alya tahan jangan blussing, jangan salting, maluuu.' batin Alya.
Alya masuk kedalam rumah setelah motor Abizar hilang dari pandangannya. Alya masuk kedalam rumah dengan senyuman yang mengembang.
"Assalamualaikum, Alya pu-."
"ciye, yang tadi dianterin pulang cowok." goda Rina, Bunda Alya.
"ih Bunda apaan sih, anaknya salam bukanya dijawab malah digodain, untung Alya gak punya penyakit jantung, kaget tau Bun"
"iya deh Bunda minta maaf, waalaikum salam. Anak Bunda tadi dianter siapa?"
"bukan siapa-siapa bunda."
"temen kamu atau pacar kamu, bunda sih setuju-setuju aja kalau pacar kamu, abisnya ganteng sih."
"ih bukan Bunda, dia kakak kelas Alya." jawab Alya seraya naik kekamarnya dan meninggalkan Bundanya.
Rina hanya menggeleng-ngelengklan kepala.
Alya masuk kedalam kamarnya yang bernuansa biru muda dan dipenuhi dengan stiker Doraemon, seraya bersenandung ria, melepas seragamnya dan mulai menyegarkan diri dikamar mandi. Alya keluar dari kamar mandi dengan baju rumahanya.
Alya menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dan nenatap langit-langit kamarnya, "kenapa gue jadi kepikiran Abizar ya."
****
Siang hari dihari minggu yang cerah, gadis cantik ini tak pernah melewatkan weekendnya, tak pernah ia lewatkan untuk tidur sepanjang hari. Karena prinsipnya hari-hari kemarin sudah melakukan aktivitasnya maka hari libur hanya untuk beristirahat.
"Alya bangun udah siang, jangan mentang-mentang hari libur kamu tidur mulu, bangun." teriak Rina yang selalu kesulitan membangunkan anaknya yang tukang tudur ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakel Handsome
Teen FictionBeruang kutub kalau mencair jadi beruang madu yah.. Kok manis