Waktu itu
Ica memelukku. Menemani tiap tetes air mataku. Rasa tak terima, rasa bersalah, rasa sakit, kecewa, semuanya bercampur. Air mata yang sudah tak berarti lagi untuk apapun itu.
Sejahat itukah Naufal padaku? Bahkan tak pamit satu katapun?
Bagai seribu panah menghujam diriku. Bagai badai yang menerjangku. Naufalku telah hilang. Dia pergi, selamanya...
***
Fal, ingatkah engkau saat pertama bertemu denganku? Ingatkah saat kau mengenalkanku pada Bandung jadul? Ingatkah saat ditaman, hujan, aku memelukmu? Ingatkah waktu itu?
Fal, ingatkah saat kita selalu bersama? Ingatlah aku, sebagai sepenggal masa lalumu yang indah...
Fal, ketoprak yang kau belikan untukku sangat enak. Jagung bakarnya pun sangat enak.
Fal, waktu itu hujan. Kau melindungiku dengan jaketmu.
Hampir semua kenanganku bersamamu ditemani hujan. Ku kira kau adalah yang terakhir untukku. Karena kau datang bersama hujan, dan aku suka hujan.
Ku kira hujan baik, mengantarkanmu untukku.
Ku kira hujan tulus, menemanimu untuk menemuiku.
Ku kira hujan ramah, menyapamu untuk diajak berkenalan denganku.
Ku kira hujan akan terus seperti itu. Baik, tulus, ramah.
Tapi tidak kali ini. Tidak!
Bantu aku melupakan hujan, buat aku lupa akan hujan.
Karena hujan membuatku ingat pada Naufal. Karena hujan menghujamkan beribu kenangan padaku.
Tolong aku...
Aku ingin melupakan hujan...***
Dulu, begitu hancurnya aku menerima kenyataan bahwa Naufal meninggalkanku. Begitu bencinya aku pada dunia. Aku mengutuk setiap orang karena aku benci segalanya.
Kau tau? Setiap hujan turun aku sengaja membiarkan seluruh tubuhku terkena hujan. Aku percaya, Naufal akan kembali bersama hujan.
Tapi aku salah. Semuanya tidak akan terulang lagi. Naufal datang bersama hujan, dan pergi diantar hujan.
Aku benci pada hujan.
Setelah itu, aku bersembunyi jika hujan turun. Sampai aku tak ingin bertemu hujan lagi. Sayang, aku tak bisa menghentikan hujan. Aku hanya bisa menunggu kapan hujan akan selesai.
Waktu demi waktu aku mulai menerima kembali segala hal. Aku tak memaksakan melupakan hujan dan Naufal. Aku kembali membuka hatiku untuk dunia.
Begitulah sepenggal masa laluku. Kisah kasih yang sedikit sedih. Suguhan luka masa laluku. Yang bahkan sangat singkat ku jalani tapi sampai saat ini aku tak bisa lupa setiap detail kisah itu.
Sekarang aku sudah bahagia bersama suamiku dan sikecil. Aku hidup bahagia bersama mereka. Aku menikah setelah bekerja di suatu perusahaan ternama. Dan aku dilamar seorang dokter muda.
Mengapa aku ceritakan masa laluku? Jawabannya sederhana. Agar aku bisa memberitahu kalian untuk tidak bersikukuh melupakan masa lalu. Cobalah berdamai dengan semua kenangannya. Kenangan pahit maupun manis. Masa lalu itu punya bagian sendiri di hidup kita. Itu sudah menjadi bagian hidup kita. Tak bisa dipaksa untuk lupa, tak bisa dipaksa untuk terus kau dekap. Karena hidup harus berlanjut.
Maaf aku menceritakan kisah yang penuh dengan luka, karena tidak setiap cerita berakhir bahagia. Seperti ceritaku yang berakhir dengan perpisahan.
Salsa.
...
"sayang, lama banget kamu mandinya. Setiap hujan pasti kamu selalu begitu. Makan dulu yuk."
"mas, makasih ya."
"sayang, mas sayang sekali sama kamu, sama sikecil juga."
Untuk Naufal,
Aku mencintaimu. Aku tidak lupa bagaimana rasaku dulu padamu. Kamu masih kuingat sampai kini.Untuk Aisha, anakku
Ini mama yang sangat mencintaimu. Tumbuhlah menjadi gadis kuat dan tegar, jangan seperti mama yang rapuh.Dan untuk mas Kama, suamiku tercinta
Aku istrimu yang sangat mencintaimu. Terimakasih untuk segalanya yang telah kau beri dan kau lakukan untukku. Maafkan aku yang masih selalu mengenang masa laluku. Walaupun begitu, rasa cintaku padamu takkan berkurang sedikitpun. Kau dan Naufal punya peran berbeda di hidupku.
Hiduplah bersamaku selamanya.
Aku mencintaimu, mas Kama.The end.
Alhamdulillaaaah akhirnya cerita ini tuntass hahahaha. Senang sekali.
Maaf aku bikin ceritanya sad ending.
Makasih yang udah nemenin cerita ini dari awal sampai akhir. Maaf jika ada sepenggal cerita yang menyinggung atau menyakiti kalian para pembaca.Aku g nyangka cerita ini bakal ada yang baca. Pokoknya banyak terima kasih untuk kalian. Sampai ketemu di cerita lainnya.
Salam sayang, Oca
Temukan aku di ig: @ochawdyc
Dan aku quotesku: @finenessssSee you!

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Melupakan Hujan
Truyện Ngắn[SELESAI] Salsabilla Hussain, seorang remaja perempuan pecinta hujan. Menurutnya hujan memberikan sejuta kejutan dan cerita untuknya.