•8•

2.4K 304 16
                                    

Taeyong telpon gue berkali-kali dan gue pura-pura gak liat. Gue bukan Rahma yang kalo lagi ngambek bisa tahan gak bales chat dari pacarnya.

Gue ya gue. Gue yang gak tegaan dan gampang disogok kalo ngambek. Gue dibeliin es krim, coklat atau apapun pasti bakal luluh.

Gue bakal coba buat gak gampangan. Jadi sekarang gue cuma ngeliatin hape gue yang geter-geter. Ada sekitar lima puluhan missed call dari cowo gue.

Gue keluar kamar untuk mengambil segelas air. Ternyata temen-temen gue lagi pada ngumpul di ruang tamu. Setelah minum, gue memilih bergabung dengan mereka.

"Eh kunyuk, hape lo mana?"

"Ada di kamar, kenapa emang?"tanya gue bingung.

"Cowo lo noh bawel banget sampis!"protes Rahma.

"Tau, nge-chat gue mulu nih. Nanyain lo,"timpal Jihan.

"Gue kira Mark ngechat gue karna kangen, ternyata malah nanyain elo."kata Siska.

Gue senyum, "Biarin aja, nanti gue tinggal bilang kalo baru bangun tidur."

"Heh! Gak usah sok-sokan ngikutin gue, lo gak bakal bisa,"kata Rahma.

"Lo gak tau aja kalo Taeyong deket sama mantan gebetannya dia,"kata gue kesel.

Mereka memandang gue penasaran.

"Kak Jisoo,"

"Hah? Temennya Rose yang cantik banget itu?!" Jihan heboh.

Gue mengernyit, "Kok lo tau sih?"

"Liat di instanya si Rose."

Gue manggut-manggut, "Oh gitu,"

"Katanya dia tuh-

"Remot mana dah? Ganti kek! Ngapain nonton gosip?"tanya gue yang sengaja motong omongannya Jihan.

"Seal, gue lagi ngomong malah dipotong,"gerutu Jihan.

Gue cuma senyum sambil mengacungkan tangan yang berbentuk huruf v.

"Angkat dulu sono telponnya,"suruh Siska.

"Mager ah,"tolak gue.

Siska nabok gue, "Sono angkat! Mark ngambek sama gue sial,"

"Apa hubungannya sama gue?"tanya gue heran.

Siska melototin gue. "Iya-iya gue angkat!" Gue beranjak dari sofa lalu melangkahkan kaki menuju kamar.

Taeyong nyepamnya niat banget. Baru gue tinggal udah ada seratusan missed call dari dia.

Gue akhirnya mengangkat telepon dari pacar gue. Oke, gue harus akting.

"Halo Yong? Maap ya baru ngangkat, aku baru bangun nih,"

"Bohong, kamu sengaja." Dia menghela napas berat, "Kemaren aku sibuk sama tugas-tugas. Deadlinenya hari ini,"

Sungguh gak pengertiannya gue.

"Should i care?"

"Yes of course,"

"Apakah penting buat gue?"

Tiba-tiba Taeyong terkekeh. Gue bingung dong? Gue gak ngelucu tapi dia responnya gitu.

"Kamu lucu. Kalo sekarang hari jumat, aku jabanin ke sana deh."

"Mau ngapain? Gak usah, jauh!"

Dia tertawa pelan, "Ciee perhatian,"

"Tutup nih?"ancem gue.

"Eh jangan! Aku kan masih kangen,"

Gue senyum tipis, "Makanya ketemu,"

"Nanti aku nginep di rumah siapa?"

"Siapa kek gitu... Ah, Di kosannya Mark, Chenle!"

"Kalo Jumat free aku otw ya?"

"HAH SERIUSAN?!

"Iya, tapi jangan ngambek lagi ya?"

"Siap bos! Udah makan belom?"

"Udah ibu negara!"

Gue terkekeh, "Apaan sih?"

"WOY BUCIN, MAKAN DULU!"

Gue berdecak kesal. Tadi dia yang ngotot nyuruh gue ngangkat telpon, sekarang dia ngatain gue bucin. Golok mana sih nih?!

"Ntaran ah! Duluan aja!"suruh gue.

"Makan dulu sana, nanti telponan lagi."

"Hih ogah! Ntar ilang lagi kamu,"

"Gak serius! Aku free malem ini,"

"Kalo bohong aku kebiri ya?"

"Aduuh jangan dong. Masa depan kita itu,"

Gue tertawa, "Bercanda doang, aku ngeliat kamu kepentok aja kasian."

"Aku mandi dulu ya? Kamu makan loh ya!"

"Tanpa kamu suruh juga aku pasti makan,"

"Bye, love you~"

"Too,"

Lah anjur gue kan tadi ceritanya mau jual mahal. Tuh kan kezel dah gue!

Gue keluar dari kamar sambil senyum-senyum.

"Bener kan gue, dia mana bisa jual mahal,"ledek Rahma.

"Bener juga kan kata gue, dia mah bucin!"timpal Siska.

"Gue gak ikut-ikutan ya Fah, karna gue tau rasanya."

"Jihan doang yang waras,"

"Kalo ada Yasmin juga abis lo diledekin,"

"Dia mah baik, emang lo?" Gue menjulurkan lidah.

"Wah anjing gue nurut ya,"kata Rahma.

"Astoge, udah woy! Makanannya keburu dingin ini," Jihan menengahi.

》《

•2• Storm [Taeyong NCT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang