•2• Storm [Taeyong NCT] ✔

•30•

Pesta ulang tahunnya Mark selesai tepat jam dua belas malem. Kita kembali ke hotel dan nyampe jam satu kurang. Gue pergi ke kamar duluan. Males banget kalo bareng Taeyong.

Gue ganti baju gue dengan piyama lalu tidur si sofa. Gue rasa Taeyong masih ngobrol sama yang lainnya.

Tak lama kemudian, gue mendengar suara pintu terbuka. Gue yang daritadi gak bisa tidur pun langsung pura-pura menutup mata.

"Udah tidur?"tanya Taeyong. Entah dia nanya ke gue atau bermonolog.

Taeyong berdecak kesal, "Kenapa gak tidur di kasur aja sih?"

Tiba-tiba layar hape gue menyala dan munculah pop up line dari kak Jungwoo. Mati gue mati...

Taeyong mengambil hape gue yang ada di tangan gue, dia membuka chat dari kak Jungwoo lalu membacanya, "Kenapa gak bisa tidur? Perlu dinyanyiin?"

"Kamu belom tidur kan?"tanya Taeyong sambil mencet hidung gue.

Dengan segenap jiwa dan raga, gue nahan ketawa.

"Pindah ke kasur sana, jangan tidur disini nanti pegel-pegel."

Gue masih diem.

"Akting kamu gak bagus tau, udah bangun gece!"

Gue membuka kelopak mata gue lalu merengut, "Aku jago akting tau,"

"Udah sana tidur di kasur, aku tidur di sofa aja kalo kamu gak nyaman."

Gue beranjak dari sofa lalu rebahan di kasur sambil chatan sama kak Jungwoo. Sesekali gue melihat Taeyong yang beneran tidur di sofa.

"Kamu beneran mau tidur di sofa? Badanmu  pegel-pegel loh nanti,"tanya gue khawatir.

"Iya gak papa, yang penting kamu tidur dengan nyaman dan tentram."kata Taeyong sambil senyum.

Seketika gue diselimuti rasa bersalah. Gue memandang Taeyong yang udah bersiap mau tidur, "Sini tidur sebelah aku aja,"

"Gak usah, disini aja akunya."

"Sok-sokan nolak lo kucing!"

Taeyong cuma nyengir lalu berjalan menuju ranjang dan rebahan di sebelah gue.

"Okay, good night baby,"

"Aku bukan bayi,"protes gue.

"Good night my girl yang soon jadi my wife,"

》《

Ke kampus malem-malem adalah hal yang paling gue malesin. Bukan karna gue penakut, tapi karna kalo udah malem angkutan umumnya susah.

Untung ada ojek yang sedia 24 jam buat anter jemput gue. Gak tega sih nyebut kak Jungwoo ojek.

Betewe, gue sebel sama dosennya. Udah seenaknya ganti jadwal terus ngasih tugas banyak dan deadlinenya lusa.

"Njun, lo ngerti sama tugasnya?"tanya gue pada Renjun.

Renjun mengangguk, "Ngerti lah, gue tau lo pasti mau nyontek kan?"

Gue noyor Renjun, "Enak aja lo! Gue mau ngerjain sendiri!"

"Yaudah bikinin gue aja Njun," Rahma nimbrung tiba-tiba.

"Bikin sendiri lah,"

"Pleasee Njuun, help meeh!"

"Gue bilangin Chenle nih,"

"Dih Renjun gitu, bodo ah kesel gue!" Rahma langsung menggeret gue menjauh dari Renjun.

Padahal gue masih mau ngobrol sama Renjun.

Rahma angkat telepon yang sepertinya dari pacarnya. Suara ketawa lumba-lumbanya itu loh kedengeran padahal gak di speaker.

"Fah, gue pulang duluan!"

Gue mencegat Rahma yang udah ambil ancang-ancang pengen lari, "Kok buru-buru?"

"Gue mau ikutan liat video Siska kesandung,"

Ternyata Chenle ketawa karna liat Siska kesandung.

Setelah itu Rahma langsung lari kenceng kaya dikejar guguk.

Gue ditinggal sendiri. Mana gue ditinggal di tempat sepi yang ada pohon gedenya lagi. Anginnya gak nahan pula.

Gue menelpon kak Jungwoo beberapa kali dan baru diangkat pada panggilan ketiga.

"Halo kak Uwu,"

"Halo,"bisik seseorang tepat di telinga gue.

Gue nengok dan langsung dorong tubuh lelaki itu. Gue pengen nabok dia tapi dia udah nahan tangan gue.

"Ngagetin gue aja sih!"protes gue.

"Ya maaf,"

"Kok udah disini sih?"tanya gue heran.

"Gue kan gak pulang, gue nunggu di ruang ukm. Mayan main ML pake wifi,"

Kak Jungwoo melepas jaketnya lalu menyampirkannya di bahu gue, "Pake ya, anginnya gak baik buat tubuh."

"Lah kak Uwu gimana?"

"Asal lo gak kedinginan ya gue gak papa,"

"Seriusan nih? Lo gak papa?"

"Bawel banget, cepetan pake."

"T-tapi--

Dan dengan santainya kak Jungwoo ngecup pipi gue, "Pake jaketnya ya sayang,"

ו×

Ini kenapa karakter cowo gue tiga2nya ada dalam satu frame sih hhh lemah lemaah!! Kurang jaehyun nih hahaha