Gue pengecut. Gue cuma bisa liat dia lewat kaca di ruang ICU tiap malemnya. Padahal Taeyong pengen banget jelasin sesuatu sama gue. Tapi gak tau kenapa gue gak mau ketemu sama Taeyong.
"Masuk kek sana, nanti kalo udah jadi mayat baru nyesel,"sindir kak Jungwoo.
Gue nyubit lengannya kak Jungwoo, "Enak aja, besok dia pindah ke ruang rawat biasa tau!"
Kak Jungwoo senyum-senyum, "Oww, katanya gak peduli tapi kok tau segalanya sih,"
"Biarin aja sih, besok gue bakal jenguk dia buat terakhir kalinya."
"Maksud lo?"
"Gue pertukaran pelajar ke London, kak."
"Lah lah kok gitu? Berapa lama?"
"Cuma dua tahun, tenang aja."
"Cuma kata lo? Lo gak mikirin perasaan gue? Kalo gue kangen gimana? Kalo-
Chup.
"Berisik,"kata gue setelah mengecup bibirnya kak Jungwoo.
"L-lo--
"Kenapa? Mau lagi?"
"Wanna be my girl?"
"Lo udah tau jawabannya kak,"
Kak Jungwoo senyum miris, "Kenapa selalu dia? Dia udah jelas-jelas nyakitin lo,"
Gue menggeleng, "Gak tau, kayanya kena pelet."
🔺🔻🔺
Temen-temennya Taeyong langsung menatap gue begitu gue masuk ke dalam ruang rawatnya Taeyong. Seolah mengerti, mereka keluar dari ruang rawat Taeyong.
"Aku seneng kamu masih mau liat aku,"
Gue berdecak, "Gak usah kepedean, lo utang cerita ke gue. Kalo lo gak mau cerita yaudah gue balik dan jangan harap lo bisa ketemu gue lagi,"
Gue kayanya kejam banget ya sama orang sakit :")
"Okey, aku cerita--
"Bisa gak lo ngomongnya pake gue elo?"potong gue.
"Nggak, bagi aku kamu itu masih jadi pacarku. Aku tau aku bajingan, tapi please aku sayang banget sama kamu--
"Gece cerita,"
"Jadi aku sama kak Jisoo cuma pura-pura pacaran biar kak Jisoo seneng disaat terakhirnya. Kak Jisoo sakit kanker, mau gak mau aku turutin kemauannya dia."
"Kenapa lo gak bilang dari dulu?"tanya gue pelan.
"Aku gak mau kamu sedih dan sakit hati, gapapa aku dibilang cowo bangsat asal kamu bahagia terus,"kata Taeyong sambil senyum.
Gue nahan air mata gue yang pengen banget tumpah.
"Soal kecelakaan itu? Lo gak mau jelasin?"
"Kalo itu...
Flashback on
"Kak, lama banget sih, ayo ah! Cewe gue mau tanding!"kata Taeyong.
"Maaf ya gara-gara gue, kalian jadi putus. Nanti gue jelasin deh ke cewe lo biar dia ngerti terus kalian balikan deh yeey!"
"Cepet naik!"
"Helm gue mana woy?"
Taeyong menepuk kepalanya, "Lupa, gue buru-buru. Nih pake helm gue aja,"
Kak Jisoo senyum, "Gak usah, lo aja yang pake."
"Oke, pegangan ya, gue mau ngebut."
Taeyong mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia tidak sadar bahwa dari arah yang berlawanan ada truk yang melaju dengan kecepatan yang cukup kencang.
"Taeyong awas!"
Taeyong membelokkan stang motornya ke arah kiri dan menabrak trotoar. Kepala kak Jisoo terbentur langsung dengan trotoar dan mengeluarkan banyak darah.
Dengan susah payah, Taeyong menghampiri kak Jisoo yang setengah sadar itu.
"Kak, bertahan ya!"
Kak Jisoo malah tersenyum, "Ini saatnya Yong, gue harus pergi. Bilangin ke Alifah kalo gue nyesel dan gue minta maaf karna udah rebut lo. Makasih lo udah ada di samping gue saat ini,"
"Lo ngomong apa sih? Lo pasti kuat!"
Kak Jisoo menggeleng, "Gak Yong, ini adalah akhir dari penderitaan gue. Gue gak perlu nahan sakit lagi,"
Kak Jisoo senyum dan gak lama ia menutup kedua kelopak matanya... Untuk selamanya.
Dan Taeyong baru merasakan sakit pada kaki dan tangannya. Darah mengalir dari pelipis dahinya.
"T-tolong..."
Flashback off
Perasaan bersalah menyelimuti hati gue. Ingin rasanya menghambur ke pelukannya Taeyong yang sangat gue rindukan. Tapi entah kenapa gue gak bisa.
"Gue maafin, tapi maaf gue gak bisa lupa dan gak ada kesempatan lagi buat lo,"
"Gue ngerti, makasih udah mau maafin gue. Gue harap lo mendapatkan jodoh yang lebih baik dari gue,"kata Taeyong.
Kenapa gue selalu merasa lo adalah yang terbaik buat gue? Padahal di sisi gue ada kak Jungwoo yang selalu perhatian dan baik ke gue.
Gue menghela napas, "Gue mau ke London besok, gue harap lo bisa lupain gue."
Taeyong menatap gue sedih, "Segitu bencinya lo sama gue?"
Gue sayang sama lo Yong..
"Bukan gitu, gue ikut pertukaran pelajaran di sana."
"Oke, good luck ya!"
Gue keluar dari ruangan rawatnya Taeyong dan langsung berjalan menuju toilet tanpa memperdulikan kak Jungwoo yang manggil-manggil gue.
Gue... Gue nangis disana.
--___--___---__--
KAMU SEDANG MEMBACA
•2• Storm [Taeyong NCT] ✔
FanfictionSequel "Rain" "Dalam hidup gue, gak ada yang namanya kesempatan ketiga."