🌸🌸🌸
"Hye Ri mana ? Katanya akan menyusul, tapi sampai sekarang belum datang." Tanya Yoona memperhatikan sekeliling dan mulai khawatir.
"Aku merasa ada yang aneh dengan sikapnya tadi." Se Ra akhirnya menyadari keanehan Hye Ri.
"Harusnya kita sadar saat melihatnya tiba tiba semangat soal idol." Hyeun ikut khawatir, "Atau jangan jangan dia terjebak di keramaian orang orang ini?" Tambahnya."Iya, kita saja tak bisa keluar lagi." Tanya Yoona mulai risih karena beberapa murid berdorong dorongan demi melihat idolnya. Ada beberapa murid yang akhirnya jatuh pingsan karena kehabisan nafas di antara keramaian itu. Di tambah lagi banyak murid dari sekolah lain yang mulai berkumpul di depan gerbang sekolah.
"Semuanya harap minggir, Lee Young Heum mau lewat, tolong beri dia jalan." Salah satu guru perempuan yang kira kira berumur 40 tahun dengan make up tebal, rambut ikal dan berbadan gempal berbicara menggunakan mic. Semua orang otomatis memberi ruang untuk sang idol.
Beberapa bodyguard membentuk barisan membuat batas bagi murid untuk melihat. Tubuh tinggi dan tegap para bodyguard yang berjumlah sekitar 20 orang itu membuat para fans sulit melihat langsung.
"Ten! Ten! Ten! We love you." Semua murid perempuan heboh berteriak membuat lantunan piano Hye Ri pun kalah besar, padahal sudah volume yang paling tinggi.
Hye Ri mengacak rambutnya kesal. Hye Ri bangkit dari tidurnya, berjalan keluar kelas dan memasang ancang ancang. Dia meletakkan kedua tangan di samping mulutnya.
"BERISIK !!!" Suara lantang Hye Ri membuat semua rombongan orang itu terdiam, sunyi di sana. Walau badannya kecil, kalau Hye Ri sudah teriak suara Mic pun akan kalah.
"Kalian gak ada kerjaan?" Tetap sunyi disana, tak ada yang berani membuka mulut.
"Kenapa tidak dari tadi." Gumamnya lalu kembali ke kelas, siapa yang berani menentang Hye Ri si cucu pemilik sekaligus kepala sekolah ini tak terkecuali para guru. Walaupun sebenarnya kakeknya adalah orang yang konsisten dalam pekerjaan, mereka tetap was was jika sampai bermasalah dengan Hye Ri.
Teman temannya menahan gelak tawa melihat tingkah Hye Ri yang membuat semua orang terdiam bahkan guru guru yang heboh tadi.
Ten yang ikut terkejut dengan perlakuan gadis itu, "Menarik." Ten menaikan sebelah alisnya penasaran lalu melipat kedua tangan di depan dada.
"Kita harus segera ke ruang kepala sekolah, Tuan." Ten mengangguk lalu kembali berjalan menuju ruang kepala sekolah diikuti beberapa Bodyguard. Ini bodyguard khusus yang di sewa oleh ayahnya, Ayahnya merupakan pengusaha elektronik sukses di Korea.
Suara fans yang menggila hilang, sepi sunyi layaknya kuburan. Beberapa murid ada yang memilih kembali ke kelas tidak memperdulikan kedatangan Ten lagi. Beberapa gurupun ikut kembali ke ruangan masing masing.
Bagai tirex (dinosaurus) yang mengamuk karena ketenangannya di ganggu, itulah Hye Ri. Orang orang sering membicarakan kegalakan Hye Ri, sehingga dia di juluki Nona T-rex.
"Haha, Daebak! suaramu mengerikan." Yoona tertawa lepas bahak membayangkan wajah guru perempuan paling galak seantro sekolah langsung diam mendengar teriakan Hye Ri.
"Semua tiba tiba sunyi." Se Ra mengunyah bola dagingnya pelan, sementara Hye Ri sibuk mengunyah Teokbokkinya yang hampir habis. Saat ini mereka sedang istirahat makan siang di kantin.
"Berisik tahu." Ujar Hye Ra kesal.
"Iya sih, mana mungkin kamu mau ikut kami ke sana tadi. Seharusnya kami sadar waktu melihat keanehanmu." Ucap Hyeon masih sibuk membuka novelnya dan sebelah tangannya lagi menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Arggh, perutku lapar." Ten berhenti saat tiba tiba ia melihat sang Nona T-rex yang sejak tadi ramai di bicarakan orang orang.
"Ketemu." Ten tersenyum lalu berjalan santai menghampiri geng Hye Ri. Hye Ri yang cuek tidak memperdulikan teriakan histeris orang orang akan kedatangan Ten.
"Apasih berisik lagi." Hye Ri membuka bungkus roti ke tiganya.
"Te..te..te..tennn." Se Ra menutup mulut dengan kedua tangannya. Semua orang menatap iri ke arah mereka.
------
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Lovable (Tamat)
Fiksi PenggemarIdol jatuh cinta dengan Anti-fans? Update : Selasa & Jumat