Empat Belas

101 12 0
                                    

🌸🌸🌸

"Hari ini fitting bajumu, ingat?" Tanya Felix kepada cucunya, mereka sedang sarapan di ruang makan.

"Tapi aku harus sekolah kek." Gerutu Hye Ri
"Kakek sudah izinkan kamu, kan kakek kepala sekolahnya." Hye Ri diam tak berkutip, dia tidak bisa membalas ucapan kakeknya lagi.

"Eomma.." Rengek Hye Ri

"Hye Ri turuti saja kakekmu." Ujar He Ra (mama Hye Ri) lembut, "Kakek itu memilihkan jodoh yang terbaik untukmu." Hye Ri menggerutu kesal di hatinya. Kakeknya mengangguk setuju.

Hye Ri tidak bisa membantah ucapan mereka, mama dan papanya dulu juga di jodohkan oleh kakeknya. He Ra pernah bilang kepada Hye Ri semua keluarganya adalah hasil perjodohan.

"Cepat ganti seragammu, pakai pakaian yang bagus, dan berdandanlah yang cantik." Perintah Felix, Hye Ri naik ke kamarnya dengan perasaan kesal.

"Mr Felix, menantu anda sudah datang." Seorang penjaga mendatangi Felix dan memberitahukan kedatangan Yeong Heum.

"Pagi Mr Felix." Sapa Ten ramah
"Pagi calon cucu menantuku, eh?" Felix kebingungan sendiri memanggil Ten, Ten tertawa mendengar perkataan Felix.

"Panggil namaku saja, Mr Felix."
"Baiklah Yeong Heum, kau harus memanggilku kakek mulai sekarang, karena kau sebentar lagi menjadi cucuku." Ten mengangguk senang.

"Duduklah, kau pasti belum sarapan, ayo duduk dan makan dulu." Ajak Felix, Ten berjalan menuju meja makan.

"Kakek, aku sudah siap." Hye Ri berjalan menuruni tangga dengan wajah menggerutu. Ten terpaku melihat penampilan Hye Ri yang sangat cantik.

Dibalut dress di atas lutut bermotif bunga bunga, dan juga polesan make up tipis di wajahnya. Penampilannya benar benar membuat Ten kagum sekaligus bangga Hye Ri adalah calon tunangannya.

 Penampilannya benar benar membuat Ten kagum sekaligus bangga Hye Ri adalah calon tunangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo pergi."
"Ba..baik. Kakek kami permisi." Ten membungkuk memberi salam lalu berjalan mengikuti Hye Ri yang berjalan mendahuluinya.

"Hye Ri .." Panggil Ten, "Apa?" Kini suara Hye Ri nampak melembut, tidak seperti Hye Ri biasanya. Ten hanya diam.

"Ayo jalan."
"Eh ba.. baik."

......

"Selamat datang, Nona Hye Ri dan Tuan Yeong Heum." Sapa seorang pegawai ramah. Mereka sudah sampai di toko gaun pernikahan langgangan keluarga Hye Ri.

"Silahkan di coba, sudah ada beberapa pakaian yang dipilih. Mari Nona Hye Ri ikuti saya." Hye Ri mengangguk mengikuti pegawai tadi ke ruang ganti.

"Tuan Yeong Heum ikut saya." Ajak pegawai laki laki toko itu, Ten mengikuti.

"Ini gaun anda Nona."
"Wahh.." Hye Ri kagum melihat gaun gaun indah di hadapannya. "Cantik sekali."

Hye Ri berjalan mendekati gaun gaun itu, tapi pandangannya menuju ke satu gaun yang menurutnya paling indah di sana.

"Nona suka gaun ini, silahkan di coba gaun itu Nona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona suka gaun ini, silahkan di coba gaun itu Nona." Hye Ri mengangguk bersemangat.

"Anda terlihat tampan dengan setelan jas itu Tuan." Seorang pelayan memuji ketampanan Ten, kenyataanya dia memang tampan.

"Mempelai wanita anda tuan." Ten menoleh dan melihat Hye Ri dengan balutan gaun indah. Ten sampai tak bergeming memeperhatikan Hye Ri.

"Kenapa lihat sampai seperti itu." Katanya ketus.

"Kau cantik Hye Ri." Ten blak blakan memperlihatkan kekagumannya. Gadis yang benar benar cantik ini adalah tunangannya. Ingin rasanya Ten melompat dari atas gedung ini saking senangnya tapi itu tak mungkin terjadi.

Pipi Hye Ri memerah, "A..apa apaan sih. Su..sudah aku mau ganti baju." Hye Ri sampai sampai salah tingkah gara gara Ten.

'Sadar Hye Ri dia Yeong Heum, kenapa kau senang bertunangan dengannya? Kenapa juga kau tersanjung saat di pujinya. Kenapa hatiku terus berdebar kencang tak mau berhenti. Ada apa ini?'

"Kalian pasangan yang sangat serasi." Ujar pegawai yang menangani Hye Ri.

"Benarkah? Em maksudku tidak mungkin." Hye Ri salah tingkah.

"Hye Ri sudah selesai?"
"Sudah, ayo pergi." Hye Ri kembali acuh kepada Ten, Ten merasa aneh dengan perubahan sikap Hye Ri. Apa Hye Ri sudah membuka hatinya untuk Ten?

"Kenapa bengong, ayo."
"Baik." Ten berlari kecil mengikuti Hye Ri di depannya.

"Aku lapar, di sekitar sini ada kafe, ayo kesana."
"Aku akan ambil mobil dulu."
"Tidak perlu, kita jalan saja, lagipula dekat." Ten menurut saja apa kata calon tunangannya ini. Ten sangat senang karena Hye Ri sudah mau bicara banyak dengannya.

"Kenapa kau menatapku terus, tatap saja makananmu." Ten langsung salah tingkah karena kegiatannya melihat Hye Ri yang sedang makan.

Saat Hye Ri sedang makan tanpa sadar kuah mie yang dimakannya menempel di bibirnya. Ten mengambil tisu lalu tanpa sadar mengelap bibir ranum Hue Ri.

"Kau makan berantakan juga ya." Ten tertawa gemas melihat wajah Hye Ri lagi lagi memerah. Jantungnya sudah tidak dapat di kontrol.

Tring

Lonceng yang melekat di pintu kafe berdenting menandakan ada pelanggan yang datang. Tanpa sadar Hye Ri melihat Yoon Jo di sana bersama seorang wanita yang merangkul mesra lengannya.

"Yoon Jo?" Ten mengikuti arah pandangan Hye Ri.

------

I am Lovable (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang