🌸🌸🌸
"Hye Ri roti coklatmu banyak, apa gak di sumbangin ke sahabat sahabatnya yang baik dan cantik ini." Celetuk Se Ra melihat kelakuan sahabatnya satu ini.
"Ini roti istimewa dari orang istimewa, jadi maaf aku gak bisa membagikannya kepada kalian karena akan aku makan semua sendiri." Hye Ri mendudukkan diri di kursinya dan membuka bungkus roti pertama lalu melahapnya.
"Padahal setiap hari kau selalu makan banyak roti coklat, anehnya kau tak pernah gemuk." Yoona mempertanyakan hal itu, memang benar tubuh Hye Ri kecil tapi kalau soal makanan dia lah juaranya.
"Aku jogging tiap sore." Jawabnya santai.
"Hee? Kau tak pernah mengajak kami." Se Ra memandang Hye Ri sebal.
"Huft, sudah berkali kali aku mengajak kalian. Se Ra, kau sibuk menonton live biaskan?" Se Ra tertawa tanpa rasa bersalah."Yoona, kau sibuk model kalau sore, benar?" Yoona mengalihkan pandangannya.
"Hyeon, kau... ah sudahlah kalian sama saja." Kali ini Hye Ri yang cemberut.
"Oke oke nanti kami ikut kalau sempat."
"Hye Ri, ada kiriman coklat dari seseorang katanya." Salah satu murid perempuan memandang sebal ke arah Hye Ri.
"Apaan? Emang Valentine? Buang aja."
"Dih kamu kok gitu, terima kasih ya." Yoona mengambil coklatnya lalu mengisyaratkan murid tadi untuk segera pergi.Hyeon mengambil kertas yang menempel di coklat itu, " Untuk Hye Ri."
"Gak biasanya Hye Ri punya fans." Hyeon menggoda Hye Ri yang masih sibuk menguyah roti istimewanya.
"Buang aja, aku gak mau." Jawabnya enteng."Kenapa? Sepertinya ini coklat mahal." Sebut Se Ra sambil membolak balik bungkus coklat yang dilapisi pita berwarna pink.
"Ya sudah sini kembalikan." Hye Ri mengambil paksa coklat dari tangan Se Ra lalu menyimpan di laci. Dia menyempunyikan rasa senangnya dengan wajah yang terpaksa di tekuknya.
"Kiriman susu, untuk Nona T-rex." Tiba tiba seorang kurir datang menghampiri kelas mereka membawa kardus besar, Se Ra melambaikan tangan.
"Ini orangnya." Yoona menunjuk ke arah Hye Ri.
"Ini, selamat menikmati." Kurir itu lalu pergi meninggalkan sekardus besar berisi susu coklat kesukaan Hye Ri.
"Dia penggemar yang mengagumkan bukan?" Ujar Yoona menggoda Hye Ri yang sudah tidak tahan untuk menahan senyumnya. Siapa yang tidak suka di beri coklat? Apalagi sebanyak ini, Hue Ri bisa menyimpannya untuk stok sebulan dan menghemat uang jajannya.
"Ada surat lagi, 'Untuk Nona T-Rexku' katanya." Hyeon ikut melihat Se Ra membuka isi kotak itu, memang benar semuanya berisi susu coklat.
"Kiriman untuk Kim Hye Ri." Seorang kurir perempuan datang, membawa beberapa bungkus salad. Se Ra lagi lagi melambaikan tangan ke arah kurir dengan senang. Karena dengan begini mereka bertiga juga merasa di untungkan.
"Oh ayolahh." Hye Ri mulai tak tahan, tadinya ia senang, tapi ketika sayur datang kepadanya, wajahnya mulai panik.
"Ini salad spesial restoran kami, terimakasih sudah memesan." Kurir itu pergi setelah memberi salam.
"Ada kertas lagi, 'Untuk Kim Hye Ri, jangan terlalu banyak makan manis karena jujur kau sudah manis. Banyak makan sayur walau aku tahu kau benci sayur kecuali wortel. Sudahku suruh orangnya untuk memasukkan wortel lebih banyak di saladnya. Selamat makan.' Yang ini lebih panjang." Ujar Hyeon sampai malas membaca setiap butir surat yang datang.
"Ugh aku benci sayur, kecuali wortel." Ujarnya melihat isi salad yang di terimanya.
"Kalau begitu untukku saja." Kata Yoona mengambil semua kiriman salad tadi."Aku mau wortel saja, setidaknya aku menghargai siapapun pemberinya."
"Oke kita makan bersama." Hyeon menengahi."Hye Ri." Seseorang dari luar kembali memanggil namanya.
"Apa!" Hye Ri memandang kesal orang itu, ternyata guru Tata Usaha. Mr Jung Hee menatap tajam ke arah Hye Ri yang membentaknya. Jujur hanya guru berparas tegas dengan umur yang semakin tua ini yang sangat di takuti Hye Ri.
"Kakekmu memanggil." Sorot matanya tajam.
"Ba..baik pak." Hye Ri menahan ketakutannya, dia menghormati guru satu ini karena dia adalah guru paling tua dan hampir pensiun dari pekerjaannya. Dia juga guru yang paling dekat dengan kakeknya, mungkin karena mereka seumuran.
.....
Hye Ri sudah tiba di depan pintu kayu besar yang di pahat begitu indah. Hye Ri membuka pelan pintu itu sehingga menimbulkan decitan gesekan pintu, kakeknya sedang berbicara dengan seorang murid disana.
"Hye Ri, kau sudah datang. Ayo duduk di sini." Ten menolehkan padangannya ke Hye Ri lalu tersenyum dan melambai pelan ke arahnya. Hye Ri mengabaikan keberadaannya di sana.
'Kenapa harus dia sih.'
--------
Terimakasih dukungannya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin.
Fyi : Happy birthday to myself 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Lovable (Tamat)
FanfictionIdol jatuh cinta dengan Anti-fans? Update : Selasa & Jumat