Disarankan Baca sambil dengar lagunya, nyentuh banget. Piano favorit aku dan Hye Ri, Yiruma - River flow in you Selamat membaca.
🌸🌸🌸
Dokter datang untuk memastikan keadaan Hye Ri, wajahnya tidak memucat lagi seperti tadi. "Dia tidak apa apa, hanya asam lambungnya kambuh, tolong untuk menyuruhnya rutin meminum obat dan jangan sampai lupa makan."
"Terima kasih dokter." Ten membungkuk memberi salam, dokter pergi meninggalkan mereka berdua di sana.
Hye Ri terbaring lemah di kasur rumah sakit, Ten tidak ingin membayangkan wajah pucat tunangannya tadi. Ini semua salahnya membiarkan Hye Ri tidak sarapan.
Ten berjalan mendekati Hye Ri dan duduk di kursi disamping kasur. Ten menunduk, di genggamnya tangan dingin Hye Ri erat.
"Maafkan aku Hye Ri, aku melakukan hal yang salah. Aku ingin minta maaf atas perlakuanku dulu. Coba saja aku tidak meninggalkanmu." Tulus dan penuh penyesalan, semua di curahkannya walau dia tahu Hye Ri masih dalam keadaan tertidur efek obat dari dokter tadi.
Ten menyingkirkan pelan rambut yang menutupi dahi Hye Ri, sudah terlihat samar bekas jahitan di dahinya. Selama ini hidupnya di hantui rasa bersalah terhadap Hye Ri.
Ten melepaskan genggamannya, membiarkan Hye Ri beristirahat sementara ia akan duduk di luar. Yang dia tahu Hye Ri pasti tidak ingin bangun dan yang pertama kali di lihatnya adalah dia. Ten tidak ingin membuatnya kesal.
Ten menutup pelan pintu kamar rawat Hye Ri. Dia mengambil ponsel dari saku celananya dan menelpon seseorang, "Tolong bawa teman teman Hye Ri ke rumah sakit, bilang Hye Ri ada di sini."
"Baik."
.....
"Hye Ri, maafkan kami mengabaikanmu." Se Ra menangis sejadi jadinya, menyesal membiarkan Hye Ri ikut mereka menonton pertandingan tadi.
"Perutmu tidak apa apa?" Lanjutnya.
Hye Ri mengangguk, "Aku baik baik saja." Katanya dengan suara pelan dan serak.
"Boleh aku minta air?" Pinta Hye Ri
"Ini." Yoona membantu mendudukkan Hye Ri, Hyeon menyuapinya minum."Gomawo."
"Kalau kau sakit jangan lari lagi, beritahu kami." Hyeon geram melihat Hye Ri yang pergi begitu saja tanpa memberitahukan mereka. Hye Ri mengangguk."Hai Hye Ri, sudah baikan?"
"Hai Yoon Jo, aku baik baik saja." Pipinya memanas Yoon Jo perhatian sekali, "Oh ya, siapa yang membawaku kesini?"Hye Ri menatap teman temannya satu persatu, " Aku yang membawamu." Jawab Yoon Jo ragu.
Sahabat Hye Ri menatap tak percaya, tapi untuk saat ini biarlah, toh Ten tadi tidak ingin Hye Ri tahu kalau dia yang membawanya kemari.
"Gomawo Yoon Jo. Lain kali aku harus mentraktirmu es krim." Hye Ri cukup tenang tahu bahwa Yoon Jo lah yang membawanya kemari.
"Apa kalian memberitahu keluargaku?"
"Iya, tadi rumah sakit telah menghubungi, sebentar lagi mereka datang." Balas Se Ra.Pintu kamarnya di rawat tiba tiba terbuka, menampakkan kakeknya dengan raut wajah khawatir.
"Cucuku, kau tak apa?" Kakeknya langsung memeluk Hye Ri karena takut sesuatu yang buruk terjadi kepada cucu satu satunya ini.
"Kakek, aku malu."
"Buat apa malu. Ten mana? Kakek sudah menyuruhnya untuk menjagamu dan dia malah tak ada di sini."
"Dia tidak ada kek, kakek juga kenapa menyuruhnya menjagaku."Kakeknya kembali memeluk Hye Ri, "Kau harus dirawat beberapa hari di sini."
"Oh ayolah, aku sudah sembuh kek, lagipula aku rindu masakan mama. Mama mana?" Tanyanya menyadari kakeknya datang sendirian.
"Dia sedang pergi membeli makanan untukmu bersama ayahmu." Hye Ri mengangguk.
"Kakek akan mengurusi administrasinya, kalian tolong jaga Hye Ri." Mr Felix melihat mereka satu persatu lalu tersenyum. Mereka membungkuk memberi salam.
"Istirahatlah Hye Ri, aku pamit pulang." Yoon Jo tersenyum kaku, Hye Ri mengangguk.
"Bagaimana ini?" Bisik Se Ra kepada kedua temannya.
"Nanti saja kita beritahunya. Lagipula kalau dia tahu Ten yang mengantar dia pasti marah."Kalian bicara apa hah?"
"Ti.. tidak." Ucap Se Ra ragu."Istirahatlah Hye Ri." Hyeon membantu Hye Ri kembali ke posisi tidurnya. Teman teman Hye Ri pergi menunggu di luar sampai kakek Hye Ri kembali.
Hye Ri membenarkan posisi selimutnya. Hye Ri mengangkat tangan kanannya ke depan wajahnya. Dia memperhatikan dengan seksama tangannya.
"Aku merasa ada yang menggenggam tanganku saat sedang pingsan tadi, tapi aku sangat yakin itu bukan tangan Yoon Jo. Tangan yang halus." Hye Ri melihat sebuket bunga di atas nakas tempat tidurnya.
"Bunga yang cantik." Hye Ri memeluk tangannya lalu tertidur lelap.
------
Fyi ni gays, ada yang nanya soal NCT di ceritaku, katanya membernya gak lengkap.
Jadi, member NTC itu semuanya berjumlah 18 (banyak banget gays) dan aku gak mungkin bakal tulis mereka satu persatu kan? Because aku gak hapal semua membernya, cuma suka sama Ten aja. Unitnya juga beda beda. Bingung pas cek profil mereka semua.
Awalnya aku adalah Exo-l yang mencintai Do, entah kenapa hatiku cenat cenut melihat Ten pertama kali di MV baby dont stop bareng Taeyong. Jadi aku mulai tertarik untuk membuat fanfiction tentang Ten.
So, aku hanya fokusin cerita ini ke Ten dan Hye Ri. Member lain hanya pelengkap saja seperti sop kalau gak pake garem hampa gitu, kayak aku tanpa dia hambar banget.
Oke, terimakasih. Saya baru mulai tahun kemarin suka nulis walau masih abal abal dan matir. But, thanks dukungannya. I love you guys so much.
14-06-2018
(Horrayy gays tau gak hari ini ulang tahunnya Tae Il //si china . Saengil Chuka!!) 🎉🎊

KAMU SEDANG MEMBACA
I am Lovable (Tamat)
FanfictionIdol jatuh cinta dengan Anti-fans? Update : Selasa & Jumat