Delapan

125 12 3
                                    

🌸🌸🌸

"Minggu ini kita akan adakan fansign di salah satu tempat perbelanjaan terbesar di Korea. Dan kau jangan melarikan diri lagi." Ujar managernya mengancam Ten penuh penekanan.

"Oke oke." Ten sibuk mematap layar ponselnya mencarikan hadiah spesial untuk Hye Ri.

"Ten dan.. mana Taeyong? Dasar anak itu, pokoknya kalian berdua jangan lari lagi, syuting untuk album NCT U minggu ini. Jangan sampai tidak datang, apa lagi terlambat." Kecam manager itu panjang lebar, apalah gunanya bicara bila Ten malah sibuk dengan ponselnya. Mananger itu mengusap wajahnya kasar.

"Taeil, kau tau apa yang paling di sukai wanita?" Ten bertanya kepada teman di sebelahnya seolah tak menganggap orang di hadapannya sedang bicara.

"Coba kau tanya Taeyong." Taeil sibuk memainkan jarinya di ponsel. Manager yang merasa terabaikan oleh anak anak asuhnya hendak pergi ke ruang istirahat.

"Aku kan bertanya kepadamu." Ten memandang kesal Taeil yang kurang serius menanggapi pertanyaannya.

"Kau mencariku?" Taeyong yang dicari cari muncul entah dari mana.

"Dari mana saja kau." Ten memukul pelan tempat duduk disampingnya yang kosong mengisyaratkan Taeyong untuk duduk di sampingnya.

"Hai manager." Sapa Taeyong ramah. Kebiasaannya adalah selalu terlambat menghadiri rapat penting.

"Terserah." Managernya sudah malas menghadapi mereka, mungkin dia berencana untuk pensiun dini.

"Apa yang paling di sukai wanita?"
"Eum, baju, tas, makanan? Memang wanitamu itu tipe yang seperti apa?" Tanya Taeyong balik penasaran.

Ten mengerutkan dahinya berfikir, "Dia suka sekali dengan coklat."
"Apa dia gemuk?"
"Tentu saja tidak, dia gadis termanis yang aku temui." Taeyong mengerutkan bibirnya lalu memeluk leher Ten manja.

"Sayang, aku cemburu kau dengan wanita lain."
"Hentikan, itu menggelikan. Kau sama sekali tak membantu." Ten bangkit dari duduknya dengan pandangan yang masih fokus ke ponselnya lalu meninggalkan Taeyong.

"Mau kemana kau?" Panggil Jaehyun.

"Ada urusan mendadak." Ten terus berjalan tanpa berbalik melihat ke belakang, masih berkutat dengan ponselnya.
"Aku titip Caramel Maciato." Doyoung berteriak saat Ten sudah cukup jauh, Ten menujukkan sebelah jempolnya.

"Aku juga, Taeyong kau mau?." Jaehyun ikut memesan, Ten kembali memasang jempolnya.

......

"Ada yang bisa kami bantu?" Seorang pelayan wanita menyambut kedatangan Ten ramah, saat ini dia sedang berada di sebuah toko perhiasan.

"Boleh carikan kalung yang paling mahal dan paling indah di toko ini?" Pelayan itu mengangguk lalu mengizinkan Ten mengikutinya.

"Ini merupakan salah satu kalung yang terbaik di sini, dibuat oleh ahli perhiasan terkenal Amerika, hanya satu di korea, dan kalung ini memiliki arti spesial." Pelayan wanita itu membuka tutup kaca penyimpanan kalung itu dan memberikannya ke Ten.

Kalung yang sederhana namun terkesan elegan bagi pemakainya.

Ten tersenyum membayangkan Hye Ri mengenakan kalung indah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ten tersenyum membayangkan Hye Ri mengenakan kalung indah ini. "Kalung yang indah, aku ambil ini, tolong pasang pita kecil di atas kotaknya." Pelayan itu pergi membungkus kalung yang dipilih Ten tadi.

Tanpa sadar Ten melihat sepasang manusia berjalan melewati toko perhiasan yang di kunjunginya.

Itu Hye Ri dan Yoon Jo, untuk pertama kalinya Ten melihat Hye Ri tertawa lepas seperti saat mereka TK dulu. Kejadian yang menyesalkan, Ten kembali merutuki kebodohannya dulu.

"Kau mau ke taman disana?" Hye Ri mengiyakan ajakan Yoon Jo, siapa yang menolak di ajak kencan oleh lelaki idamannya.

Yoon Jo memindahkan barang belanjaannya ke sisi kanan tangannya, sehingga tangan kirinya yang menganggur digunakan untuk menggenggam tangan Hye Ri.

"Supaya kau tidak menghilang." Godanya membuat pipi Hye Ri memanas.

"Lihatlah betapa mesranya mereka, dan kenapa aku selalu ada tepat di saat mereka sedang bermesraan seperti ini?" Pelayan tadi menghampiri Ten dan memberikan kotak berisi hadiah untuk Hye Ri. Ten membayarnya lalu pergi.

Ten buru buru mengejar mereka, membuntuti dari belakang. Sebenarnya apa yang dilakukannya? Idol yang menjadi seorang penguntit?

"Kau mau es krim coklat?" Hye Ri mengangguk bersemangat. Apapun tentang coklat dia suka.

"Baiklah duduk di sini dulu, aku akan kembali." Hye Ri tersenyum lalu mendudukkan diri di kursi taman yang terletak di belakangnya.

Ten bersembunyi di balik pohon besar tepat di belakang Hye Ri. Andai saja dia dapat memberikan kebahagiaan seperti yang Yoon Jo lakukan kepada Hye Ri.

"Lihat! Itu Ten." Teriakan para fans yang tidak Ten sangka sangka kedatangannya, membuatnya terlonjak kaget.

Dia buru buru melarikan diri dari sana menghindari kejaran fans. Sepertinya Hye Ri tak menyadari keberadaan Ten, tapi syukurlah.

"Ada apa itu ramai ramai? Oh, ini es krim mu." Yoon Jo datang membawa es krim untuk Hye Ri yang sedari tadi menunggunya tak sabar.
"Gomawo."
"Mau makan Teokbokki sebelum pulang?"
"Ayo."

---------

I am Lovable (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang