🌸🌸🌸
Mata Hye Ri perlahan terbuka, cahaya memberontak masuk ke matanya. Kepalanya masih pusing. Hye Ri mengedarkan pandangannya, seorang laki laki sedang tertidur pulas sambil memegang tangannya erat.
"Yeong Heum?" Gumamnya, sebelah tangan Hye Ri pelahan bergerak mengusap pucuk rambut Ten yang masih terlelap. Air mata Hye Ri turun tak terbendung.
"Pasti berat rasanya dilupakan. Maafkan aku, Ten. Maaf aku melupakanmu, kau pasti sangat menderita, apalagi perlakuanku kepadamu saat terakhir kita bertemu." Ucapnya terisak.
Ten bangun dari tidurnya, Hye Ri buru buru melepas elusannya di kepala Ten.
"Ahh, kau sudah bangun, Apa kau baik baik saja?" Tanya Ten ramah namun penuh kesedihan, sepertinya Ten tidak mendengar ucapan Hye Ri tadi.
"Aku haus." Celetuk Hye Ri. Ten tersenyum menanggapinya, lalu membantu Hye Ri duduk.
Tiba tiba Hye Ri menangis kencang membuat Ten kaget sekaligus kebingungan sendiri. "Kenapa? Ada apa? Apa ada yang sakit? Yang mana?"
"Hhuuaaa.."
"Hey hey ada apa?"
"Huuaaaaa.." Hye Ri malah tambah mengencangkan suara tangisannya membuat penjaga Ruang Kesehatan mendatangi mereka."Ada apa ini?" Tanya seorang siswa yang bertugas.
"Tidak ada apa apa, dia hanya menangis mengingat kucing kesayangannya yang sakit dirumah. Hey tenanglah.." Ten memegang pelan tangan Hye Ri berusaha menenangkannya."Baiklah, aku turut sedih. Kalau begitu aku pergi dulu, kalau kalian mencariku, aku sedang menonton drama korea di ruang jaga." Ujarnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Ten mendengus sebal, "Kenapa kau teriak kencang begitu? Kau membuatku takut." Hye Ri memelankan suara tangisnya, dia menatap mata Ten lekat, mata penuh kecemasan dan kekhawatiran.
"Kau kenapa?"
Hye Ri langsung memeluk erat pinggang Ten, Ten begitu terkejut dengan tindakan tiba tiba yang dilakukan Hye Ri.
"Maafkan aku, aku sudah melupakan orang yang paling aku sayangi selama beberapa bulan, pasti kau sangat tersiksa." Hye Ri terisak dalam pelukannya, Ten membalas pelukan Hye Ri memberikan kehangatan diantara mereka berdua. Ten merindukan Hye Ri, begitu pula sebaliknya.
"Tidak apa apa, syukurlah ingatanmu sudah pulih." Ten tersenyum senang, dia mengelus pelan pucuk kepala Hye Ri.
Ten melepas pelukan mereka, mengusap setiap air mata yang menyucur dari mata indah Hye Ri.
"Lupakan saja itu, yang penting kau sudah mengingatku."
"Maaf.." Ucapnya dengan suara bergetar.
"It's okay."Bugh
Hye Ri memukul pelan dada Ten, "Kenapa kau tidak menemuiku lagi selama ini?" Hye Ri memanyunkan bibirnya, dia kesal dengan Ten.
"Mianhe, sebenarnya selama beberapa bulan ini aku selalu diam diam menemui, karena mengingat perlakuan terakhirmu kepadaku, jadi tidak mungkin aku menemui secara langsung."
Hye Ri sedang memikirkan sesuatu, "Jadi kau yang setiap hari menaruh buket bunga di nakasku?" Ten mengangguk membenarkan ucapan Hye Ri.
"Dasar! Kufikir aku punya penggemar rahasia." Hye Ri mencubit pelan pinggang Ten.
"Awwh,, Haha Akulah penggemar rahasiamu." Ten mencubit hidung Hye Ri."Sakit." Ujar Hye Ri manja, Ten memajukan wajahnya ke arah Hye Ri.
Cupp
Ten mengecup pelan hidung Hye Ri, wajahnya sontak memerah menahan malu. "Aku mengurangi rasa sakitnya." Goda Ten.
"Dasarr!!" Hye Ri memukul Ten pelan, mereka asik kejar kejaran di ruang UKS, ruang ini akan menjadi saksi cinta mereka berdua.
~
Ten menutup mata Hye Ri dengan sehelai kain, "Kita mau kemana?""Rahasia dong, jangan mengintip, atau ku cium." Hye Ri tersenyum malu. Ten memegang tangan Hye Ri mengiringnya menuju suatu tempat.
"Apa sudah sampai?"
"Sedikit lagi.."Tiba tiba Ten berhenti membuat Hye Ri juga otomatis berhenti, "Sudah sampai ya?"
Tidak ada balasan, "Hey? Kau dimana?"
Masih tak ada jawaban, " Young Heum?" Hye Ri membuka penutup mata yang dikenakannya. Dia sendirian disana, di sebuah taman bunga sakura yang kebetulan sedang mekar dan sangat indah. Kelopak bunga sakura pink berjatuhan indah di tiup angin.
"Wahh,, Indahnya.." Hye Ri menatap kagum sekelilingnya, dia sampai lupa Ten yang tiba tiba menghilang.
Ten menepuk pelan bahu Hye Ri dari belakang, "Annyeong"
"Darimana kau?"
"Kau ingat dulu saat kita tk, sebelum kita berkelahi, kita selalu pulang lewat sini. Ingat?" Tanya Ten,
"Tentu aku ingat, kau selalu mengajakku lomba lari siapa yang sampai di rumahku duluan."Ten mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dari saku celananya, lalu Ten membukanya di hadapan Hye Ri.
Sebuah cincin kecil yang indah membingkai disana, "Maukah kau menikah denganku?" Tanya Ten kepada Hye Ri.
Hye Ri tampak menimang nimang lalu mengangguk senang, "Iya, mau." Ten mengangkat Hye Ri senang. Ten mengecup bibir Hye Ri di tengah pelukan mereka.
Ten menurunkan Hye Ri, lalu memegang tangan Hye Ri erat, "Aku mau punya anak kembar sebelas." Celetuk Ten.
"Kau harus kuat, punya anak sebelas tidak mudah tahu." Ledek Hye Ri.
"Aku pasti kuat, dan mungkin kita akan menambah anak lagi nantinya."Hye Ri memeluk pinggang Ten senang, "Kau mau anak berapapun akan aku beri."
"Dasar!"-----
Ini adalah akhir cerita mereka semoga kalian senang, terimakasih selalu setia membacanya.
Maaf ceritanya hanya 20 chapter, saya sedang di sibukkan dengan urusan kuliah. Saya masih maba,, heheh.. masih baru masuk dunia perkuliahan.
Semoga kita bertemu lagi dengan cerita yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am Lovable (Tamat)
Fiksi PenggemarIdol jatuh cinta dengan Anti-fans? Update : Selasa & Jumat