Thomas memungut bajunya dengan cepat saat ia mendengar suara Justin di ruang tamu. Ia tidak tahu bahwa Lorraine memberi Justin kunci duplikat sehingga lelaki tersebut bisa keluar masuk rumah Lorraine dengan mudah.
"Sebentar, kau membuatku terkejut." Lorraine berusaha mengulur waktu agar lelaki tersebut tak masuk ke area kamarnya. Lorraine berusaha menahan Justin di sofa sedangkan Thomas langsung naik ke lantai dua dengan hati - hati.
"Ada apa Lorraine ? Kau terlihat aneh pagi ini." Ujar Justin sambil mengamati sekelilingnya. Tak ada yang aneh disini kecuali cara berpakaian Lorraine. Justin terkejut karena biasanya Lorraine mengenakan piyama ketika tidur. Tetapi saat ini Lorraine memakai lingerie yang cukup terbuka. Justin bisa menebaknya karena Lorraine lupa tak mengikat jubah tidur yang dipakainya sekarang.
"Lorraine ?" Justin memanggil perempuan tersebut untuk kedua kalinya karena Lorraine tak kunjung memberikan jawaban.
"Umm... Iya Justin. Aku masih mengantuk dan kau tiba - tiba masuk. Kemarin aku dan Jocelyn membeli lingerie. Aku sangat menyukainya jadi aku memakainya saat aku tidur semalam. Aku hanya takut kau melihatku dengan pakaian terlalu terbuka, apalagi kau sering masuk ke kamarku untuk membangunkanku."
Lorraine berusaha mengarang alasan yang logis. Justin terdiam sesaat sembari mengamati Lorraine lekat - lekat. Lorraine ingin sekali menggigit bibirnya tetapi ia tak ingin Justin curiga bahwa ia baru saja berbohong. Sedetik kemudian Justin tersenyum kemudian ia melangkah mendekati Lorraine.
Lorraine tak menduga apa yang akan dilakukan Justin. Lelaki tersebut mengecup bibirnya lembut dengan tangan yang terampil mengelus paha Lorraine. Thomas menyaksikan adegan sepuluh detik tersebut dengan emosi yang menyala - nyala. Lorraine tak tahu bila Thomas mengawasi mereka dari tangga tetapi perempuan tersebut masih cukup waras untuk menghentikan Justin yang mulai menciumi lehernya.
"Justin, aku harus mandi. John sudah meneleponku sejak tadi."
"Aku sangat merindukanmu, Lorraine." Ujar Justin dengan wajah memelas.
"Aku tahu." Lorraine mengecup bibir lelaki tersebut sekilas kemudian pergi dari sana. Lorraine segera masuk ke dalam kamarnya kemudian langsung menutup pintunya.
"Bagaimana bisa Justin menciumu seperti itu ?"
"Thomas !" Pekik Lorraine terkejut. Suara perempuan tersebut tak terlalu keras namun tetap saja hal tersebut akan menimbulkan masalah yang besar bila Justin mendengarnya. Thomas langsung membekap mulut Lorraine kemudian mengunci pintunya.
"Aku kira kau sudah naik ke atas tadi !"
"Memang, tetapi aku ingin tahu apa yang dilakukan Justin."
"Biasanya Justin tidak seperti itu, Thomas. Aku lupa mengganti bajuku. Justin mungkin terpancing karena bajuku terbuka."
"Lalu apa maksudnya ia berkata bahwa ia merindukanmu ?"
"Aku bersumpah ! Aku dan Justin hanya sebatas berpelukan saja !"
Suara mereka sahut - menyahut di dalam kamar walaupun mereka sedang berbisik sebenarnya. Thomas tampak salah paham dengan apa yang baru saja dilihatnya. Lelaki tersebut langsung mendudukkan dirinya di kursi dengan tatapan matanya yang tak bisa dideskripsikan. Ia melipat kedua tangannya tanpa melepas tatapannya dari Lorraine.
"Baiklah ! Baiklah !" Lorraine ikut duduk namun ia terduduk di tepi ranjang.
"Aku berjanji tidak akan melakukan hal - hal di luar batas dengan Justin."
Thomas tidak langsung mengatakan 'setuju' di depan Lorraine melainkan tetap menatap Lorraine dengan tajam. Ia tak membuka mulutnya sama sekali. Lorraine tahu Thomas sedang marah namun lelaki tersebut menyampaikannya melalui tatapan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Deal
Romance[END - WRITTEN IN BAHASA] #1 on Investigation (Aug 19th, 2021) #1 on Logic (Apr 9th, 2022) #5 on Fresh (Aug 2nd, 2021) #40 on Trending (Jan 29th, 2021) #54 on Detective (Mar 5th, 2021) #57 on Baru (Jan 29th, 2021) THE STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY...