15

2K 76 6
                                    

Lorraine mengamati semua berkas yang ada di depannya saat ini. Jocelyn telah memberikan hasil wawancaranya dengan Thomas Vann sementara itu Davine berusaha melacak jejak kedatangan Barbra Manhattan di London dua bulan yang lalu. Mulai dari paspor, visa, kartu identitas, tiket pesawat, Davine berusaha melacak itu semua.

"Dia berangkat dari Bandara Internasional Philadelphia tanggal 2 Januari, tiba di London 3 Januari pukul lima pagi." Tandas Davine dengan senang saat ia berhasil melacaknya. Lorraine melihat ke arah komputer Davine dengan seksama.

"Davine, kau harus memeriksa semua CCTV yang ada di bandara pada saat Barbra datang. Aku akan memeriksa sumber dana pada rekening Barbra yang terdaftar di visanya. Dengan begitu kita akan tahu siapa pelakunya sebenarnya." Ujar Lorraine sangat serius. Perempuan itu senang karena penyidikannya berjalan dengan lancar hari ini. Davine menoleh pada Lorraine yang sedang memasukkan berkas - berkas dalam satu map besar.

"Lorraine..."

"Iya ?" Lorraine menoleh dengan matanya yang bulat. Davine harus mengakui bila Lorraine Edward memang cukup cantik untuk memikat Justin Blackwood.

"Kau sangat hebat, kau tahu ?" Lorraine tersenyum mendengar pujian yang dilontarkan Davine padanya.

"Aku tidak akan bisa melakukan ini semua tanpa kerja sama teman - temanku. Kau juga hebat, Davine. Kau investigator terunik yang pernah kuketahui. Tak banyak detektif yang ahli dalam melacak jejak digital. Itu sebabnya kau menjadi detektif andalan Justin." Lorraine mengedipkan sebelah matanya, membuat Davine tertawa lebar.

"Berhenti menggodaku !" Davine menepuk pantat Lorraine yang membuat perempuan tersebut ikut tertawa lebar.

***

Lorraine sedang makan dengan tenang bersama Justin. Entah mengapa tiba - tiba turun hujan yang cukup lebat padahal bulan ini seharusnya sudah memasuki akhir musim dingin. Justin tak terlalu memikirkan hal tersebut. Ia tetap fokus dengan makanannya sedangkan Lorraine sering menoleh ke arah jendela.

"Ada apa sayang ?" Justin menginterupsi tanpa menolehkan wajahnya.

"Tak apa, hujannya sangat lebat. Lebih baik kau menginap disini, Justin." Lorraine memberikan sarannya.

"Bagaimana hasil penyelidikanmu hari ini ?" Justin membanting topik pembicaraan mereka tiba - tiba. Lorraine menegak minumannya sebelum menjawab pertanyaan Justin.

"Aku berhasil memperoleh izin untuk mendapatkan catatan mengenai dokumen lengkap Barbra Manhattan. Davine berhasil melacak kedatangan Barbra di London. Aku akan memeriksa rekening visanya."

"Wow, kemajuan yang sangat pesat." Justin memberi komentarnya dengan datar.

"Justin kau tidak seperti biasanya. Apakah ada masalah ?"

Lorraine bisa menangkap dengan jelas bila Justin memiliki sesuatu yang sedang ia pikirkan. Perempuan tersebut ingin tahu apa saja yang dipikirkan oleh Justin namun ia yakin Justin tak akan mau menceritakannya.

Sedangkan Justin sendiri masih berkutat dengan pikirannya sendiri. Entah mengapa ia merasakan ada sesuatu yang janggal dari Lorraine. Dan kecurigaannya mengarah pada Thomas Vann.

"Apakah kau mengenal Thomas Vann secara pribadi ?"

Lorraine langsung tersedak ketika Justin melontarkan pertanyaan tersebut tiba - tiba. Detik itu pula Justin sadar bila Lorraine memang punya sesuatu yang disembunyikan darinya.

"Aku terkejut kau tiba - tiba menanyakan Thomas Vann." Ujar Lorraine setenang mungkin. 

"Ia bahkan tidak menjawab pertanyaanku barusan." Gumam Justin dalam hatinya.

Marriage DealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang