"Selamat pagi, Jocelyn. Semoga harimu indah. Aku sangat berduka mengenai dirimu, aku tidak tahu bila kita sedang berhadapan dengan psikopat. Disini, izinkan aku menuangkan segala sesuatu yang sebelumnya tidak pernah kukatakan padamu. Pertama, aku sangat bersyukur bisa memiliki sahabat sebaik dirimu. Aku ingat saat kau memilihkan rumah yang cantik untukku. Aku senang karena dari semua opsi yang ada, pilihanmu adalah yang terbaik. Aku juga masih ingat saat kita menonton konser bersama, pergi ke bioskop, hingga pergi ke festival tahunan, semuanya sangat indah bagiku. Kedua, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih yang aku sendiri tidak tahu cara mengungkapkannya. Terima kasih sudah membantuku menyelesaikan berbagai masalah yang kualami selama ini. Aku tidak bisa menghindari fakta bahwa kau adalah salah satu orang spesial dalam hidupku. Terima kasih juga sudah membersihkan meja kerjaku saat aku ketiduran di sofa hingga larut sore, aku akan mengingat hal itu selamanya. Kau sangat manis, Jocelyn. Yang ketiga, aku ingin minta maaf padamu atas segala hal yang telah terjadi. Bukan maksudku untuk menyakitimu tetapi aku tidak tahu apapun mengenai masa lalumu dan Justin. Aku sempat terguncang saat Justin memutuskan hubungan kami. Ia bahkan melarangku untuk menyentuh kantor Departemen Investigasi, aku tahu ia berharap aku akan mengajukan pengunduran diri tanpa harus disuruh oleh siapapun. Tetapi setelah aku tahu alasannya, aku merasa aku sudah tidak punya muka lagi untuk bertemu denganmu. Aku minta maaf bila aku menjadi penghancur hubunganmu dengan Justin. Aku mendengar tentang Anne Jean dari Thomas, ia tampaknya sangat manis, sama sepertimu. Berjanjilah padaku untuk berdamai dengan Justin, oke ? Aku tahu bila Justin sepertinya masih mengharapkan hubungan kalian bisa kembali seperti semula. Tapi semua keputusan ada di tanganmu. Maaf aku tidak bisa menemuimu lagi, aku adalah pengaruh buruk bagi kehidupanmu, Jocelyn. Melalui surat ini, aku akan memberitahumu bahwa aku dan Justin sudah tidak menjalin hubungan apapun lagi. Ia menghilang dari kehidupanku dan aku tidak akan mencarinya lagi. Aku sedang bersama Thomas sekarang, mencoba memperbaiki pernikahan kami. Aku tidak tahu apa saja yang Thomas ceritakan padamu, tetapi aku tidak pernah berpikir tentang perceraian. Aku membuka kenangan lamaku dengan Thomas dan aku sadar aku sangat mencintainya lebih dari apapun. Dan aku berharap Amerika bisa membuat hubungan kami membaik. Kami sedang berpikir bahwa kami sudah cukup dewasa untuk memiliki anak. Aku akan meneleponmu lagi bila aku dinyatakan hamil. Aku selalu ingin kau menjadi pendengar pertama ceritaku. Aku mencintaimu, Jocelyn. Berbahagialah, cepat sembuh rusa ku ! Kau tetap sahabatku yang paling kucintai.
Lorraine Vann."
Jocelyn menangis ketika ia membaca surat tersebut. Ia memejamkan matanya sendiri di tengah keheningan malam. Perempuan itu sengaja membacanya di tengah malam agar tak ada seorang pun yang akan mendengar tangisannya.
Tiba - tiba ia merasakan bahwa ada sebuah tangan yang menghapus air matanya. Jocelyn spontan membuka matanya sendiri.
"Jangan menangis lagi, Jocelyn." Lelaki itu tersenyum. Jocelyn tercekat, ia merasa dadanya sangat sesak sekarang.
"Semoga kau baik - baik saja." Justin tersenyum kepada perempuan itu. Jocelyn memalingkan wajahnya begitu ia berhasil mendapatkan logikanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Deal
Romance[END - WRITTEN IN BAHASA] #1 on Investigation (Aug 19th, 2021) #1 on Logic (Apr 9th, 2022) #5 on Fresh (Aug 2nd, 2021) #40 on Trending (Jan 29th, 2021) #54 on Detective (Mar 5th, 2021) #57 on Baru (Jan 29th, 2021) THE STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY...