Justin berangkat pagi buta, entah apa yang ia lakukan namun hal itu membuka celah lebih luas bagi Jocelyn untuk bisa keluar masuk ruangan Lorraine. Ia merasa bahwa Justin benar - benar berlebihan dengan menyewa penjaga untuk mengawasi siapa yang bisa menemui Lorraine. Dan Jocelyn tidak menyukai hal tersebut.
"Justin tidak menyukaiku, tentu saja." Thomas berbisik pelan pada Jocelyn yang berjalan berdampingan dengannya.
"Kau suaminya, kau merupakan ancaman bagi Justin." Tandas Jocelyn pelan.
"Thomas kita perlu bicara mengenai beberapa hal."
Sedetik kemudian mereka sudah sampai di depan ruangan Lorraine. Jocelyn langsung masuk begitu saja tanpa memperhatikan seorang laki - laki berpostur tubuh tinggi kekar yang berdiri tepat di samping pintu ruangan Lorraine.
"Permisi nona, bisa tunjukkan kartu identitasmu ?" Tanya lelaki tersebut tanpa senyum sama sekali. Jocelyn tak mengeluarkan kartu identitasnya melainkan kartu tanda pengenal yang dikeluarkan oleh kantor kepolisian.
"Aku investigator dari Departemen Investigasi."
"Lalu kau tuan ?" Lelaki itu menoleh pada Thomas. Thomas sudah akan membuka mulutnya namun dengan cepat Jocelyn menggandeng tangannya.
"Dia pacarku." Jocelyn membuka pintu dengan cepat sambil menggandeng Thomas masuk ke dalam. Perempuan itu mendengus kesal.
"Persetan." Ujar Thomas pelan kemudian Jocelyn ikut menoleh.
"Justin pasti akan kembali." Jocelyn tak kalah terkejut ketika mendapati tas Justin masih berada di sofa. Belum sampai mereka berpikir mengenai apa yang akan mereka lakukan sekarang, suara Lorraine menginterupsi mereka dengan cepat.
"Thomas..." Gumam perempuan itu pelan dengan mata yang masih terpejam.
"Thomas dia memanggilmu !" Seru Jocelyn sambil berbisik. Thomas sudah akan melangkahkan kakinya maju sebelum pintu ruangan tiba - tiba terbuka. Justin muncul dari sana diikuti dengan John yang berjalan di belakangnya.
"Hhggghhh..." Lorraine menggeram pelan. Justin menatap Thomas untuk beberapa saat kemudian pandangan lelaki tersebut kembali pada Lorraine. Lelaki itu berjalan dengan cepat menghampiri Lorraine yang mulai menunjukkan tanda - tanda sadar.
"Aku akan memanggil dokter."
Jocelyn bahkan tak tahu sejak kapan Davine juga ada disini. Perempuan itu tiba - tiba saja lari untuk memanggil dokter. Sedangkan Thomas memperhatikan dengan jelas bagaimana Justin memeluk Lorraine yang masih terbaring lemah. Perempuan itu memegangi kepalanya sendiri sambil meringis kesakitan beberapa kali.
"Justin ?" Lorraine menatap mata Justin dengan pandangan yang berputar.
"Aku disini sayang." Justin mencium kening Lorraine dalam - dalam sambil menggenggam tangan perempuan tersebut.
Thomas melihatnya dengan jelas, bagaimana Justin memeluk Lorraine dengan erat, seakan siap untuk melindungi perempuan itu dari apapun yang berusaha menyakitinya. Hati Thomas seakan ditikam dengan pisau mengetahui bila Justin mencintai Lorraine sedalam itu.
Thomas keluar dari ruangan tersebut dengan wajah merah padam. Jocelyn masih terdiam beberapa saat kemudian ia mengikuti Thomas.
"Jocelyn ? Kau mau kemana ? Lorraine sudah sadar." Ujar Davine yang berpapasan dengannya tepat di depan pintu. Jocelyn hanya menatap Davine dengan ekspresi yang tak bisa dijabarkan. Perempuan itu pergi begitu saja setelahnya, tanpa menjawab ucapan Davine sepatah katapun. John mengamati keanehan tersebut namun ia lebih memilih bungkam. Ia tak mau merusak suasana.
"Thomas..." Jocelyn berusaha meraih lengan lelaki tersebut namun Thomas berjalan lebih cepat daripada perkiraannya.
"Thomas !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Deal
Romance[END - WRITTEN IN BAHASA] #1 on Investigation (Aug 19th, 2021) #1 on Logic (Apr 9th, 2022) #5 on Fresh (Aug 2nd, 2021) #40 on Trending (Jan 29th, 2021) #54 on Detective (Mar 5th, 2021) #57 on Baru (Jan 29th, 2021) THE STORY IS WRITTEN ORIGINALLY BY...