Alzam membalikan tubuhnya, bahkan ia tak mau menatap Melanie yang tersenyum melambaikan tanganya kearah Regan.
"Mang Ujang! "
"Ada apa manggil mamang? "
Alzam memberikan coklat yang akan ia berikan untuk Melanie.
"Ini coklat buat mamang, siapa tau mamang punya pacar bisa buat pdkt"Alzam berlalu menuju kelasnya untuk mengambil tas dan pulang.
"Regan kok udah disini? Tau darimana kalo kak Ian gak bisa jemput. Aku kan belum ngasih tau"
"Gue sengaja kesini mau jemput lo, emang Bang Ian kemana? "
"ada tambahan terakhir", jawab Melanie pasrah. Melanie terkejut menatap mang Ujang dengan ekspresi bingung berjalan sambil menatap coklat ditanganya.
"Rajeki anak solehah! ", lirik Melanie.
"Mang... Mang Ujang... "
Merasa terpanggil, mang ujang mengahmpiri suara cempreng khas yang hanya dimiliki satu siswa yaitu Melanie.
"Manggil mamang? Ada apa? ", tanya mang Ujang bingung karena daritadi banyak sekali yang mencarinya.
"Mang Ujang bawa-bawa coklat, hayo... Mau ngapain? Pasti mau nembak cewek? "
"Is... Non Melanie ada-ada aja! Mamang udah punya istri. Ini tadi dikasih sama..... "
"Coklatnya boleh buat Melanie gak mang! Itu coklat kesukaan Melanie", rengek Melanie sambil menarik tangan Mang Ujang. Regan hanya menatap Melanie yang beraksi dengan tingkah konyol bak di senitron.
"Yaudah ini buat Non Melanie, lagian Mamang juga gak boleh makan yang manis-manis", Melanie langsung menyambut coklat yang diberikan Mang Ujang.
"Kalo gitu, Mamang liat senyumnya Melanie aja udah Manis", Melanie tersenyum selebar mungkin dihadapan Mang Ujang.
"Jangan dipikirin pak, temen saya ini anaknya emang rada... ", potong Regan.
"Iya saya juga tau... Yaudah kalian buruan pulang. Mamang mau nutup pintu Gerbang"
"Siap Mang, Makasih coklatnya... Love you Mang Ujang! ", Melanie menunduk mengucapkan terima kasih.
"Iya.. Iya... Mungkin emang coklat itu ditakdirin bakalan non makan"Mang ujang berlalu meninggalkan Melanie dan Regan uang masih stay ditempatnya.
"Ish! Lo malu-maluin Mel, cuma buat coklat doang sampe jatah orang lo minta", Regan menjitak kepala Melanie.
"Regan gak denger kata Mang Ujang tadi? Ini coklat emang ditakdirin bakalan masuk ke perut Melanie"
"Itu coklat mahal, pasti yang ngasih utu ke Mang Ujang orang kaya! "
"Bodoamat ayo pulang Re, udah sore juga! "
"Besok libur... Olahraga pagi yuk!", ajak Regan.
"Lari? " Regan Mengangguk.
"Oke deh! "
***
"Gimana tadi? Berhasil? " Alzam memalingkan Wajahnya enggan menatap kembranya yang sedang dalam tahap Kepo. Alzam masih santai memainkan rubrik 4 x 4 yang ada ditanganya.
"Zam.. Hello? Jawab atuh" Alzam masih diam, emggan membuka mulutnya.
"Oke kayaknya jawabanya udah jelas GAGAL"
"Kenapa bisa gagal? Jawab Zam... Kalo gak mau jawab gue tanya ke Melanie aja! "
"Regan udah jemput dia pas pulang sekolah", jawab Alzam singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [LENGKAP]
Teen Fiction*BELUM REVISI* Hidup Melanie berubah setelah melaksanakan tantangan konyol dari sahabatnya itu. Membuatnya harus berurusan dengan Alzam Kakak kelas sekaligus Mantan Ketua Osis SMA Harapan yang menjadi Most Wanted di sekolah, dan terkenal galak. Mela...