"Waalaikumussalam, Bye.... Ganteng!! "
Bukan, jawaban itu bukan dari Melanie melainkan dari seseorang yang berdiri dipintu rumah yang hampir pas dengan tinggi badanya.
"Hus ngawur aja! Untung udah jauh," Melanie memukul lengan Adrian.
"Siapa Mel? Teman lo? " tanya Adrian.
"Iya dulu pas kelas 11 satu kelas sama aku. Udah ayo masuk jangan ngehalangin pintu. Udah mau masuk Magrib ini," Melanie mendorong Adrian masuk kerumah.
"Mah, Melanie udah punya bacar baru tuh. Tadi pulang dianterin, kayaknya bentar lagi bakalan besanan sama Kyai," triak Adrian ketika masuknkeruang tengah.
"Apaan sih Bang Ian sok tau!"
"Beneran Mel? Harusnya mama lihat tadi. Kok gak disuruh mampir ke rumah dulu, " tanya Mira yang antusias begitu mendengarnya.
"Aku udah suruh masuk, tapi anak nya emang gitu. Cuma teman kok, beneran, " Melanie mengacungkan dua jarinya.
"Tadi sih ditawarin sama si lemot tapi jawabnya gini mah, " Adrian mengatur ekspresi dan suara yang dimirip-miripkan dengan Vino tadi.
"Nanti saja saya kesini sama Abi dan Umi saya, sekalian mau mengkhitbah kamu. Gitu mah trus di Melon malah diem aja kayak abis kesetrum. "
Adrian sontak tertawa setelah berhasil mengerjai adiknya. Sedangkan Melanie duduk dengan wajah cemberut karena sebal diledek.
"Oh ya, ekhm anak Mama udah besar ya sekarang udah gak pacaran-pacaran lagi kayaknya emang udah mau cepet nikah," kata Mira mengelus kepala gadis kecilnya itu."Jangan gitu anak Papa ini masih kecil dimata papa, " Bara yang baru keluar dari kamar ikut duduk disebelah Melanie.
"Nah itu dengerin Bang, Melanie masih 18 tahun masa udah mau nikah. Aneh-aneh aja, " sewot Melanie.
"Memang namanya siapa Yan? "tanya Bara iseng.
"Kalo gak salah name tag nya tadi, Ian baca Vino. "
"Kayaknya Papa kenal deh, dia punya kakak laki-laki sama adek perempuan kan? "
"Melanie gak tau, "
"Kalo Vino yang dimaksud itu bener anak teman Papa waktu di Pesantren dulu ya gak papa kalo dijodohin sama kamu. "
"Lah, papa kok ikut-ikutan ngebuly aku sih. Aku cuma suka sama Kak Alzam gak ada yang lain!" menyadari ada yang salah dengan kalimatnya Melanie secepat kilat meralat apa yang barusaja diucapkanya.
"Maksudku bukan itu..cuma..aaku gak mau masa lalu terulang lagi. "
"Kamu masih suka sama Alzam? " tanya Mira.
"Enggak tau ma, perasaan ku masih sama. Tapi aku mau Kak Alzam bahagia. Lagian Kak Ian biar nikah dulu baru aku nikah, jodohin gak masalah. "
"Kok jadi gue yang kena. Gue masih lama bolot! "Adrian merangkul Melanie hingga sesak.
"Udah shalat Magrib dulu, nanti dibahas lagi. " kata Bara pada keluarga kecilnya.
@@@@
Melanie merebahkan tubuhnya diatas kasur setelah mandi dan melaksanakan ibadah wajib nya. Matanya tertuju pada poster aktor korea yang menurutnya mirip dengan Alzam.
"Kak Alzam apa kabar? Baik kah udah lupa sama aku? Jangan lah ya, aku orang yang gak mudah dilupakan dalam dua tahun sekalipun.
Melanie mengubah posisi nya menjadi tengkurap membuka room chat terakhirnya dengan Alzam satu tahun yang lalu, intinya ia berharap Alzam bahagia. Gadis 18 tahun itu memang pernah labil sampai sekarangpun masih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALZAM [LENGKAP]
Teen Fiction*BELUM REVISI* Hidup Melanie berubah setelah melaksanakan tantangan konyol dari sahabatnya itu. Membuatnya harus berurusan dengan Alzam Kakak kelas sekaligus Mantan Ketua Osis SMA Harapan yang menjadi Most Wanted di sekolah, dan terkenal galak. Mela...