ALZAM 16 ✔

24.2K 1.2K 17
                                    

Alzam membaringkan tubuhnya diatas kasur membaca doa sebelum tidur sambil memejamkan matanya. Tiba-tiba ia teringat pesan Arga, Alzam buru-buru mengecek ponselnya mendapati satu pesan dari Melanie.

Melanie: Iya kak Jam berapa? Kalo ngechat jangan disingkat ya aku bingung😊

Alzam berpikir sejenak lalu mengetik serangkaian balasan untuk Melanie.

Alzam : Jam 9 , abis itu kita jalan-jalan <deleted >

"Ya kali gue langsung ngajak tuh bocah jalan-jalan", Alzam kembali mengetik balasan diponselnya.

Alzam : 9 <Send>

Alzam membuka aplikasi alarm diponselnya dan menyetelnya pukul 9 pagi agar dia tidak lupa janjinya pada Melanie. Tak terasa senyum tipis terukir dibibirnya.

***

Melanie membuka matanya yang terasa berat karena semalaman berfikir. Bukan tentang pelajaran tentu saja tentang nasib poster bias dan oppa kesayanganya saat kedatangan guru privat khusus alias Alzam. Jam menunjukan pukul 4 pagi, Melanie segera beranjak dari kamar untuk mengambil wudhu.

"Tumben bangun sendiri, biasanya kalo kamarnya gak digedor sampe jam setengah 6 baru bangun terus salat subuh" cibir Bara.

"Itu namanya bukan salat Subuh tapi salat Dhuha!", ejek Adrian.

"Ish.. "

"Udah ini jadinya salat berjamaah apa ngerumpi? " tanya Mira.

"Luruskan Saf dan sikap sempurna"

***

Melanie menuntun sepedanya berusaha mengejar Adrian yang berlari sudah sangata jauh. Melanie berteriak memanggil Adrian agar berhenti dan memperbaiki rantai sepedanya yang lepas.

"Kak Ian!!!!!!!!!!!! "

"Yah pake lepas lagi rantai sepedanya, nyusahin banget sih! Kak Ian udah pergi tau" gerutu Melanie.

"Kak Ian!!!!!!!! Woi!!!! Bantuin sepedanya!" teriak Melanie, namun tidak ada sahutan sama sekali mungkin Adrian sudah sampai rumah.

Melanie menyungutkan bibirnya kesal hampir menangis sambil menarik sepedanya namun rodanya sama sekali tidak mau bergerak. Melanie melengos ternyata tanganya memegang rem.

"Pantesan aja gak bisa jalan , bodoh banget sih Mel!" runtuk Melanie.

"Kok masih gak bisa jalan sih? Jangan-jangan beneran disini ada penunggunya" Melanie tidak berani menengok kebelakang ia merasakan dingin dtengkuk nya dan bulu kuduknya meremang karena takut. Jalanan ini memang sepi saat pagi hari dan terdapat pohon besar disamping ia berdiri.

Seseorang menepuk bahunya dari belakang membuat Melanie melonjak ketakutan. Bulu kuduknya merinding dan dia ingin menangis beberapa saat lagi.

"Ah...... Mbah... Om Genderuwo... Mabk Kunti.... Siapapun penunggu sini jangan ganggu Melanie, biarin Melanie pulang, aku anak baik kok! "

"Melanie belum siap mati... Melanie beluk lulus SMA, belum kerja, belum belum nikah sama kak Alzam, belum nyariin pacar kak Ian, belum membahagiakan ma.."

ALZAM [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang