Belajar Bareng Yuk

1.6K 69 3
                                    

Assalamu'alaikum wr. wb.

Yosh! Ketemu dengan Syifa di kesempatan kali ini. Jadi, Syifa mau ngebahas materi di Sanggar Willis, 18 Maret 2018. Kelamaan ya 😅 ? Ini pas dulu, dibuang sayang.

Cieee ~ Pasti pada ngira fanfic ya 😏

Sesekali selingan boleh kan ya :"D?

Mohon tetap dibaca ya ^ω^
Biar nambah ilmu dong 😎

Loh kok kayak curhat sih? Begini, soalnya kalau teori nggak sambil ngobrol pasti akan membosankan. Berhubung ini bakalan panjang. Langsung aja ya!

#1 SASTRA

*Apa itu sastra?

Wah, masa masih nanyain sih?

Sastra (Sanskerta: शास्त्र [mohon maklumi jika tak terbaca tulisannya, emang dari sananya//plak], shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

source: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sastra

Sederhananya sastra itu seni yang menggunakan bahasa sebagai media berbentuk kata-kata. Ingat! SENI dan BAHASA!
Semisal saja puisi, novel, dan drama.

*Di mana sastra dapat di jumpai?

Di manapun!

Contohnya, kamu lagi galau / merindu. Nah, 'kan biasanya kamu jadi sok puitis. Benar nggak 😏? Yang tadinya ngomong asal ngomong, lah sekarang setiap katanya diserapi.

Awas! Rindu mengubah dirimu. Hehe.. 😂

*Kapan sastra mulai ada?

Hm.. Ok, yang satu ini kalian tanyakan pada ahlinya. Ini sih menurut Syifa ya. Jangan terlalu percaya, ok?

Sejak zaman Rasululllah saw. sastra sudah ada. Karena pada masa itu sastra menjadi keutamaan di zamannya. Dari mulai syair sampai Al-Qur'an sekalipun merupan karya sastra.

Sekarang? Udah banyak!

Apalagi dengan adanya era globalisasi modern.

*Siapa yang bisa menciptakan sastra?

Seperti penjelasan di atas. Sastra, siapapun bisa membuatnya. (Kecuali bayi, anak kecil, lansia, dll). Kalau masih punya 'hati' berarti bisa melahirkan sastra.

*Mengapa sastra harus ada sih?

Lah, kok nanyanya gitu? Jelas sekarang membahas sastra.

Manusia itu punya 'hati'. Sebagai sarana mencurahkan isi 'hati' maka diciptakanlah sastra. Berbagai emosi sering kali terpendam. Karena itulah butuh pelampiasan. Kata siapa curhat cuma ke teman? Sastra juga bisa kok 😎

*Bagaimana mengaplikasikan sastra dalam kehidupan?

Perlu kalian ketahui, sadar atau tidaknya. Sastra menjadi kebutuhan tersendiri bagi manusia. Dengan sastra kita menjadi perasa. Nggak percaya? Nih pas kamu baca novel bergenre sedih pasti ikutan sedih. Bahkan sampai nangis~ Itu bukti bahwa kamu masuk ke dunia yang penulis ceritakan di novel tersebut.

Selain itu sastra itu perkumpulan kata-kata. Satu kata akan membuat seseorang berubah. Jika di depan kalian ada monster, bukan deh tapi sekeliling. Apa yang kamu lakukan? Pasrah / melawan? Mati konyol / mati dengan rasa hormat? Itu sih terserah ya..

Tentu sebagian dari kalian memilih melawan. Tapi mental belum cukup kuat. Untuk membulatkan tekad coba deh kamu katakan dalam hati kalian "Aku bisa! Aku bisa!" Terus saja berulang kali. Pikiran bawah sadar kamu pasti akan mengatakan "Kamu bisa!". Ibaratkan saja monster itu sesuatu yang belum bisa dikuasai.

"SASTRA ADA SETELAH BAHASA ADA."
---

Yuk baca dan tulis sastra karena "MEMBACA adalah JENDELA DUNIA dan MENULIS sebagai PINTU DUNIA."

Boleh saja kita mengarungi luasnya dunia, akan tetapi bagaimana jika mencoba menciptakan dunia sendiri melalui tulisan.
Pasti asyik 'kan?

"Tubuh bisa saja lenyap. Tapi tidak dengan karya. 'Dia' abadi sampai kapan pun."

Pernah buat diary? Daripada diary isinya nggak jelas, lebih baik kamu buat untuk kenangan nanti tentang kehidupanmu. Lalu wariskan pada anakmu nanti. //kejauhan oi! Warisan bukan hanya materi tapi bisa jadi tentang kisah hidupmu.

Terus gimana kalo karya kita malah dicaci? Jawabannya mudah, jadikanlah cacian itu sebagai obat. Obat 'kan pahit. Kalau mau sembuh dari penyakit kita tentu harus meminum obat meskipun itu pahit pake banget. Mungkin karya kita ada yang cacat. Orang-orang me-review berarti karya kita diapresiasi. Jangan cemberut! Semangat dong~

-----

Duuh.. Baru ngebahas sastra aja udah sepanjang ini. Belum lagi ada pembahasan lain lagi yaitu NADA. Yang tabah ya bacanya. Ya udah kali ini diperpendek.

Ps: soalnya Syifa juga bingung mau nulis apa XD

#2 NADA

*Apa itu nada?

Nada adalah bunyi yang beraturan, dan memiliki frekuensi tunggal tertentu. Dalam teori musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada patokan. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Istilah "nada" sering dipertukarkan penggunaannya dengan "not", walaupun kedua istilah tersebut memiliki perbedaan arti. Nada dalam not dibedakan bentuknya menjadi 3 yaitu not angka , not huruf , dan not balok . Not angka dibedakan menjadi 3 yaitu : oktaf tinggi , oktaf sedang, dan oktaf rendah . sedangkan notasi huruf dibedakan menjadi 5 yaitu oktaf kecil , oktaf bergaris 1 , oktaf besar , oktaf kontra , dan sub kontra .

source: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Nada

Ingat! Nada itu SUARA.

Di mana-mana nyanyi pakai nada. Dan tentu suara. Stop! Jangan tabok saya. Nyanyi melatih mental. Suara untuk keberanian.

Mulai deh, ngomong ngawur.

Syifa salut sama reporter. Kenapa? Bayangin coba pagi-pagi udah stand by di studio. Yang lain masih tidur, mereka udah repot-repot ke studio. Apa mereka nginep ya? Nggak Syif -_-

Jadi reporter itu berat. Harus punya mental kuat, harus bisa menyampaikan berita dengan jelas. Kalau mereka ngomong macam orang berbisik, gimana coba? "Ni orang ngomong apaan sih? Nggak jelas."

Nah loh.

Keluarkan SUARAmu agar mereka tahu bahwa dunia ini ada kamu. Kamu? Iya, kamu.

Orang Jepang aja kalo mau ngelakuin yang sulit pasti teriak. Masa kamu nggak sih? Malu dong sama diri.

Supaya apa?

Dengan teriak tekanan pasti hilang. Kalo marah cobalah tuk teriak sekencangnya. Tapi bukan teriak nggak jelas loh, ya. Sebaiknya di tempat sepi, kalo nggak nanti digebug//plak. Ingat, hanya teriak. Bukan ngomong kencang---beberapa kalimat kasar.

"Latih mentalmu dengan bernyanyi."

-----

Yaah.. Ini malah kependekan. Ya sudah lah :"

YUK BELAJAR DI SANGGAR! //promosi uga 😂

Sekian dari Syifa kurang (emang kekurangan), lebihnya (boro-boro) mohon maaf! Sampai jumpa dilain kesempatan.

See soon! Bye~

Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaa ha illaa anta asstaghfiruka wa atuubu ilaiih

Wassalamu'alaikum wr. wb.

#sanggarwilis #sastra #nada #18Maret2018 #daarulquranmotekar #madrasahaliyah

Mixed StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang