Ujian

684 53 1
                                    

#NulisRandom #BoBoiBoy #Fanfiction #Ice

Pict on mulmed © Zhys_Art
.

Kalian tahu apa yang paling menegangkan akhir-akhir ini? Bagi seorang siswa pasti tidak asing dengan kata ujian komprehensif. Itulah yang terjadi kemarin, kami dituntut untuk presentasi di depan orang banyak kemudian juri akan menguji siswa tersebut terhadap materi yang disampaikan. Detik-detik saat ujian komprehensif ruangan ber-atmosfer menegangkan, apalagi aku yang dapat bagian urutan terakhir. Ini bulan Ramadhan, lalu kenapa harus ada ujian ini sih? Pikiranku hampir meledak saat memikirkan apa yang harus dipresentasikan. Perut seperti diaduk hari itu. Aku mengambil materi dalam dunia kepenulisan yaitu 'Fiksi Penggemar'.

JRENG!

Dan apa yang terjadi? Orang yang hadir--adik kelas; mereka memberi tatapan meremehkan dan ketidak pedulian kepada ku yang di depan karena seolah tak dihargai, atau memang begitu ya? Namun syukurlah semuanya lancar walau audience sempat tertawa disaat aku menjelaskan apa itu fanfiction--mengenai anime. Jujur, aku kesal dibuatnya. Kalau bukan karena bulan Ramadhan sudah ku keluarkan kata-kata menusuk.

Tiba saatnya hari pembagian raport yang jadi puncak dari apa yang aku takutkan. Pembagian raport dan harus didampingi orang tua. Takut mengecewakan Ibu.
Aku terlahir dari keluarga pas-pasan(pas butuh pas ada), membanggakan orang tua jadi tujuanku. Sebelum pembagian raport, ada acara silaturahmi terlebih dulu di masjid antara orang tua, siswa/anak, dan guru. Terkesan membosankan bagiku sebenarnya. Namun ada hal yang mengejutkan sehingga ada sedikit guncangan diri. Aku menjadi juara umum di semester kali ini! Nilai tertinggi di sekolah. Tepuk tangan riush terdengar dan sepertinya Ibu terharu yang berada dalam posisi saat ini. Dimana Ibu menerima bingkisan--yang ku tebak itu hanyalah peralatan tulis. Dan jaminan beasiswa satu semester ke depan. Syukurlah, setidaknya aku tak terlalu menyusahkan orang tua.
Aku tak percaya bagaimana anak sepertiku bisa mendapatkan prestasi seperti itu. Pembagian raport dilaksanakan di kelas. Wali kelas memanggil wali murid beserta anaknya--maksudnya murid satu persatu. Kini giliranku. Wali kelas membeberkan sikapku saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam segi sosial, aku ini pendiam dan tingkat kePD-an masih kurang, begitulah katanya. Tapi apa peduli toh itu apa adanya diriku. Mau dirubah pun sulit. Setidaknya usahaku tak sia-sia dan itu buat pening kepala. Aku tekankan dalam diri bahwa semua ini bukannlah kebetulan ataupun keberuntungan. Bisikan itu terdengar...

"Aku berhasil..."

//bow
//ini sebenarnya curhatan Syifa doang
//dan ini kenyataan benar adanya---nak_-
//kejadian di sekolah dulu
//jangan menyesal karena udah baca ya :')

Mixed StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang