Pamit

606 61 0
                                    

"Kemungkinan Anda rontok setelah dikemoterapi," kata dokter dengan lembut.

"Saya siap, Dok. Demi kesehatan saya, Dok," jawab Gempa.

"Oh iya, ketika obat kemoterapi disuntikan, pada umumnya pasien merasa sakit," lanjut dokter.

"Saya paham, Dok. Saya ingin sembuh."

"Kalau begitu, selamat istirahat."

Dokter meninggalkan ruang tempat Gempa dirawat ke ruang sebelah untuk memeriksa pasien-pasien lain.

–––––

Sepeninggal dokter, Gempa meraih ponsel di atas nakas yang tak jauh dari tempatnya. Dengan maksud memanggil seseorang di sana, lalu diarahkan ponselnya dekat telinga.

Suara dering telepon bergema di kamar seorang gadis. Melihat siapakah kontak panggilan, alangkah senangnya ketika tau sang kekasih yang dirindukannya menelepon. Tanpa pikir panjang dua langsung mengangkatnya.

"Ha-halo? Gempa?" Rindu yang membuncah kala ini.

"Halo Yaya, maaf akhir-akhir ini aku jarang menghubungimu." Terdengar suara dari serbang mengalun indah di telinga gadis itu–Yaya. "--sebenarnya ada yang harus aku katakan padamu." sambung Gempa.

"Penting sangat kah?" Yaya mencoba sebisa mungkin agar dirinya tak menangis. "Gempa, suaramu sedikit aneh.."

"Ah bukan apa-apa, aku hanya panas dalam. Ekhem, jadi begini, lusa nanti aku akan pindah ke London untuk meneruskan bidang studiku di sana." Benarkah itu? Apakah nanti ia sanggup berjauhan dengan kekasihnya?

"...."

"Yaya?"

"Kalau begitu hati-hati, aku akan merindukanmu.."  Secara sepihak Yaya langsung memutuskan sambungan telepon.

-+-+-+-+-+-

Yaya's pov
Bibirku tak sanggup lagi untuk berbicara sepatah kata pun. Langsung kunonaktikfan hp ku. Dan kulempar jauh dariku. Aku benar-benar tidak pernah menduga bahwa dia akan pindah. Kabar ini sungguh membuatku kehilangan tulang-tulang rangka yang menopang tubuhku. Badanku terasa sangat lemah dan aku hanya bisa terduduk lemas sambil menggigit guling yang ada di genggamanku.

Sementara Gempa semaksimal mungkin untuk berusaha tidak menyesali keputusannya itu. Meninggalkan Malaysia dengan waktu cukup lama, mengingat Gempa akan menjalani kemoterapi di London.

"Maaf aku harus berbohong. ."

Mixed StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang