✍ Chapter 34

3.5K 146 12
                                    

Skip>

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul jam 1 siang, pertanda bahwa jam sekolah telah usai. Bahkan saat ini Amel.dkk pun sudah berada di sebuah Caffe yang berada tak jauh dari sekolah mereka.

Mereka tengah asik mengobrol kesana kemari membahas segala sesuatu yang tak penting. Tapi berbeda dengan Amel dan Putri, mereka malah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Seperti saat ini, Putri tengah sibuk dengan game Mobile lagends dan Amel tengah sibuk memberi arahan kepada anak buahnya.

Drrrttt....

Terdengar bunyi getaran dari ponsel Amel, rupanya anak buahnya menelfon dia. Segeralah dia mengangkat panggilan itu, tapi sebelumnya dia telah menjauh dari teman-temannya. Hanya sekedar memberikan alasan biasa dan teman-temannya langsung percaya tanpa menaruh rasa curiga sama sekali.

Saat ini Amel tengah berada di taman belakang Caffe, ia seperti maling saja karena mengendap-ngendap datang kesana. Setelah memastikan tidak ada yang akan menguping pembicaraannya, barulah Amel mengangkat suaranya setelah sedari tadi diam tanpa kata.

"Hallo" ucap Amel pada orang diseberang sana

"Bos lama banget si ngomongnya" dumel orang diseberang sana

"Huftt gue tadi lagi sibuk, so gimana udah beres kan?" tanya Amel pada orang itu

"Beres bos, kita udah culik dia. Gimana kapan kita mulai aksinya bos?" tanya orang itu meminta intruksi dari Amel

"Sekarang juga boleh, ingat kerjakan dengan benar" peringat Amel pada orang itu

"Siap bos" jawab orang itu

"Yaudah gue masih sibuk, udah gak ada lagi yang diomongin kan?" tanya Amel lagi

"Gak ada bos" jawab orang itu

"Yaudah gue matiin, bye" ucap Amel lalu mematikan sambungan telephon.

Setelah memastikan semuanya beres dan tidak ada orang yang menguping pembicaraannya. Akhirnya Amel memutuskan kembali bergabung ke teman-temannya. Saat ia kembali ia langsung disodori beberapa pertanyaan kenapa ia bisa sebegitu lamanya mengangkat telepon.

"Mel lo kok lama banget sih ngangkat telepon gitu aja?" tanya Angel

"Iya ih, gue kira lo udah balik duluan" dumel Jessy

"Yaelah lo berdua ngapa kayak emak-emak gini sih ngoceh dan ngedumel gak jelas" ucap Amel

"Ribut mulu deh, ganggu konsentrasi gue aja lo pada" giliran Putri yang menggerutu

"Lo sibuk apaan sih neng? Palingan juga sibuk main game gak jelas lo" ejek Jessy dan tentunya dapet delikan tajam dari Putri

"Apa lo bilang? Game gak jelas?" tanya Putri masih dengan tatapan tajam yang tentunya membuat Jessy bergidik ngeri sendiri

"Udah gak usah ribut, gue tadi abis ngangkat telepon langsung ke kamar mandi jadi agak lama" jelas Amel pada yang lain

"Nah kan udah dijelasin Amel, mending kita makan" ucap Angel mencairkan suasana yang awalnya tegang

.

.

Sementara ditempat lain....

Tepatnya disebuah gudang tua, terdapat seorang gadis yang duduk diatas kursi dengan keadaan tangan terikat kebelakang dan juga kaki yang di ikat dengan sekuat tanaga meronta dengan keras ingin dibebaskan.

"Kalian siapa, lepasin gue!! Gue bakal kasih uang asal kalian lepasin gue" teriak gadis itu karena mulutnya tidak dibekap apapun

"Dengar ya nona cantik, kita gak bakal lepasin lo. Kecuali... setelah kita selesai bermain sama lo" ucap salah satu orang yang baru saja muncul dengan memakai sebuah topeng yang melekat diwajahnya itu, tak lupa dengan seringai tajam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B A D_G I R LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang