ini akibat telah terjadi

4.7K 199 1
                                    

Hari ini perutku rasa mual,tubuhku pusing atau karena aku banyak pikiran dan sulit makan. Aku tak pernah bicara pada siapapun,sekata pun. Kuabaikan caci maki arga yang ku cueki. Kuabaikan setiap dia berkata bahkan bukan hanya dia tapi juga ibu. Kutau ibu tersiksa melihatku begini tapi aku jauh tersiksa melihat akhir semuanya.

Sekolah tetap kulakukan untuk menikmati tiap detik yang nanti akan kutinggalkan.namun mual yang kurasa tak terkendalikan.

"Huekkk"muntaku

"Kamu kenapa ki,sakit"tanya leta

Aku hanya menggeleng dan diam lalu berlalu. Teman-temanku terus menanyakan kenapa aku jadi berubah namun tak munhkin kan kukatakan sebenarnya karena itu sangat memaluhkan.

Kini rasanya sangat ingin menenangkan diri dari keributan kelas. Kuputuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah. Aku tau rasa mual ini mungkin pertanda bahwa aku hamil. Sungguh sangat menyedihkan. Anak adalah suatu kebahagian untuk orang tua tetapi tidak untuk orang tua yang belum terikat pernikahan.ini derita

Kulangkahkan kaki menuju ruang kelas hingga setelah ber bulan-bulan aku tak melihat muka lelaki yang telah menodaiku.lelaku bangsat itu melintas di hadapanku sontak membuaku tak terkendalikan. Dia adalah orang yang merenggut kehormatan dan kebahagianku. Dia yang membuat penderitaaan ini.

"Kamu fuck" teriakku

"Ki....kiran...a" ucapnya gugup

Lalu tanganku sudah tak sanggip menahan emosi. Kudaratkan satu tanparan di pipinya

"Loh apain gue" akhirnya suara yang tak pernah muncul kembalu angkat bicara

"Gu...gue nggak ngapa-ngapain loh"ucapnya

Lalu kutampar lagi dirinya tanpa kasihan

"Bohong. Loh apain gue" teriakku

"Bener ki gue nggak ngapa-ngapain loh. Gini loh dengerin gue" katanya

Flashback

Siang itu saat gue ngajak loh makan siang. Gue emang udah merencanakan semua itu apalagi mendengar jawaban bahwa kita hanya teman. Padahal gue sayang ama loh,gue pikir dengan begitu loh akan jadi milik gue selamanya.

Saat gue minta izin ke toilet sebenernya gue menaruh obat tidur di makanan dan minuman loh hingga loh nggak sadarkan diri.

Prakkkk....
Kembali kirana menampar rizko.

Rizko kembali melanjutkan perkataannya.

Tapi saat gue bopong loh keluar resto.arga lihat gue dan ngikuti gue. Gue ajak loh ke hotel dan saat mau masuk ke kamar,arga ngajar gue,dia pukuli gue sampai gue lunglai tak berdaya lalu loh dibawanya pergi. Entah apa setelah itu gue nggak tau ki. Tapi bener gue nggak ngelakui apa-apa.

"Tolong maafi gue. Tapi gue memang nggak nyentuh loh"kata rizko

Tanpa pikir panjang aku berlari. Ada perasaan tenang dan bahagia dalam diriku bahwa aku masih suci. Untuk itu kuberanikan diri untuk ke toilet merogoh alat tes kehamilah dari rokku. Lima menit gue tunggu dan terlihat hasil negatif terpampang. Pikiran gue rasa terbang melayang bahagia. Lalu kuberanikan diri untuk melihat tubuhku. Kulihat semuanya masih sama tidak ada yang berubah. Ternyata selama ini gue salah,gue takut menerima kenyataan tapi akhirnya hal yang gue takuti tak terjadi. Gue masih suci. Gue juga salah tentang arga.

Arga pov...

Aku merasa sangat kehilanganmu akhir-akhir ini. Entah apa yang membuatmu jadi berubah dan tampak frustasi. Apa karena kejadian waktu itu,gue mau jelasi semua tapi loh nggak pernah hiraukan gue.gue kangen omelan dan gertakan loh. Loh masih suci kiran. Loh masih suci. Tp bagaimana cara gue kasih tau.untung saat itu aku ada disana kalau tidak entah apa yang akan terjadi padamu. Aku tidak akan memaafkan diriku jika sesuatu yang buruk terjadi padamu.kembalilah kiran,kirana ku yang dulu.

Kirana pov...

Ku langkahkan kaki ku memasuki kelas arga. Ku lihat dia tengah duduk termenung. Itu keliahatan bukan seperti arga yang aku kenal. Dia duduk melamun di mejanya. Tanpa pikir panjang kutarik tangannya.

Arga pov...

Saat gue terus mengingat kegilaan loh saat masih ceria. Sebuah tangan menarik jemariku. Betapa getaran yang kuat mengalir di tubuhku saat ku tau itu dirimu kirana. Aku merindukan ini,sangat merindukannya.walaupun mungkin setelah ini kau akan memarahiku atau bahkan membunuhku dengan omelan mu aku tak perduli. Aku memang merindukan suara itu.

Arga Dirgantara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang