sejahat itukah ?

5.6K 256 1
                                    

"Ibu,kirana pergi ke sekolah dulu yah"mencium kening ibunya itu

"Hati-hati yah nak,bekal kamu udah dibawak"tanya susi

"Udah ibuku sayang"jawab kirana manja

"Tumben kamu nggak nanya isi bekalnya apa"ucap ibu

"Karina tau pasti gado-gado kan"ledek karina sambil tersenyum

"Iyah hafal betul kamu" ucap ibu

Lalu seorang pria baru keluar dari kamar.

"Masak apa kamu hari ini susi" tanya aji ayah kirana

"Belum sempet bang,cuma ada gado-gado" jawab susi lembut

"Gado-gado lagi. Muak gitu terus. Mana sini minta uang aja aku mau makan di warteg" bentak aji

"Bapak ini enak banget yah. Bukannya kerja kasih ibu duit ini malah minta duit di ibu" tegasku

"Diam kamu kirana. Sana pergilah" ucap aji

"Kirana sayang udah ibu nggak papah. Kamu pergi gih nanti telat" ucap ibu

"Yaudah bu,kirana pergi yah" ucap ku

Jujur aku sangat membenci bapak. Mungkin kalian mengatakan aku anak durhaka tetapi sikap bapak yang sering menyakiti ibu membuatku geram. Bapak sering mabuk-mabukan,berjudi bahkan maen perempuan. Tidak hanya itu dia tidak pernah menafkahi kami.dia selalu menyusahkan ibu,itulah yang menjadi semangatku untuk sukses agar ibu dapat bahagia.

Sesampai di sekolah mood ku yang sedang tidak baik semakin kacau dengan tingkah arga yang tak pernah henti menggangguku.

"Hey cupu,muka loh udah jelek tambah amit-amit banget pagi ini" ucapnya

"Serah loh" jawab ku

"Ngapa loh, nggak ada duit yah untuk makan jadi lemes. Kasian banget nasib loh miskin" ucap arga

"Memang gue miskin. Mau apa loh" ucapku lagi

Lalu aku pergi meninggalkan monster yang membuatku ingin melepas sepatuku lalu melemparnya ke mulutnya itu.

Sesampai di kelas gue duduk sambil menunggu leta dan marwah.

"Pagi sayangku kirana"ucap leta dan marwah kompak

Hatiku kembali bahagia,aku seneng banget punya sahabat yang nggak malu mempunyai sahabat sepertinya.

"Pagi cuyung-cuyung ku" ledek ku

Sontak leta dan marwah tertawa terbahak-bahak.

"Ki,ke kantin yuks"ajak leta

"Nggak ah,gue udah sarapan bawa bekal lagi"jawab ku

"Bekalnya untuk nanti siang aja ki. Ayo makan,kami teraktir yuk"ajak marwah

"Nggak enak ah kalian teraktir gue mulu"jawabku

Lalu ada anak kelas yang memotong omongan kami

"Yaudah kalo nggak punya duit. Nggak usah sekolah disini,udah tau makanan di sini mahal"ujarnya

Sontak seisi kelas mentertawakan gue. Dengan gesit leta dan marwah menarik gue ke luar kelas. Kalau tidak udah gue cincang mereka jadi sayur gado-gado.

Dikantin gue hanya diem. Sungguh gue merasa nggak ada harganya di dunia ini.kadang gue iri sama leta dan marwah tapi gue harus tetep bersyukur setidaknya gue ada ibu yang amat sayang dan perhatian ama gue dan juga untungnya gue sehat wal afiat.

"Ki,loh mau pesen apaan"tanya marwah

"Samain aja kayak loh"jawabku

"Yaudah biar gue aja yang pesennya"lalu leta berdiri memesan makanan

Mood ku yang sangat kacau semakin semerawut saat si miss nyinyir datang.

"Ehh ada anak kampung"ucapnya padaku

"Ada apaan sih rin"tanya arga

"Ini bebs,kantin kita jadi ikut kumel gara-gara ada nih anak"ucap ririn

"Loh diem yah. Gue lagi kesel berat nih,jgn tambahi nanti gue  colok mataloh trus gue kubur loh hidup-hidup"bentakku

"Hey anak cupu. Loh ini udah miskin angkuh lagi"ucap arga

"Tau,nggak ada malunya"ucap sagita

Lalu gue dipaksa berdiri lalu si miss nyinyir itu ngolesi lem ke bangku dan gue dipaksa duduk kesitu ampe gue teduduk.

"Sialan loh"ucapku

"Ayo berdiri kalo loh mau rok loh robek"tawa ririn

Dengan sigap gue berdiri tanpa takut rok gue robek

Brekkkkk
Bunyi robekan begitu keras
"Gue nggak peduli"ucapku

Lalu gue berlari tanpa perduliin kondisi rok gue disusul leta dan marwah.

Gue duduk di bangku taman sambil menangis meratapi nasib gue .

Arga Dirgantara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang