Sore ini gue pulang ke rumah namun ibu seakan tidak ingin menyuruhku masuk. Bagaimana tidak kurasa ibu tidak menyadari bahwa yang dihadapannya ini adalah kirana anaknya. Huh sialan
"Bu ini kiran" ucapku
" ya ampun ini kamu nak" ibu terbelalak
"Iya bu ini kirana anak ibu" ucapku
"Ya ampun nak kamu kok jadi cantik kayak gini"
Ya ampun jadi selama ini gue jelek amat dong. Udahlah memang nyatanya kayak gitu kok.gue lalu langsung masuk ke rumah. Gue ceritain deh semuanya.
"Tapi kok ibu malah was-was gitu lihat penampilan kamu sekarang" ucap ibu
"Kenapa bu"tanyaku
"Nggak tau juga kiran tp ibu merasa nggak enak hati aja" tutur ibu
"Ibu tenang aja yah bu. Ibu percaya kan ama kinan" tenangku
Ibu lalu tersenyum dan merangkulku.
"Bu kinan mau siap-siap dulu yah soalnyo mau ke acara ulta temen kiran. Bolehkan bu" tanyaku
"Iya tapi jangan pulang larut malem yah nak" nasihat ibu
"Iya bu siap" jawabku
Lalu setelah gue siap.gue pandangi diri gue dikaca, entah kenapa bukannya seneng lihat wajah gue sekarang. Gue ngerasa risih pkek baju yang terbuka kayak gini. Baju ini sangat terbuka di bagian atas sehingga gue ngelihat seperempat badan gue telanjang. Sialan ini baju udah jadi apa belum sih.mana bagian bawahnya kayak gini.
Lalu kudengar suara mobil di halaman luar. Gue langsung pamit dengan ibu. Entah kenapa kulihat ibu kurang suka dengan pakaian ku ini.tapi karena gue terburu-buru akhirnya ibu nggak sempet kontra.
"Loh cantik banget ki" puji rizko
"Apaan sih kayak badut dufan gini. Loh bilang cantik,hallo dimana mata loh" ucapku
"Beneran,ayo masuk"ajaknya
Lalu gue masuk ke dalam mobil. Haduhh perjalanana yang cuma lima menit ini kayak lima tahun. Risih gue semobil ama rizko. Gue nggak enak kalo di lihati melulu. Gue colok tuh mata pake garpu nih. Sebel deh lihatnya
Huh akhirnya sampe juga. And then gue turun semua mata terbelalak natap gue. Kenapa sih cerita di film harus terjadi ke gue gue risih pkek baju blm jadi kayak gini. Muak deh gue.
"Loh kak ini si cupu" tanya ririn
"Ini kiran. Basing aja loh cupu" ucap rizko
"Hello merasa cantik loh" ucap ririn
"Emang cantik" timpal rafael
Namun diantara semua mata yang menatap gue kagum. Sepasang mata menatap gue nggak suka,dia adalah arga. Entah apa yang dipikirkannya. Mungkin dia masih ingat kejadian tadi siang disekolah. Tapi memang dia yang salah sih. Gue kan emosi jadinya.
"Kiran,gue tinggal bentar ke wc nggak papakan"tanya rizko
"Iya lama juga nggak papah" ucapku
"Jangan dong nanti kamu rindu" katanya pd
Huekkk rasa mau muntah nih isi perut.
"Udah gi sana nanti keluar disini lagi"ucapkuLalu dia pergi dan gue duduk di sebuah kursi sendiri. Gue masih mgelihati tubuh gue yang terbuka kayak gini. Sumpah risih abis.
Lalu sebuah jas mendarat di tubuh gue.
"Nih pakek ini,kalau nggak nyaman nggak usah di pakek. Mau cantik nggak harus kayak gitu" ucap arga
Lalu dia pergi berlalu.sumpah demi apa dia baik banget. Apa nih jas ada kutukannya yah.ahh mana mungkin. Apa maksud dia ngasih jas ini. Mungkin dia tau yah kalo gue risih pkek baju kayak gini. Apa mungkin gue jelek jadi dia ngasih jas ini.ahh sudahlah yang penting gue nyaman sekarang.
"Loh kenapa pake yang kaya gituan" kata rizko
"Biarin gue nyaman kayak gini" kataku
"Tapi nggak fashionnable"katanya
"Alah ngurusi yang penting gue nyaman"kataku
Lalu gue lihat jam udah menunjukan pukul sebelas malam.
"Ayo pulang" kataku
"Sekarang"tanya rizko
"Ya iyalah" jawabku
"Yaudah ayo"pasrahnya
Lalu sesampai dirumah gue masuk ke kamar dan membantung tubuh gue ke kasur dan mandangi jas si arga.
"Entah kenapa gue seneng ga"kataku
Aduhh ngapa gue jadi kayak dapet berlian gini. Padahal cuma jas si cowok nyinyir itu.
Arga cowok sesungguhnya deh. Kalo ada cowok kayak arga. Penulis mau dong satu bungkusin wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga Dirgantara (END)
Romansaaku selalu mengganggumu agar kau dapat dekat denganku. tetapi semakin aku berusaha agar kau dekat denganku semakin kau menjauh. kau anggap aku monster dalam hidupmu. kau selalu mengatakan aku makhluk terburuk dan kau membenciku. aku arga lelaki yang...