Chapter 16

6.7K 374 17
                                    

🙌 🙌 🙌

Setelah seharian penuh Prilly menemani Ali syuting membuat tubuhnya terasa lemas. Prilly selalu bergumam di dalam hatinya bahwa ia mungkin tak akan suka terhadap lokasi syuting, mengapa suaminya betah sekali disana? Toh lebih nyamanan dirumah dibandingkan tempat suntuk seperti itu.

Kini sudah jam 23.11. Ali mungkin hari ini termasuk pulang dari lokasi itu dengan waktu yang cepat, biasanya dia akan pulang jam 01.15 malam sampai rumah bisa jam 02.00 malam. Ya wajar saja karena Ali sekarang sedang syuting sinetron. Memang lama jika dibandingkan syuting dia saat hanya mengisi acara saja.

Suasana mobil kini sunyi, tak ada yang memulai percakapan. Ah rasanya ingin keluar saja pesan taksi.
Prilly melirik Ali sekilas, terlihat suaminya kini telah terlelap. Kecapean mungkin. Rachel yang disuruh Prilly untuk duduk di kursi belakang pun nurut.

Kejadian sebelum pulang dari lokasi masih saja menghantui Prilly. Rachel yang terkena bentakan Ali pun kini hanya diam, supir pun diam. Dunia ingin mati rasanya.

"Pak, Yono. Kita berhenti di tukang sate depan ya, laper!" ucap Prilly yang tiba tiba ingin makan sesuatu. Kebetulan tukang sate masih jualan. Pak Yono langsung meminggirkan mobilnya ke kiri.

"Sini aku aja neng yang beli satenya." kata rachel yang ingin turun dari mobil.

"Eh, gausah. Aku aja beli sekalian kita makan malem lah. Tunggu sebentar" Prilly langsung keluar dari mobil dan langsung memesan sate tersebut.

Sekitar 15 menit Prilly mengantri akhirnya ia mendapatkan makanan itu. Ia langsung pergi dan balik ke mobil.

"Ini buat kamu rachel. Pak Yono, ini sate buat bapa. Ini punya aku sama Ali." Prilly membagikan sate dengan nasi putih. Mereka berhenti sebentar di tempat tersebut, karena pak Yono mau menghabiskan makanannya dulu.

Rachel dan Prilly juga ikut makan di mobil dengan Ali disamping Prilly yang masih terlelap. Tiba tiba dia mengerjapkan matanya.

"Itu makan dulu, ada sate kambing sama nasi." perintah Prilly ketus. Ya memang Ali tak suka makan sate ayam karena menurutnya terlalu manis. Ali hanya diam sambil memperhatikan Prilly makan.

"Sayang, udah dong. Aku minta maaf sumpah deh ngapain sih permasalahin ini." ucap Ali lirih sambil menaruh tangannya di paha Prilly yang tertutup bantal kecil Ali.

"Hel? Mau minum dong di samping kamu tuh." pinta Prilly, dan segera Rachel memberikan sebotol air putih dengan ukuran besar. Prilly terus melanjutkan makannya tanpa merespon ucapan pria disampingnya ini.

"Mau kamu makan engga itu sate? Kalo engga nanti aku kasih satpam biar engga mubazir!" lagi lagi Prilly berucap ketus sama Ali. Ali hanya bermain mata dengan Rachel, dia pun mengerti bahasa isyarat yang digunakan artisnya ini.

"Neng, Rachel pindah ya kedepan. Kasian pak Yono ga ada temen buat ngobrol." ucap Rachel sambil membungkus kembali makanannya yang belum habis. Prilly hanya menjawab dengan menaikan kedua alisnya yang pertanda bahwa "iya"

Kini dibelakang hanya ada Ali dan Prilly. Ali rasa dia memang butuh ngomong privasi lagi dengan istrinya ini. Dengan Rachel dan pak Yono yang di depan tak akan menganggu nantinya jika mereka sedang berbicara, ya mungkin terdengar sedikit lah ya suara dari belakang.

Ps: kalian tau mobil abang bentuknya kaya gimana? Kalo misalnya waktu itu kalian nonton vlog Prilly pas abang jemput SH nya yang mau latihan buat the dance icon. Kalau ada yang belum nonton vlog nya, dulu pas adzan ada abang kan di tv. Di channel SCTV. Nah mobilnya bentuknya kaya gitu yaa jadi yang belakang memang lebih Privasi lagi, tertutup antara kursi depan sama belakang. Kalau ada yang gatau lagi imajinasi aja ya hahaha.

"Sayangg, Pril. Udah dong marahnya. Itu tadi kan cuma kebablasan aja. Iya aku tau kamu marah, tapi udah dong gausah diperpanjang lagi. Jangan kaya gini ah!" ucap Ali kesal karena respon Prilly hanya mengangguk saja tanpa ngeluarin kata apa apa.

"Tidur aja udah." Prilly malah menyuruh Ali untuk tidur. Loh? Ngapain disuruh tidur? Hmm.

Ali yang lelah juga kalo ngomong engga pernah di respon pun langsung beralih mengambil ponselnya di kantong celana. Ia membuka beberapa grup yang sedang rame. Ya apalagi kalau bukan grup pemain "Pesantren Rock n Roll reborn". Salah satu pemain mengusulkan untuk membuat sebuah grup di salah satu aplikasi WhatsApp. Prilly yang melihat suaminya ini tersenyum hanya melirik sinis dan bergulat dengan berbagai fikiran yang macam macam.

Tak terasa mobil itu sudah terparkir sempurna di garasi mobil. Prilly langsung membuka pintu mobil dan melengos jalan ke dalam rumah.

"Bang? Sorry gue minta maaf nih soal yang tadi. Harusnya gue engga ikut campur juga sih." ucap Rachel meminta maaf. Ali menepuk pundak asistennya ini

"It's oke. Maafin gua juga udah ngebentak lu kaya tadi. Maklum ga bisa tahan emosi." kata Ali yang diangguki Rachel.

"Serem juga lo marah. Kesan pertama sih lo marah marah sama gue. Tapi gue paham, ga seharusnya ikut campur juga." Ali hanya terkekeh dengan penuturan dari Rachel. "Udah gih sana masuk, bini udah merengut gitu. Biar gue sama pak Yono yang rapihin ini semua." lanjut Rachel. Ali mengangguk dan pergi dari garasi mobil.





Nah loh kan author balik lagi🙏
Gimana part ini? Absurd banget ya? Ah sedih.
Kasih dong vote kalian dan comment juga tentunya. Sedih asal kalian tau, jadi penulis itu ga gampang lho. Harus berimajinasi tinggi trus pake perasaan juga biar itu cerita dapet juga feelnya.

Vote ajaaa langsungg tentunya.

Minal Aidzin walfaidzin semuanya maafin yaa kalo author suka gajelas, ngenext lama, lemot, suka bawel, minta vote yang berlebihan pokonya maapin yaaaa.... ❤️🙏 vote nih biar author kasih thr, kasih kedipan syantik nih😉

Nih buat yang gatau harus pencet apa kalo mau vote, nih author kasih tau. Ikutin aja tanda panah ini
👇 trus tanda 💬 buat komen.




ARTIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang