Chapter 27

7.2K 455 65
                                    

Happy reading. Nih yang udah bawel minta di next.








"Ga nyaman gimana maksud lo?" tanya Baja heran. Ali hanya salah tingkah karena ucapannya barusan 100% keceplosan. Murni.

"Ya...mmm...maksud gue, nyaman jadi temen gitu, nyambung lah intinya." jawab Ali gelagepan sambil menggaruk garuk rambutnya acak.

"Jangan sampai kebablasan, Li. Inget status lu apa. Kalo lu masih sendiri, gue setuju aja mau lu sama siapa juga. Tapi kan ini beda, hargai lah Prilly." Baja terus menasehati Ali. Ali hanya mengangguk angguk saja tak jelas.

"Ja? Punya bini dua enak kali ya?" tanya Ali ngaco yang membuat Baja langsung mengerem mobilnya mendadak. What?

"Gila, ya? Wah parah, masa lu ada niatan buat madu si Prilly. Gua tendang lu Li." kaget Baja sambil mengelus dadanya. Ali bingung, padahal kan cuma nanya aja, kenapa sampai jantungan gitu?

"Ya, maksimal kan 4, selagi gua mampu nih." canda Ali.

"Wah, sarap emang ini. Sejak kapan sih? Seorang Aliando Syarief mainin hati perempuan? Ketularan playboy nya siapa lu?" Ali hanya cengengesan, toh menurutnya ini cuma bercanda saja, ga mungkin lah ngeduain Prilly. Dapetinnya susah itu.

"Ah, lu mah dibawa serius mulu kaya abg. Engga akan lah, Ja gue main main gitu. Yang satu aja belom jadi bener." jawab Ali yang terdengar ambigu. "Ja? Kerumah dulu bentar, mau liat bini gue. Kasian ditinggalin sendirian, nanti kalo ditanya suaminya kemana? Dia bilang mati kan bahaya." ajak Ali.

"Lah? Lo yakin? Prilly bakal baik baik aja ketemu, lo? Kan dia yang mau buat lu pergi dari rumah." Ali berpikir sejenak, ia juga ya? Tapi masa bodo, yang penting dia tau kondisi nya seperti apa.

🐒🐒🐒

Jantung Ali berdebar kencang saat sudah berhenti di depan pintu rumahnya seperti orang yang mau pdkt-an sama cewenya.

"Aduh, Ja. Balik lagi deh yuk. Grogi gua nih." ucap Ali yang labil dengan pikirannya. Tadi minta kesini, pas udah dateng malah ngajak pulang. Suami aneh.

"Labil banget sih, Li. Kaya anak abg tau ga." Baja berdecak sebal dengan orang disebelahnya ini, labil banget sih!

"Masuk tidak ya? Masuk tidak ya?" tanya Ali dengan kalimat yang dinyanyikan, biar kaya al ghazali katanya.

"Ini kan rumah lo? Ngapain takut? Kecuali ini rumah tetangga sebelah." sahut Baja heran. Ali cuma garuk garuk kepala bingung antara mau masuk atau tidak? Ia takut kalo Prilly nanti malah ngusir dirinya.

"Lama, lo ah." pasrah Baja sambil menarik tangan Ali. Ali berusaha untuk menahan tubuhnya agar tak ikut masuk kedalam, tapi percuma, karena tak ada yang bisa dipegang, Ali kalah dengan tarikan Baja yang kuat di pergelangan tangannya.

"Ja, stop! Gue mau pipis nih, gila keringet dingin." cegah Ali sambil memegangi celananya. Se-grogi itukah? Hahaha.

"Ya, pipis lah. Masa perlu gue anterin? Apa perlu gue tadangin? Kaya dimana aja lo."

Gila, si Baja jorok banget sampe mau nadangin pipisnya Ali! Hahahaha.

ARTIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang