Chapter 21

6.5K 351 15
                                    

Happy reading borr🤘
Vote dulu kayanya bisa.

"Oh, iya sayang. Aku mau cerita, biar ga salah paham. Jadi pemain pemain PRR Reborn rencananya mau kumpul." ujar Ali di sela sela makan malam. Mungkin menurutnya ini lebih baik dibicarakan. Takutnya Prilly salah paham, habis Ali.

Prilly yang tadinya fokus ke makanan tiba tiba beralih ke topik yang dibicarain suaminya.
"Oh, ya? Kapan?" tanya Prilly

Nah, lho. Ali saja tidak tau kapan

"Engga tau sih, kapannya. Cuma itu baru omongan tadi di lokasi." jawab Ali sambil memasukkan sayuran wortel di sendoknya.

"Terus?"

"Ya, mereka mau-nya kumpul di apartemen aku" jawab Ali lebih rinci. Ali was was takut Prilly tak mengijikannya. Ia tau Prilly kurang suka dengan beberapa pemain disana. Apalagi? Ah sudahlah. Tanpa diperjelas sudah terlalu paham.

"Di apartemen kamu? Yaudah bagus dong. Aku jadi ga khawatir kalo kamu disana. Aku kan ga minat ikut, ya mungkin aku lebih tenang kamu disana daripada harus pergi ke salah satu tempat." Prilly mengizinkan? Oh ini sudah tentu.

Ali tersenyum senang karena Prilly meng-iyakan perizinannya tadi. Prilly juga tidak bisa melarangnya. Sekedar kumpul wajar saja.

🌤️🌤️🌤️

"Pak, ini ada makanan, buat makan malem. Belum kan?" tanya Ali sembari mengasih kotak makan di tangannya.

"Wah, iya makasih pak." ujar satpam tersebut sambil mengambil kotak makan.

"Yaudah, kalo gitu saya masuk dulu." pamit Ali lalu bergegas masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah Ali hanya melihat bi Surti dengan membersihkan meja makan. Kemana Prilly? Bukannya tadi dia mau nemenin Ali nonton bola?.

Bi Surti yang melihat tuannya celingukan langsung memberi tau. "Non, Prilly nya udah di kamar." hanya tersenyum tanpa menjawab kembali, Ali langsung naik ke lantai atas.

Ceklek.

"Katanya mau nemenin, tapi malah naik duluan!" desis Ali sambil berjalan gontai ke arah ranjangnya.

"Disini aja. Badan aku sakit semua deh, biar sekalian tiduran." jawab Prilly sambil memijat mijat kakinya.

"Apanya yang sakit? Mau aku pijitin?" tanya Ali sambil memegang lengan Prilly. Prilly hanya menggeleng. "Kakinya, pegel doang gapapa"

Ali hanya mengangguk dan langsung naik ke kasur tepat di sebelah Prilly. Mengambil remot tv dan memencet tombol power untuk menyalakannya. Malam ini Ali gamau diganggu, sekarang waktunya bola, pikirnya.

Prilly yang memang tak terlalu suka bola hanya bisa memainkan ponsel milik Ali untuk berselfie selfie ria. Tiba tiba Prilly dikejutkan oleh teriakan suaminya yang tepat di telinga Prilly.

"GOLLL!" teriak Ali sambil loncat loncat di kasurnya.

"ALIII! BISA GA SIH, GAUSAH TERIAK TERIAK! UDAH MALEM. KAMU PIKIR KAMU TINGGAL DI BUMI SENDIRIAN!" bentak Prilly yang tak kalah tinggi suaranya. Gimana ga kesel, suaminya teriak teriak hampir buat gendang telinga Prilly pecah.

ARTIS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang