Vote terlebih dahulu boleh?
Jangan main gelap gelapan ah sama author!
Mikir+imajinasi+mood+ngetiknya+luangin waktunya+kuotanya buat update = hanya vote dan comment dari kalian😊 bukannya mau perhitungan cuma hargai aja:)Happy reading borr🤘
"Gimana dok? Saya engga apa apa kan?"
Prilly yang sedaritadi resah menunggu jawaban dari dokter yang memang menurutnya lama sekali. Ishh, bisakah lebih cepat lagi untuk memberi tahunya? Tinggal ngomong kenapa susah deh. Batin Prilly.
Dokter hanya menghela nafasnya pelan, "Sebenarnya ini cuma masalah hormon dari bu Prilly, hormon itu bisa saja berubah ubah. Faktor dari itu bisa karena depresi atau stres, tubuh yang mudah lelah juga bisa pemicu hormon jadi rendah." jelas dokter yang biasa disapa dokter Ira.
"Terus? Untuk peluang saya memiliki anak?" tanya Prilly berusaha sesantai mungkin.
"Ya, ada memang. Ibu jangan terlalu takut, ibu saya saran kan untuk tidak usah mikir yang berat berat, jangan terlalu cape terus pola makanannya juga harus terjaga." saran dokter Ira. Prilly bernafas lega, itu artinya ia tak ada bau bau untuk tidak bisa memiliki anak. Memang benar yang dokter semua katakan tadi, ia sekarang lebih banyak fikiran yang ia pikirin.
"Oke, baiklah. Makasih ya dok kalau gitu saya permisi." pamit Prilly dan berlalu dari ruangan tersebut. Ia melihat jam tangannya menunjukkan pukul 20.00 WIB. Lama juga ternyata ia disana padahal hanya begitu saja. Ia pastikan suaminya sudah dirumah, mungkin.
🍻🍻🍻
Ali yang baru pulang sekitar beberapa menit yang lalu heran, istrinya tak ada dirumah? Yang bukain pintu saja bi Surti. Kemana lagi?
"Bi, bibi tau Prilly pergi kemana?" tanya Ali yang melihat tak ada tanda tanda Prilly pulang.
"Oh, tadi sih pamitnya sama bibi mau kerumah bunda Ully. Cuma itu aja pamitnya." jawab bi Surti sambil menaruh teh hangat yang ia sediakan.
"Kerumah bunda? Masa iya sampe malem gini, mana dia bawa mobil sendiri lagi."Ali yang resah Prilly pergi ke rumah bunda katanya? Sampai malam gini? Ia juga tak mengabari Ali kalau mau pergi kesana.
"Coba aja telfon mamanya tuan, atau non Prilly nya." saran bi Surti yang melihat kegelisahan majikannya. Ia juga heran non Prilly sampai jam sekarang tak ada kabar, bukannya kalau hampir malam bundanya itu menyuruh anaknya untuk pulang?
"Assalamualaikum, mah. Ini Ali" Ali berbicara setelah panggilan itu menyambung disana. Ia tak menelfon Prilly karena ia sudah mencobanya tapi tak aktif. Habis batre? Atau sengaja mematikan?
"Waalaikumsalam, Li. Iya ada apa?" tanyanya kepada Ali.
"Tadi kata bibi, Prilly kerumah bunda? Prillynya masih disitu?" tanya Ali dengan nada cemasnya. Bunda Ully terlihat bingung walau Ali juga tak dapat melihat. Bukannya anaknya sudah pulang?
"Engga ada kok disini, tadi sih iya dia main kerumah bunda terus dia pamit sebelum maghrib."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTIS?
Teen Fiction"menikah dengan seorang artis bukanlah hal yang mudah" ~ Prilly Latuconsina Terkadang kita harus mengerti saat pasangan kita memiliki pekerjaan yang memang menyangkut kehidupan pribadinya, Seperti Aliando. Semua memang butuh proses untuk melewatinya...