Epilog

13.1K 1.1K 88
                                        

.

Beberapa tahun kemudian.

.

الرَّحْمَٰنُ...


Hati Nayla teduh. Bibirnya mengukir senyuman tipis tatkala ia mendengar suaminya yang tengah melantunkan ayat-ayat suci Al-qur'an dengan tartil yang fasih. Suaranya merdu sekali. Dan ia terbius karenanya. Sampai-sampai Nayla pun menunda niatan untuk mengajaknya sarapan di bawah. Ia memilih tetap berdiri dibalik pintu. Dalam diamnya, wanita itu menyimak Iqbal yang masih khidmat membaca Al-qur'an.
عَلَّمَ الْقُرْآنَ...

Nayla mengambil langkah memasuki kamar masih dengan menyimak suara Iqbal yang entah kenapa selalu saja membuatnya bahagia ketika wanita itu mendengarnya.
خَلَقَ الْإِنْسَانَ...

Menyadari kehadiran Sang istri, Iqbal pun menghentikan tilawahnya dan menoleh pada Nayla yang berjalan mendekatinya.

“Assalamu'alaikum, Mas? Kok berhenti?”

Iqbal menyunggingkan senyum.
“Wa'alaikumussalam. Ada apa?” tanyanya dengan lembut.

Nayla tersipu. “Sarapan sudah jadi, Mas.”

Iqbal mengangguk paham. “Tunggu dulu ya sayang. Mau lanjut tilawah lagi. Nanti Mas menyusul kok.”

“Oh oke. Aku ke bawah duluan ya?”

“Iya.”

Mendapat persetujuan suaminya, Nayla lebih dulu angkat kaki dari sana. Sedang Iqbal, ia menyelesaikan tilawahnya dulu dan baru mengakhirinya lebih dari sepuluh menit sejak kepergian Nayla. Lalu laki-laki itu menutup Al-Qur’an, mencium covernya dan meletakkannya kembali ke atas rak.

Iqbal beranjak dari duduk, melipat sajadah dan menaruhnya ke dalam lemari. Kemudian menyusul Nayla ke ruang makan di mana rupanya Siska telah hadir juga. Iqbal tersenyum pada Siska yang tengah bercanda dengan malaikat kecilnya yang baru menginjak usia lima bulan. Namanya Mufia Safa. Mufia yang berarti patuh, dan Safa yang berarti murni.

Love You Till Jannah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang