*Chapter 05*

1.6K 126 2
                                    

Hari pernikahan Mikail dan Leia akhirnya tiba. Setiap rakyat Wilayah Terlarang menyambut suka cita pernikahan tersebut. Seluruh makhluk mistis yang tinggal di Wilayah Terlarang pun menyambut pernikahan itu dengan gembira. Hari ini istana dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menyaksikan upacara pernikahan sang pemimpin Wilayah Terlarang, juga mereka ingin melihat calon ratu mereka lebih dekat.

Sementara itu di kamar di kastil pribadinya, Leia duduk di depan meja rias sementara para pelayan meriasnya. Gaun pengantin buatan Nina yang ia kenakan membungkus tubuhnya dengan pas, menunjukkan lekuk tubuhnya yang sempurna. Rambut kecokelatannya digelung dan diberi hiasan mutiara-mutiara kecil yang membuatnya makin terlihat cantik. Sepasang sarung tangan putih membungkus tangannya. Dan walaupun cuaca di luar cukup panas, gaunnya terbuat dari bahan yang dingin sehingga dia tidak kepanasan.

Ketika pelayan memasangkan tudung pengantin di kepalanya, Kana masuk. Wanita berambut perak itu mengenakan gaun berwarna biru tua dan menyanggul rambutnya. Kana tampak memukau dengan riasan yang menonjolkan matanya yang berwarna keemasan. Ia lalu mendekati Leia dan menyuruh para pelayan untuk keluar.

"Kau tampak cantik, Leia." Kana tersenyum lembut, "Gaunnya cocok utukmu."

"Terima kasih, Kana." Leia membalas senyum wanita itu, "Rasanya aku gugup sekali. Apa ini wajar, ya?"

"Sangat wajar." Kana tertawa kecil, "Kau akan menikah dengan Mikail dan setelahnya akan pindah ke istana utama."

"Aku tahu. Aku akan merindukan kastilku untuk beberapa lama." Leia mengedikkan bahu, "Tetapi menjadi ratu harus bisa menerima semua yang sudah disediakan dan menjaganya dengan baik, kan?"

"Benar sekali." Kana mengangguk, lalu mengatur kembali tudung pengantin Leia, "Kau sudah siap sekarang, ayo, kita segera ke istana."

Leia mengangguk. Dia menerima uluran tangan Kana dan bersama-sama mereka keluar dari ruangan ke luar kastil dan berangkat menuju istana menggunakan kereta yang diatur sedemikian rupa. Beberapa kereta kecil yang memuat anak-anak asuhnya dan Mikail menemani. Pandangan mata Leia tertuju pada sepasang anak perempuan kembar yang balas menatapnya dengan senyum lebar. Mata kedua anak perempuan itu berbeda satu sama lain, begitu pula warna rambut mereka.

"Joanne, Jean, kalian siap mendampingi Leia?" Tanya Kana pada kedua anak kembar itu.

Mereka berdua mengangguk bersamaan, "Kami akan memandu Ibu menuju altar, begitu juga yang lain." Jawab Joanne, anak perempuan dengan rambut perak.

Kana tersenyum mendengarnya, lalu membantu Leia untuk naik ke kereta. Dia lalu naik setelah Leia duduk di atas kereta. Dan mereka pun berangkat.

Suasana di istana sedikit heboh ketika rombongan Leia datang. Beberapa orang yang melihat rombongan itu tidak bisa tidak berdecak kagum. Kereta serba putih dengan hiasan emas dan bunga lili, serta anak-anak yang kemudian membentuk barisan di depan sang mempelai wanita. Mereka bahkan melayangkan pujian melihat gaun pengantin Leia yang begitu indah dan tudung pengantinnya yang agak tebal membuatnya tampak misterius.

Mikail yang berdiri di altar bersama seorang pendeta dan ketiga tetua tersenyum melihat kedatangan Leia. Kana mengawal di samping Leia karena ia bertindak sebagai wali dari keluarga Vertensia. Anak-anak yang berada di paling depan barisan menyebarkan kelopak bunga mawar putih dan merah di sepanjang karpet yang mengarah langsung ke altar. Begitu mereka sampai di sana, mereka menempati posisi masing-masing di sisi kanan dan kiri altar.

Kana menaiki satu tangga menuju altar, Mikail sejenak, "Kuserahkan dia padamu, Mikail." Ujar wanita itu sambil mengulurkan tangan Leia pada Mikail.

Mikail mengangguk dan menerima tangan Leia. Ditatapnya sebentar wajah Leia yang tertutup tudung pengantinnya, kemudian menoleh kearah pendeta, "Kita bisa memulai upacaranya sekarang."

Poison Princess [End]》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang