*Chapter 08*

1.4K 124 2
                                    

Yeeeeyy Poison Princess up nih! 🎉🎉🎉

Maafkan kalo upnya selelet jaringan internet 2G yang udah jadul. Putri memang (sok) sibuk dan pelupa. Udah niat mau up, ehh malah keasyikan chat ato baca novel. 😂

Edited : Ada beberapa yang diubah dan ditambahkan. Refresh dulu yak!

=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=_=



Ketika prajurit keamanan mengatakan rombongan dari kerajaan-kerajaan yang diundang untuk menghadiri pesta ulang tahun Kerajana Silvista sudah datang, termasuk perwakilan Wilayah Terlarang telah tiba di depan istana, Lucius segera meninggalkan pekerjaannya dan berjalan ke pintu istana. Di sana, ibunya sudah menunggu dengan beberapa pejabat tinggi lainnya, begitu pun Irina, yang tengah menatap kereta rombongan para tamu undangan pesta, termasuk rombongan dari Wilayah Terlarang dengan sinar yang tak ingin Lucius artikan.

Lucius melihat kereta-kereta yang ditarik dua kuda berbaris berjejer di pintu utama istana. Mata Lucius melihat Mikail keluar dari salah satu kereta dan mengulurkan tangannya pada seseorang yang masih berada di dalam. Tangan putih kecil menerima uluran tangan Mikail dan Lucius sudah bisa menebak kalau itu adalah Lacia, atau Leia.

Namun, Lucius tak pernah mengira Leia akan berpenampilan layaknya peri salju. Tubuh gadis itu dibalut dengan mantel putih dan juga gaun berwarna sama yang ada di baliknya. Rambut coklatnya dibiarkan tergerai mencapai pinggang. Bola matanya yang berwarna biru menatap ke depan dengan sorot tenang dan terkendali.

Ibunya kemudian maju ke depan setelah menyambut para tamu lain, menyambut Mikail dan Leia, "Selamat datang, perwakilan Wilayah Terlarang. Saya adalah ratu kerajaan ini, Iris la Midford. Senang sekali kalian mau menerima undangan untuk menghadiri pesta ulang tahun kerajaan kami."

"Suatu kehormatan bagi kami menerima undangan dari Anda," Mikail membalas sambutan Ratu Iris, "Kami cukup terkesan karena Anda bersedia mengundang kami ke pesta Anda."

"Tak perlu sungkan. Kalau saya tak salah menebak, Anda adalah ...."

"Mikail Jester. Raja dari Wilayah Terlarang, dan yang berdiri di sisi saya adalah ratu Wilayah Terlarang, Leia Vertensia serta anak-anak kami, Joanne dan Jean." kata Mikail lagi.

Mendengarnya Lucius mengerutkan kening. Mikail tampaknya tidak menutup-nutupi statusnya bersama Leia. Orang-orang yang mendengar ucapan pemuda itu tampak terkejut. Tidak menyangka bahwa pemimpin dari Wilayah Terlarang yang terkenal tidak pernah bersosialisasi dengan dunia luar dan selalu terlibat pekerjaan gelap masih sangat muda dan tampan. Belum lagi sepasang anak kembar yang mengapit gadis yang berdiri di samping sang pemuda.

Tetapi Lucius belum sempat memikirkan hal lain ketika ibunya, Ratu Iris, kembali berbicara, "Maafkan kelancangan saya, Yang Mulia Mikail. Terima kasih telah datang memenuhi undangan kami. Para pelayan akan mengantarkan kalian ke kamar yang teah disediakan. Tentu kalian lelah setelah perjalanan panjang menuju kemari."

"Terima kasih, Yang Mulia Ratu." Kata Mikail tersenyum sopan.

Ratu Iris tersenyum. Matanya melirik kearah Leia yang berdiri di belakang Mikail. Dalam sekali lihat, ia tahu bahwa gadis berambut coklat itu adalah Lacia. Tapi ia tak menduga gadis itu akan mengubah warna rambutnya dan sinar mata itu ....

Mata Ratu Iris agak menyipit, sinar mata Lacia alias Leia bukan lagi sinar mata gadis kecil yang selalu menangis dan pasrah dengan setiap perlakuan kasar dan buruk yang diberikan padanya. Sinar mata Leia menunjukkan bahwa ia bukan lagi gadis lemah seperti dulu. Sinar matanya sama seperti seekor macan betina yang siap menerkam siapa saja yang berani menginjak-injak dirinya. Ratu tahu bahwa ia takkan mudah membuat Leia kembali terikat dengan kerajaan ini, tapi hanya inilah satu-satunya kesempatannya.

Poison Princess [End]》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang