"Annyeong!" Sapa Hana ramah saat mendapati Sora tengah sibuk dengan mainannya.
"A-anyeong imo" Jika kalian mengira Sora lah yang menjawab sapaan itu, maka dugaan kalian salah. Karena nyatanya bibi Kim lah yang menyahuti sapan Hana, sedangkan Sora sama seperti biasanya, hanya menundukkan kepalanya dalam dalam.
"Mau ikut imo?" Tanya Hana yang sukses menarik perhatian bocah yang berusia lima tahun itu. Sora pun memandang Hana seolah bertanya 'Kemana?'
"Ke tempat dimana Sora bisa bertemu banyak teman!" Ucap Hana semangat yang justru membuat Sora menggelengkan kepalanya kuat kuat. Dapat Hana dengar jika bibi Kim menghela nafasnya pelan.
"Hm.. bagaimana kalau kita pergi ke taman membeli es krim?" Tawar Hana lagi yang lagi lagi hanya mendapat gelengan dari Sora.
Sepertinya gadis malang itu mendapatkan trauma psikis yang cukup dalam hingga ia mulai takut berada di keramaian.
"Lalu Sora mau kemana?" Tanya Hana lembut sembari mengelus pelan rambut gadis di hadapannya. Sora terlihat menggelengkan kepalanya pelan sebelum membuka mulutnya.
"Aku hanya ingin di rumah" Ucap gadis itu kemudian kembali asik dengan sebuah boneka yang Hana ketahui sebagai boneka dari salah satu tokoh game yang cukup terkenal di jamannya.
"Apa Sora tidak bosan?" Tanya Hana namun Sora tetap menjawabnya dengan gelengan.
.
"Bibi, aku pamit sebentar ya" Pamit Hana saat jam telah menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Jika kalian menyangka Hana akan pamit untuk makan siang, mungkin jawabannya hampir benar. Namun bukan itulah tujuan utama Hana, karena gadis itu sebenarnya ingin menemui orangtua Hana yang sekalian mengajaknya makan siang.
"Hati hati, sampaikan salamku padanya" Ucap bibi kim dan Hana pun mengangguk patuh dengan senyum hangatnya.
Jam masih belum menunjukkan pukul dua belas tepat, namun Hana telah tiba di salah satu restoran tempatnya membuat janji dengan ayah Sora.
Gadis itu terlarut dalam keasikannya memainkan game di ponselnya sampai sebuah panggilan masuk mengganggu jalanya permainan yang ia mainkan.
Dengan sedikit kesal, Hana pun mengangkat telepon tersebut.
"Yeoboseo"
"Ne, yeoboseo. Kau dimana? Aku sudah sampai" Ucap pria di sebrang sana yang tak lain adalah ayah Sora.
"Eh, mm aku sudah ada di dalam. Aku berada di sudut ruangan dekat kasir" Ucap Hana menjelaskan, kemudian pria di sebrang sana berpamit untuk mematian telepon.
"Mianhabnida telah membuatmu menunggu lama" Ucap pria dengan berjas hitam yang telah berdiri di samping meja tempat Hana duduk. Hana pun mendongakkan kepalanya dan tersentak kaget saat melihat siapa yang ada di hadapannya.
"Kau???" Tanya Hana syok saat mendapati pria yang tak asing lagi di matanya.
"Kenapa terkejut seperti itu? Apa aku terlihat seperti hantu?" Tanya pria itu dengan kekehannya.
"A-ani, kau ayahnya Sora?" Tanya Hana yang masih terlihat syok itu. Pria di hadapannya itu nampak menyengritkan dahinya bingung.
"Sora? Siapa Sora?"
"Eh, aku sedang menunggu ayah Sora. Jadi kau bukan ayahnya ya Jungkook-ah?" Tanya Hana kikuk yang membuat Jungkook terkekeh pelan.
"Wah sepertinya ada kesalah pahaman di sini, aku tadi hanya kebetulan sedang berada di sini dan melihatmu tengah menunggu orang. Jadi aku hanya mengerjaimu" Ucap pria bernama Jungkook itu dengan cengiran lebarnya yang membuat semua orang yang melihatnya akan meleleh, meskipun sebenarnya hal tersebut tidak berpengaruh bagi Hana.
"Ish, kukira" Ucap Hana kesal, namun kemudian ia merasakan getaran di ponselnya yang membuat pandangannya beralih dari wajah pria di hadapannya.
"Yeoboseo"
"..."
"Ah ne ne, mianhabnida."
"..."
"Ne, aku akan segera kesana"
"..."
Tut
"Maaf Jungkook-ah, tapi sekarang aku sedangg buru buru. Sampai bertemu lain waktu!" Ucap Hana tergesa sembari berjalan meninggalkan Jungkook. Itu bukan sebuah alasan, namun ia harus buru buru menemui ayah Sora karena ia merasa tidak enak setelah ayah dari anak yang ia asuh itu berkata melihatnya tengah sibuk dan lebih memilih untuk menunggu di parkiran. Seusai ayah Sora memberi tahu jenis mobil beserta plat yang pria itu kendarai, Hana pun segera bergerak menuju parkiran.
Tok tok tok
Hana pun mengetuk kaca mobil setelah menemukan mobil dengan ciri ciri yang sama persis seperti yang ia dengar tadi.
Seseorang pun lantas membuka pintu dari dalam dan segera menyuruh Hana masuk. Tanpa berpikir macam macam Hana pun segera masuk dan terkejut saat mendapati siapa yang kini tengah duduk di sampingnya itu. Pria itu pun tak kalah terkejut saat melihat gadis yang masuk ke dalam mobilnya itu.
"Hana-ssi?!" Tanya pria itu sedikit tidak percaya saat mendapati Hana berada disana.
"Yak! Kau om-om byuntae itu k-kan? K-kenapa kau a-ada di sini?" Tanya Hana dengan nada yang bergetar. Pria itu sebenarnya tidak terima jika dipanggil om-om, apalagi dengan embel embel byuntae yang semakin membuatnya terlihat semakin buruk itu. Namun sayangnya ia lagi lagi harus menjalankan aktingnya demi kebaikan bersama.
"A-ah, maaf membuatmu takut. Jadi kau pengasuh baru anakku?" Tanya Pria itu kikuk.
"N-ne"
"Santai saja, jadi apa permasalahannya?"
"Em... Sora menjadi korban bully di sekolahnya" Ucap Hana takut takut. Dapat ia lihat jika mata pria di hadapannya itu mulai berapi api.
"Bagaimana bisa?" Tanya pria itu yang terlihat tengah menahan amarahnya agar tidak meledak detik itu juga.
"Aku hanya mendengar dari Sora jika ia dibully karena tidak memiliki ibu, itu yang kutahu Kim Seokjin-ssi" Ucap Hana yang membuat pria yang pernah Hana temui sebelumnya itu menghela nafasnya pelan.
Sebagai seorang CEO dengan pekerjaan yang cukup padat akhir akhir ini membuat seorang Kim Seokjin baru saja merasa gagal menjadi sosok seorang ayah sekaligus ibu bagi Sora.
"Kau kemari naik apa?" Tanya Seokjin.
"Bus" Jawab Hana pelan.
"Baiklah, kembali bersamaku saja. Aku juga akan kembali ke rumah setelah ini" ucap Seokjin yang membuat Hana menatap pria itu dengan was was.
"Tenang saja, aku tidak akan melakukan apapun" ucap Seokjin kemudian mulai menyalakan kembali mesin mobilnya.
"M-mwo?" Tanya Hana dengan keringat yang telah bercucuran di dahinya saat melihat pergerakan tubuh Seokjin yang semakin menghimpit tubuhnya.
"Aku tidak mau ditilang hanya karena kau tidak memakai seat belt, pabo!" Dan seketika itu juga rasanya Hana ingin mencakar cakar wajah pria bermarga Kim itu detik ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ●JIN, JUNGKOOK [COMPLETE]
Fanfiction[COMPLETED!] . JIN/JUNGKOOK X OC . . . SELAMAT MEMBACA! .