IB-35

17 2 0
                                    

"Hana-ya, gwaenchanha?" Tanya Taehyung ketika melihat Hana hanya duduk dan melamun di depan meja kerjanya.

"Yak! Park Hana" panggil Taehyung kali ini disertai dengan sentilan kecil di fahi gadis itu.

"YAK! APA YANG KAU KALUKAN KIM TAEHYUNG!" Amuk Hana yang jelas membuat seorang Kim Taehyung terkejut.

"Wae? Kenapa kau terlihat menyedihkan?" Ejek Taehyung berusaha mencairkan suasana.

"Ini semua gara-gara kau! Bisa-bisanya kau meninggalkanku sendirian di sana" ucap Hana dengan suara parau yang membuat Taehyung mulai khawatir.

"Yaa, kau kenapa? Gwaenchanha?" Tanya Taehyung sembari berjalan mendekat.

"Sebenarnya apa maunya? Kenapa ia kembali di saat yang tidak tepat?" Tanya Hana yang kini mulai terisak. Taehyung yang melihatnya pun reflek memeluk gadis itu. Meskipun seharusnya ia tidak melakukannya, yang ia tau hanyalah memeluk gadis itu dapat membantu untuk menenangkannya.

"Kau sama sekali tidak mendengar penjelasannya?" Tanya Taehyung yang kini telah mengurai dekapannya. Pria itu menatap lembut gadis di hadapannya sembari mengusap air mata yang masih saja terus mengalir di pipi Hana. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Hana hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Jungkook pasti memiliki suatu alasan Hana-ya. Ia tidak mungkin pergi dan kembali karena alasan yang tidak jelas. Kau mungkin perlu mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu" jelas Taehyung dan Hana mengangguk pelan.

"Apa kau tau sesuatu tentang Jungkook?" Tanya Hana dan Taehyung pun hanya dapat tersenyum tipis.

"Ya, aku tau sebagian dari kalan ceritanya. Tapi kurasa itu tidak akan baik jika kau mendengarnya dariku, jadi kau perlu mendengarkan penjelasan langsung dari Jungkook" jelas Taehyung dan lagi-lagi Hana menganggukkan kepalanya pelan.

Tanpa Taehyung duga, Hana tiba-tiba memeluk pria itu. Keadaan Taehyung? Tentu pria itu terkejut, namun mau bagaimana lagi? Jika seperti ini, ia hanya bisa membalas pelukan Hana, tidak lebih dari seorang sahabat.

"Gomawo Taehyung-ah, gomawo sudah mau menjadi sahabatku, tempatku bercerita, bahkan menolongku saat aku kesulutan" ucap Hana dan lagi-lagi Taehyung tersenyum tipis.

"Sure things, that something that I must do it for you right? I'll be there Hana, never forget me, and always remember that if you still have me. I'll help you again and again as much as I can" ucap Taehyung dan Hana pun mengangguk pelan.

"Gomawo, jeongmal gomawo Taehyungie" sahut Hana semakin mempererat pelukannya hingga sebuah suara menginterupsi keduanya.

BRAKKK

Pintu ruangan Hana sukses di dobrak dengan pria bermarga Kim itu. Siapa lagi jika bukan Kim Seokjin.

"Yak! APA HAK MU MEMELUK HANA?!" Amuk Seokjin sembari menarik kerah baju Taehyung.

"Siapa yang menyuruhmu mendobrak pintu ruanganku Seokjin-ssi?" Sarkas Hana yang membuat Seokjin justru berdecih pelan.

"Kenapa? Kau takut aku memergokimu sedang berpelukan dengan pria ini?!" Tanya Seokjin tajam.

"Ani, untuk apa aku takut?" Tantang Hana sembari membalas tatapan tajam Seokjin.

"Cih, murahan" ucap Seokjin pelan yang sukses menusuk hati Hana.

Murahan? Apa ia tidak salah dengar?

"WE'RE OVER KIM SEOKJIN! GO AWAY AND NEVER SAY THAT YOU NEED ME OR SOMETHING LIKE THAT!" Teriak Hana dengan air mata yang telah kembali membanjiri mukanya.

"Cih, kau membentakku hanya demi pria seperti dia?" Tanya Seokjin dengan tangannya yang telah mencengkram kuat rahang Hana.

Taehyung yang melihatnya pun tidak tinggal diam, ia segera menepis tangan Seokjin dan mencengkram kerah kemeja pria itu.

"Jangan sakiti dia! Neo gaesaekki-ya!" Dan sebuah pukulan melayang tepat di rahang Seokjin.

"Taehyung-ah!" Pekik Hana yang mulai ketakutan. Pasalnya ia tidak pernah melihat Taehyung sekalap ini.

Tidak tinggal diam, Seokjin pun langsung membalas pukulan Taehyung.

"Kau brengsek! Beraninya kau merebut Hana dariku!" Ucap Seokjin sembari memberikan pukulan bertubi-tubi di wajah dan tubuh Taehyung.

"Kau berani bilang aku merebutnya? Lihat kelakuanmu sendiri Kim Seokjin-ssi. Apa menurutmu kau pantas mendapatkan gadis sebaik Hana? Jangan memanfaatkan anakmu sendiri hanya untuk mendapatkan Hana, disaat kelakuan bejatmu sama sekali tidak terobati! Are you kidding me? We're in the same situation with different-" Belum sempat Taehyung mengakhiri kalimatnya, pukulan bertubi-tubi kembali datang hingga akhirnya pria bermarga Kim itu terjatuh dan pingsan.

"Yak Taehyungie!"

"Ada kekacauan apa ini?"

Ya, hanya dua kalimat itu lah yang dapat Taehyung dengar sebelum dirinya benar-benar tak sadarkan diri.

.

"Jwisonghabnida, Seokjin-ssi. Tapi melihat peristiwa yang baru saja terjadi, aku rasa tidak ada lagi kesempatan untukmu dalam mendapatkan Hana" ucap Tuan Park sembari menatap Seokjin penuh dengan amarah.

"Ajussi, beri aku kesempatan satu kali lagi" ucap Seokjin memohon yang sama sekali tidak berguna karena tuan Park tidak akan membiarkan pria di hadapannya itu kembali melukai putrinya.

"Aku tidak menerima penolakan apapun, sekarang kau boleh pergi" ucap Tuan Park final tanpa mau mendengar bantahan apapun lagi dari Kim Seokjin.

'Sh*t, lihat saja kau Kim Taehyung. Tunggu saja apa yang akan aku lakukan padamu!' Batin Seokjin sebelum benar-benar pergi dari hadapan Tuan Park.

.

"Yak! Taehyungie, gwaenchanha?" Tanya Hana saat melihat pria yang kini terbaring di atas brangkar rumah sakit itu mulai membuka matanya.

"Mul juseyo (tolong airnya)" ucap Taehyung sebelum membalas perkataan Hana. Nampaknya tenggorokan pria itu begitu kering, terlihat dari suara serak pria itu setelah sadar.

"Gwaenchanha?" Tanya Taehyung setelah ia menegak habis setengah dari segelas air yang disediakan.

"Yak! Kenapa kau jadi bertanya padaku?! Lihat dirimu itu, babak belur dengan penuh luka! Kenapa kau kini justru bertanya padaku?!" Omel Hana yang membuat Taehyung tersenyun tipis.

"Aku baik-baik saja selama kai baik-baik saja Hana-ya" ucap Taehyung dengan senyumannya.

"Baik-baik saja darimana?! Kau bahkan sampai pingsan seperti ini, dan kau masih bilang kau baik-baik saja?!" Tanya Hana dan Taehyung pun semakin mengembangkan senyumannya. Betapa menggemaskannya gadis yang kinu tengah duduk di kursi samping brangkarnya itu. Tangan Taehyung pun akhirnya terulur untuk mengacak rambut Hana karena terlalu gemas.

"Nan gwaenchanha Hana-ya, jangan khawatirkan aku. Mungkin beberapa hari lagi kondisiku sudah pulih" ucap Taehyung menenangkan. Kali ini, Hana pun hanya dapat menganggukkan kepalanya pelan. Biar bagaimanapun, gadis itu kini merasa sangat bersalah atas peristiwa ini. Jika saja bukan karenanya, Taehyung pasti tidak akan terluka seperti ini.

BRAKK

"YA TAEHYUNG-AH, KAU KENAPA HAH?!" Tiba-tiba pintu kamar rumah sakit terbuka dan menampakkan Jimin yang masuk dengan teriakannya yang menggelegar, disusul Jungkook yang berjalan dengan santai bahkan terkesan nampak menahan malu di belakangnya.



YOU ●JIN, JUNGKOOK [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang